49. Status.

10.1K 593 79
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Happy reading😙

Tidak ada seorang wanita yang ingin dianggap sebagai simpanan.
❤❤❤

Setelah kejadian dikampus yang membuat badan ziena panas dingin dan untung tidak ada yang mengetahui statusnya. Kini ziena sedang duduk di gazebo mengawasi kalea yang sedang asik bermain  degan kelinci hadiah dari sang oma.

"Jangan lari-lari lea nanti jatoh" ujar ziena tapi tetap tidak dihiarukan oleh kalea. Ia masih senag berlari-lari mengejar kelici yang terus melompat.

"Eh, jangan ambil bungganya aunty kania, kita kasih makan wortel aja ya" ujar ziena saat kalea hendak mengambil tanaman kesayangan kania. Kalea mengangguk lalu mengambil wortel yang sudah disediakan oleh ziena.

"Undaaa papa?" Ujar kalea menunjuk kelinci berwarna putih itu. Ziena tersenyum.

"Bukan, ini kelinci bukan papa" jelas ziena mengelus rambut sebahu kalea. Kalea mengeleng cepat.

"Papa" ujarnya lagi.

"Jangan pangil papa, nanti papa ngambek lo kalau disamain sama kelinci, kita pangil didi aja ya" saran ziena membuat kalea menatapnya lucu.

"Didi" beo kalea, ziena menganguk.

"Oce, hai didi" ujar kalea mengelus bulu kelinci yang panjang. Ziena melihat jam ditanganya sudah sore. Bermain degan kalea memang waktu terasa cepat berlalu.

"Lea, kita mandi yuk, bentar lagi papa pulang" ujar ziena.

"Didi" ujar lea menunjuk kelincinya.

"Didi tinggal aja, nanti suruh bibi yang masukin kandang, sekarang lea mandi dulu sama bunda yuk" jelas ziena membawa kalea masuk.

"Bi nanti kalau udah siap nyuci piring, tolong masukin kelincinya kalea ke kandang ya" ujar ziena menghampiri bi mumun kedapur.

"Oke neng" ujar bi mumun.

Selesai memandikan kalea ziena, tinggal dirinya yang belum bersih-bersih. Ziena menghidupkan tivi dikamarnya menyetel film cocomelon kesukaan kalea.

"Kalea, bunda mau mandi dulu, kalea nonton cocomelon aja ya, jangan kemana-mana"pesan ziena membuat kalea mengangguk.

Ziena kembali kekamar mandi, mandi secepat pungkin, mengigat kalea yang sangat aktif membuat ia takut putri kecilnya itu kenapa-napa.

Ziena keluar cepat dari kamar mandi saat mendegar teriakkan dari arah luar. Jatung ziena seperti ingin lepas saat orang yang berteriak memangil nama kalea dan ziena.

Ziena menarik nafas lega saat melihat kalea yang masih asik menonton film tampa terganggu teriakkan orang itu.

"Duh, tu orang bikin gue jantungan aja" gerutu ziena keluar masih mengunakan handuk.

"ZIENA!!" Teriak kania saat melihat ziena keluar dari kamar.

"Kenapa bungga saya cuma tinggal batang" garang kania. Ziena mengerutkan dahinya binggung.

"Mana aku tau mbak, yang punya bungga kan mbak" ujar ziena santai. Kania semakin meradang saat mendapat respon itu dari ziena.

"Sini kamu" ujar kania menarik tangan ziena keluar kearah gazebo tempat ziena meningalkan kelinci kalea.

"Kamu nggak lihat ha? Kelinci anak kamu makan bungga saya" serkas kania. Ziena memandang bungga itu miris, yang tadinya daunnya rimbun kini tinggal batang.

Dosen (PA). Tahap Revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang