6. Cieeee ada yang mulai perhatian.

11.3K 741 6
                                    

Jangan lupa vote dan komen.

Happy reading😍

Mungkin betul yang diucapkan orang jika sedang jatuh cinta akan membuat kita separuh gila.
❤❤❤

"Ziena keruangan saya sekyarag!!"titah Saka cepat tidak memberikan kesempatan ziena menjawab, lalu memutuskan pangilan diantara mereka.

"Bio lo tunguin gue jangan kemana" ujar ziena berlari meningalkan bio degan keadaan bingung.

"LO MAU KEMANA ZIE?" teriak bio keras.

"KERUANGAN PAK SAKA" jawab ziena berteriak tampa menghentikan langkahnya.  Ziena berdiri mengatur nafasnya mengetuk pintu ruangan saka sedikit keras.

Tok..tok..

"Masuk" suara berat saka dari dalam

"Huf..huf..Permisi pak" ujar ziena memasuki ruangan saka sambil mengatur nafasnya.

Saka mengerutkan dahinya menatap penampilan ziena yang berantakan.

"Kamu dari mana, kenapa penampilan kamu berantakan seperti ini?" menatap penampilan ziena dari atas sampai bawah.

"Aacieeee ada yang mulai perhatian"ujar ziena menunjuk saka degan senyuman mengoda.

Ehkhem

Saka berdehem menguasai suasana yang membuat  saka sedikit  salah tingkah.

"Ini tugas untuk kelas kamu, terakhir jam 15.00" ujar Saka memberikan selembar kertas kearah ziena.

Ziena melihat jumlah soal yang ada diatas kertas lalu menatap saka tidak percaya.

"Bapak serius?" Tanya ziena menatap saka tidak percaya.

"Ada tampang saya sedang bercanda?" Tanya saka.

Ziena mengelengkan kepalanya "tapi pak ini ngak akan siap kalau cuma dikasih tiga jam"

"Kalau kalian menunda mengerjakan tidak  akan siap" ujar Saka santai.

"Lu kira menganalisis kasus enak apa, untung ganteng kalau ngak gue cakar tu muka " umpat ziena dalam hati.

"Apa tidak bisa dikurangi soalnya pak?" Tanya zinea memelas.

"Soalnya cuma 3 dan waktu yang saya kasih 3 jam, apa masih kurang?" Menatap ziena datar.

"Soal yang bapak kasih memang cuma tiga, tapi soalnya beranak cucu" jawab ziena kesal.

"Itu resiko kalian menjadi mahasiswa" menatap ziena remeh.

"Tap-"

"Silahkan keluar saya lagi sibuk" memotong ucapan zinea dan kembali fokos menatap leptop yang ada didepanya.

Ziena menatap saka kesal dan menghentakan-hentakkan kakinya sambil  melangkahkan kakinya keluar dari ruangan saka. Saka  tersenyum tipis saat melihat kepergian ziena. Bersamaan degan menghilangnya sosok ziena dari pandangannya handphonenya bergetar, saka menarik nafasnya lelah saat melihat nama yang tertera diatas layar phonselnya.

"Halo ma"

"Jagan lupa nanti makan malam, kamu ngak boleh nolak lagi kali ini, jangan buat mama malu lagi hasan  saka Wiguna" ujar mama saka panjang lebar memperingati putra  satu-satunya  itu.

"Iya maa, nanti saka datang" jawab saka malas, pasalnya mamanya ini selalu menjodohkan degan anak teman-temannya.

"Awas kamu telat, mama suruh papa kamu mencabut sahamnya diperusahaan kamu" ancam sang mama.

Dosen (PA). Tahap Revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang