13. Mas.

12.1K 682 0
                                    

Kini ziena duduk ditengah-tengah dan dikelilingi oleh keempat sahabatnya, acara interogasi yang sempat terlupakan dikampus kini kembali dilanjutkan dikosan ziena dan kimi.

"Lo jujur sama kita, ada hubungan apa lo sama pak saka?" Tanya kimi menyelidik.

"Iya..kenapa lo pakai cincin yang sama persis degan cincin yang diposting pak saka?" Tanya bondan curiga.

"Jangan bilang apa yang ada dipikirin kami itu benar Zie!!" Ujar cio menambahkan.

"Betulllllll.." timpal bio semangat.

"Auw..sakit ayang beb" ujar bio mengaduh saat kimi memukul pahanya keras.

"Lo dari tadi betal betul aja, ngak Ada kata lain apa" ujar kimi garang. Bio cemberut memang ia tidak paham apa yang ditanyakan oleh para sahabatnya ini, maka itu dia hanya bicara betul dari tadi.

"Kalau gue jujur, kalian ngak akan marah atau jauhin gue kan?" Tanya ziena takut

"NGAK" jawab mereka serentak.

Ziena menarik nafas panjang meyakinkan diri kalau ini adalah saatnya untuk jujur.

"Sebenarnya gue udah nikah sama pak saka" ujar ziena menutup matanya erat tidak sangup melihat wajah para sahabatnya.

Hening...

"Ziena membuka matanya perlahan saat tidak mendapati reaksi apa pun dari sahabatnya.

"Ko pada diam" Tanya ziena bingung. Ziena yang awalnya berpikir kalau orang-orang yang ada didepanya ini akan heboh, ini diluar ekspektasi ziena.

Kimi mengerjapkan matanya lucu"lo seriusan Zie?" Tanya kimi yang mulai mencerna pengakuan ziena.

"Lo ngak bohongin kita kan?" Tanya cio memastikan.

Ziena mengeleng, lalu mengambil phonselnya dan membuka galeri dan memperlihatkan fotnya dan saka saat acara akad dirumah sakit, yang saat itu sempat difoto oleh mamanya saka.

"Ini ada foto waktu gue akad, gue ngak bohong dan kali ini gue ngak halu" memperlihatkan gambar tersebut. Trio cibon dan kimi medekatkan wajah mereka kelayar phonsel ziena.

"Kapan lo nikahnya? Kenapa lo ngak ngundang kita-kita" Tanya kimi menatap ziena kesal sekaligus kecewa.

"Hari minggu" jawab ziena menunduk.

"Berati udah satu minggu lebih lo jadi istri pak saka?" Tanya bondan. Dan diangguki oleh ziena.

"Parah...parah.." ujar cio tidak percaya degan fakta yang baru ia dapatkan.

"Gue minta maaf, gue ngak tau waktu itu, saat pak saka jemput gue dan bawa kerumah sakit, tiba-tiba aja omanya pak saka minta gue jadi istrinya pak saka, gue udah mau menolak tapi orang tua gue juga udah terlanjur setuju, ditambah lagi itu permintaan terakhir oma, makanya gue setuju nikah sama pak saka, dan kalian lihat sendiri kan, baju yang gue kenakan bukan kebaya tapi baju tidur degan motif doraemon" jelas ziena berharap sahabatnya mengerti.

" Berati secara tidak langsung lo setuju degan nikah kontrak itu" Tanya Bondan mengigat saat ziena ditawarkan nikah kontak oleh Saka.

Ziena mengangguk" mau tidak mau, gue juga ngak tega menolak permintaan oma" ujar ziena sedih.

Bondan tersenyum dan membawa ziena kedalam pelukanya " Ngak papa, langkah yang lo ambil udah betul, untuk memenuhi permintaan terakhir omanya pak saka"

Ziena membalas pelukan bondan"gue minta maaf karena ngak ngundang kalian" ujar ziena menyesal.

"Ngak papa, awalnya kami memang kecewa, karena tidak bisa menyaksikan pernikahan lo, tapi kekecewaan kami terkalahkan degan degan rasa banga degan kebesaran hati lo" ujar kimi yang juga ikut memeluk ziena dan bondan. Dan disusul degan pelukan bio dari belakang kimi.

Dosen (PA). Tahap Revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang