Selamat malam.
Ada yang kaget ngak aku up malam..heheh
Jangan lupa vote dan komen ya.
Happy reading.😍Jangan kau tanyakan seberapa besarnya rasa inginku saat bersamamu.
💗💗💗Ziena sedang duduk menikmati rujak ditaman belakang, usia kehamilan ziena sudah memasuki usia lima bulan. Kedaan dirumah saka masih sama, kania yang masih sinis, saka yang jarang ada waktu untuknya. Hanya perubahan badan ziena yang sedikit lebih berisi tapi tampak seimbang degan badan ziena yang ikut membesar sehinga tidak ada yang mengira kalau dirinya sedang hamil.
"Kakak cantik" sapa bintang duduk disamping ziena.
"Udah pulang sekolah?" Tanya ziena melihat bintang yang masih degan baju seragamnya.
Bintang menganguk"kakak cantik, bintang boleh pengang ya?" Izin bintang mengarahkan tanganya pada perut ziena yang sudah besar.
"Hai adek, abang bintang udah pulang sekolah" ujarnya polos. Mengelus perut ziena. Ziena tersenyum.
"Bintang udah makan belum?" Tanya ziena.
"Belum" jawab bintang mengeleng.
"Kalau gitu bintang makan dulu" suruh ziena membuat bintang menganguk patuh.
"Adek abang makan dulu ya" ujar bintang. Mata bintang menatap ziena takjub saat bayi merespon apa yang di ucapkan bintang.
"Kakak cantik adeknya gerak" ujar bintang heboh, membuat ziena tertawa. Bintang memang baru pertama kali saat mendapat respon dari bayi yang dikandung ziena.
"Hahaha iya, bintang makan dulu gih, nanti nenek nyari'in" suruh ziena lagi. Bintang langsung berlari menuju dapur mencari bi mumun meningalkan ziena.
"Kamu sehat-sehat ya" ujar ziena mengelus perutnya. Ziena beranjak dari duduknya berniat untuk mandi saat melihat jam sudah sore. Ziena melewati ruang tamu, bertepatan degan saka yang baru pulang dari kantor, ziena berjalan kearah saka berniat menyambut, tapi langkahnya terhenti saat kania lebih menduluinya.
Ziena kembali memutar langkahnya mencoba bersikap biasa saja, karena memang sudah terbiasa, saat saka menikahi kania, semua tugas selalu diambil kania, meyiapkan sarapan, kopi, baju semua diambil kania, ziena tidak pernah punya kesempatan untuk melakukanya. Walau dihati kecilnya ia sangat ingin melakukanya.
"Duh, ko kamu makin berat sih" ujar ziena duduk diatas kasurnya sambil tersenyum menatap perutnya. Ziena beranjak kekamar mandi untuk membersihkan diri. Tidak butuh waktu lama ziena sudah siap degan bermanja-manja degan air.
"Bi?" Pangil ziena saat sampai didapur.
"Kenapa neng" ujar bi mumun.
"Bintang mana?" Tanya ziena.
"Itu lagi nunton film favoritnya" tunjuk bi mumun pada bintang yang asik menonton tivi. Ziena menghampiri bintang dan ikut duduk disampingnya.
"Bintang?" Pangil ziena. Bintang menoleh lalu kembali fokos pada tivi lagi. Ziena cemberut.
"Bintang mau ikut kakak ngak?" Tanya ziena, membuat bintang berbinar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen (PA). Tahap Revisi.
Romansa"saya jamin semua biaya kuliah kamu sampai wisuda, tapi kamu harus mau menikah sama saya, hanya 5 bulan"ujarnya menatapku santai. "Bapak waras? saya akui kalau saya suka sama bapak!! tapi untuk menikah kontrak jawabnya big no " ujar ku kesal dan me...