28. Terkuak.

11.5K 639 14
                                    

Jangan lupa vote dan komen.
Happy reading.
😍

Nyatanya sekuat apapun benteng untuk muntupinya akan tetap roboh pada masanya.
💗💗💗

"Ha?" Kaget ziena. Menatap teman-temanya yang sudah menatapnya tajam.

"Dah lah jangan bohong sama kita-kita" ketus cio. Ziena meneguk ludahnya kasar.

"Oke gue akan cerita" putus ziene yang merasa teritemidasi.

"Cepetan!" Ujar kimi tidak sabar.

Ziena ikut duduk disamping para  sahabatnya, menarik nafas dalam" iya gue udah ngasih jatah sama pak saka" jujur ziena menatap sahabatnya satu-satu.

"Kok bisa?" Tanya cio. Sedangkan yang lainya menatap ziena meminta jawaban.

"Gue ngak tau, malam itu pak saka aneh banget, kaya orang kepanasan gitu, pas gue mau bantu, ya terjadilah" jelas ziena.

"Lo ngak ngasih laki lo obat perangsang kan?" Tuduh bondan. Dan dihadiahi pukulan dipahanya.

"Aws..sakit zie" rugis bondan meraba yang dipukul ziena.

"Lagian lo ngomong suka sekate-kate, gue masih waras ya, jangankan ngasih bentuknya aja gue kagak tau" menatap bondan tidak suka.

"Ya kali aja" ujar bondan cemberut.

"Berati lo udah ngak perawan dong zie?" Tanya bio  membuat semua menatap tajam kearahnya."ke-kenapa gue kan  cuma nanya" gugup bio.

"Sejak kapan lo tau hal begituan ha?, lo udah pernah ngelakuin" Tanya kimi nyalang. Pasalnya selama ini bio adalah jenis mahluk tuhan yang lurus-lurus aja, tidak pernah berkata hal-hal semacam itu.

"Sabar dong ayang beb, gue kan dulu anak ipa pas sma" menenangkan kimi yang emosi. Kimi dan yang lainya kembali duduk tenang saat alasan bio bisa diterima nalarnya.

"Uuu bio, jangan cepat gede dong, nanti gue ngak bisa manja-manja lagi" ujar ziena mengelus rambut bio sayang. Bio yang mendapatkan perlakuan itu memeluk ziena sayang.

"Dah kan kambuh penyakitnya" ujar cio jengah.

"Gimana rasanya zie" tanya bondan ambigu. Ziena melepaskan pelukan bio,dan menatap bondan bigung.

"Rasa apa?"tanya ziena bigung.

"Rasa itu" ujar bondan tersenyum nakal. Seketika otak ziena langsung paham maksud ucapan bondan. Ziena menyuruh bondan mendekat kearahnya, bondan yang sudah penasaran mengikuti instruksi ziena.

Ziena mendekatkan bibirnya ketelinga bondan " KEPOOO!!" Teriak ziena.

"Ya allah zie, kuping gue, nampaknya gue harus ke THT nanti ni" ujar bondan mengelus telinganya yang sedikit berdegung. Kimi, cio dan bio tertawa melihat kekocakan ziena dan bondan.

"Makanya jangan kepo, kalau mau tau cobain sendiri noh sama monaroh lo" ketus ziena.

"Gimana mau nyobain, dipeluk aja bondan ditabok" ujar cio ngakak.

"Kampret lu" ujar bondan sebal. Ziena tertawa lepas mendegar penuturan cio.

"Zie berati lo udah lihat badannya pak saka dong" tanya kimi berbinar.

Dosen (PA). Tahap Revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang