12. cincin yang sama

12.2K 677 8
                                    

Happy reading😍

Cicin yang kau sematkan membuat aku bahagia dan juga takut dalam bersamaan.
❤❤❤

Satu minggu berlalu setelah akad, maka sudah satu minggu juga ziena menyadang status sebagai istri saka.

"Zie..ayok baangun, kalau lo nggak bangun nanti telat" ujar kimi menarik selimut ziena.

Walaupun sudah menjadi istri saka, tapi ia tidak tingal serumah dengan saka,  Ziena sempat meminta untuk tidak tingal serumah dengan saka, saka tidak mempermasalahkan permintaan ziena tersebut, asalkan kalau mira datang berkunjung ziena sudah harus ada dirumah.

"Duh..masih pagi, rajin amat si lo kekampus" ujar ziena menarik kembali selimutnya dan mencari kenyamanan.

"Udah nghak waras ni orang, lo lupa cara baca jam atau gimana sih, itu udah jam 7 pagi jubaidah" menatap ziena sebal. Ziena membuka matanya kaget.

"Mati gue" ujar ziena melompat dan langsung lari kedalam kamar mandi. Kimi mengeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan ziena. Dalam 10 menit ziena selesai dengan ritual mandinya, tapi ia  tidak menemukan keberadaan kimi.

"Kan gue ditinggal lagi, kenapa ih gue ditinggal mulu" gerutu ziena memasukan buku kedalam tasnya. Setelah semua dibawa ziena melangkahkan kakinya cepat menyelusuri jalanan menuju fakultas hukum.

"Bio!!" Teriak ziena saat melihat bio lewat dengan motornya.

"Cepat naik zie..nanti kita diamuk pak saka" ujar bio menyuruh ziena naik keatas motornya. Ziena mengangguk dan dengan cepat naik keatas motor bio. Setelah ziena naik bio memajukan pomotornya kencang.

"Bio cepat ih, tuh pak saka udah jalan" ujar ziena histeris saat melihat sudah berjalan dikoridor. Dengan cepat bio memarkirkan motornya dan dengan cepat mengengam tangan ziena dan membawanya lari.

"Misi pak" ujar bio menunduk saat memasuki kelas. Lalu diangguki oleh Saka.

"Duh..berasa mau dikejar malaikat maut gue,   kok lo ninggalin gue sih kim?" ujar ziena duduk diamping kimi sambil mengatur nafas.

"Lagian lo, udah pagi Masih aja bermesraan sama selimut" Sindir kimi.

"Tetap aja lo tega sama gue, untung ada biologi, makasi ya biologi sayangku" ujar ziena memeluk bio dari samping, dengan senang hati bio membalas pelukan ziena hangat.

"Dih alay lu berdua" ujar kimi tidak suka.

"Cieeee ada yang mau dipeluk juga, biologi kimi minta dipeluk  juga tuh "goda Bondan pada kimi.

"Sini ayang beb" ujar bio melepaskan pelukanya dari ziena " Eh...nggak jadi deh..kan ayang beb udah punya fisika, gue peluk ziena aja ah, soalnya nggak ada yang  marah" ledek bio lalu memeluk ziena kembali.

Tampa mereka sadari dari tadi ada sepasang mata yang terus memperhatikan saat ziena dipeluk bio.

"Ziena bio!! Kenapa kalian berpelukan dikelas saya" ujar Saka tegas.

"Rasain lo pada" ujar kimi tersenyum merasa puas saat ziena dan bio ditegur saka.

"Duh..mati gue, gue lupa kalau Ada laki gue" gumam ziena pelan tapi bisa didengar oleh kimi.

"Dih....masih aja ngarep" cibir kimi pada ziena.

"Emang gue istrinya" ujar ziena jujur. Tapi tidak ada yang  percaya mengigat kalau ziena yang halunya tingkat dewa kalau sudah menyangkut dengan saka.

"Halu aja lu, gue saranin lo mundur aja" saran cio yang sedari tadi diam

"Why?" Tanya ziena menatap cio meminta penjelasan.

Dosen (PA). Tahap Revisi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang