25. Aku Tidak Berhak Kecewa Atas kamu.

11.5K 675 30
                                    

Hai...
Jangan lupa vote dan komen ya.
Happy reading.

Bersikap baik-baik saja disaat hati jatuh kedalam lubang kecewa itu menyesakkan dada.
💗💗💗

Sudah tiga hari ziena merawat saka yang sedang sakit, saka yang terus menolak dibawa kerumah sakit membuat pria itu lebih lama sembuh.

"Udah ngak pusing lagi?" Tanya ziena saat melihat saka duduk dimeja makan.

"Udah mendinggan" jawab saka. Ziena menganguk mengerti, ada rasa lega saat melihat saka yang sudah pulih dan kembali seperti semula.

"Minum dulu susunya" ujar ziena memberikan segelas susu.

"Ngak mau" tolak saka.

"Minum atau aku datangkan dokter buat nyuntik kamu" ancam ziena.

Saka yang mendegar dokter dan suntikan mengedik ngeri. Degan terpaksa saka meminum susu yang diberikan ziena. Ziena tersenyum melihat gelas yang sudah kosong. Tidak sia-sia ziena mengunakan suntikan sebagai ancaman, nyatanya itu memang manjur untuk saka.

"Zie?" Pangil saka sedikit ragu.

"Kenapa mas" Ziena menoleh sekilas lalu kembali fokos mengoreng ayam.

"Hmmm ngak jadi" jawab saka. Ziena mengerutkan dahinya menatap saka bigung. Ziena mematikan kompornya dan mengahmpiri saka.

"Kenapa mas? Mau ngomong apa?" Tanya ziena menopang dagunya menatap kearah saka.

"Hmmm itu, aku mau ngajak kamu jalan-jalan" ujar saka ragu.

"Serius..." tanya ziena menatap saka berbinar. Saka mengangguk.

"Et..tapi kamu beneran udah sehat kan? Udah ngak pusing lagi, ngak muntah-muntah lagi?" jiwa kawatir ziena mulai keluar, saat mengigat ia yang tidak bisa tidur karena saka yang terus muntah-muntah membuatnya kawatir.

"Udah, saya sudah sehat" jawab saka. Ziena tersenyum

"Tapi tumben mas ngajak aku jalan?" Tanya ziena karena ajakan saka hal yang aneh menurutnya.

"Ini sebagai ucapan terimakasih Saya,  tiga hari ini kamu pasti lelah jagain saya" jawab saka memandang ziena lekat.

Ziena tersenyum lalu memegang tangan saka" aku iklas jagain kamu mas, aku tahu hubungan kita hanya di atas kertas tapi tetap aja aku istri sah kamu, jadi sudah tangung jawab aku buat selalu ada untuk kamu mas"

Saka terdiam mendegar ucapan ziena, ucapan yang begitu tulus membuat hati saka berdesir.

"Tapi kalau aku dipaksa, aku mah mau aja" ujar ziena tersenyum.

Saka mendegus" saya kira kamu beneran tulus" ujar saka.

Ziena terkekeh"kan kamu yang ngajakin aku, kalau kata bunda rejeki ngak boleh ditolak" jawab ziena.

"Terserah kamu saja zie" ujar saka mengalah.

"Itu baru suami aku" ujar ziena memeluk saka. Saka yang mendapat pelukan hanya diam menikmati kenyaman yang diberikan ziena.

Dosen (PA). Tahap Revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang