Jangan lupa vote dan komen.
Kalian nunguin aku up nggak nih?
Happy reading.😘
Aku hancur dengan keputusan yang sudah aku buat, aku kecewa dengan diriku yang tidak bisa mengalahkan egoku
❤❤❤Ziena membuka matanya perlahan mengumpulkan cahaya yang ditangkap oleh matanya. Ziena diam melihat sosok yang memeluknya erat, wajah yang begitu damai, persis seperti putri kecilnya kalau sedang tertidur.
"Andai kisah kita ditakdirkan bahagia mas"lirih ziena menatap wajah saka.
Ziena menarik napas panjang lalu bangun dari tidurnya meningalkan saka yang masih tertidur nyenyak.
"Pagi ma" sapa ziena saat melihat mira yang sibuk menyiapkan sarapan. Mira menoleh lalu tersenyum
"Pagi sayang, kalea udah bangun?" Tanya mira
"Belum ma, capek kayaknya main semalam" ujar ziena membantu mira menata piring diatas meja.
"Kok mama nggak bangunin ziena kalau mau masak" ujar ziena merasa bersalah telah membuat mertuanya itu susah.
"Ish, ada mbok kok yang bantuin mama, tenang aja." ujar mira. Ziena menganguk mengerti
"Zie gimana surat lamaran kerja kamu, udah ada pangilan belum?" Tanya mira sambil mengisi gelas dengan air.
"Belum ma, kayaknya minggu besok pengumuman deh" ujar ziena.
"Kenapa sih nggak kerja ditempat papa kamu aja?" Tanya mira menatap ziena sekilas.
"Hmm ziena cuma pengen hal baru aja ma, kalau ditempat papa ziena pasti udah dikasih jabatan langsung tampa ada usaha" jelas ziena.
Mira tersenyum mendengar penuturan menantunya itu.
"Kamu benar-benar menantu mama yang terbaik" ujar mira memberikan kedua jempolnya pada ziena.
"Mama juga mertua yang paling baik" ujar ziena tersenyum tulus.
"Kamu bangunin kalea sama saka gih zie, suruh sarapan dulu, mentang-mentang minggu malah tidur sampai lupa waktu" gerutu mira.
Ziena berdiri dari duduknya berjalan keatas melihat anak dan ayah itu apakah sudah bangun atau belum. Ziena tersenyum saat melihat saka yang masih dengan baju tidurnya dan kalea yang bermanja-manja dalam pelukkanya.
Ziena mendekat ikut duduk dipingir kasur memperhatikan dua orang yang memiliki wajah yang sama itu.
"Kok belum mandi?" Tanya ziena lembut. Saka dan kalea menoleh sekilas lalu kembali fokos ke phonsel ditangan saka. Ziena cemberut saat dirinya diacuhkan.
"Mass!" Kesal ziena.
"Apa sayang" ujarnya lembut tampa melihat wajah ziena yang sedang kesal.
"Ajak dulu anaknya mandi, jangan langsung diajak main phonsel dulu" kesal ziena. Kalea menatap ziena lucu. Saka yang melihat ziena yang sudah ingin mengamuk langsung mematikan phonselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen (PA). Tahap Revisi.
Romance"saya jamin semua biaya kuliah kamu sampai wisuda, tapi kamu harus mau menikah sama saya, hanya 5 bulan"ujarnya menatapku santai. "Bapak waras? saya akui kalau saya suka sama bapak!! tapi untuk menikah kontrak jawabnya big no " ujar ku kesal dan me...