Makasi yang udah fote dan komen, makin kesini makin banyak yang mulai berani vote dan komen.
Semoga makin banyak ya..
Happy reading.😍😍Menghindar bukan inginku, tapi perlakuanmu memaksaku untuk melakukanya.
💗💗💗Sudah satu minggu ziena mengindari saka, ia rela absen agar tidak bertemu degan saka, rasa kecewanya masih besar, membuat bayangan ketika saka menamparnya masih saja menghantui.
"Cio" ujar ziena saat melihat cio datang.
"Makanan lo udah habis belum?" Tanya cio ikut duduk disofa disamping ziena.
"Masih banyak, makasi ya" tulus ziena, selama ia pergi dari rumah saka, cio lah yang menangung semua, bukan ia tidak mememiliki uang, tapi kartu yang diberikan saka memang sengaja ia tidak gunakan karena takut dilacak oleh saka.
"Sama-sama, keponakan gue aman kan" ujar cio melirik perut ziena.
"Baik dong om" Ziena mengelus perutnya.
"Jangan om dong, gue masih muda gini masa dipangil om" sebal cio membuat ziena tertawa.
"Terus lo mau dipangil apa?" Tanya ziena.
"Kakak aja gimana?" Saran cio membuat ziena geli.
"Kakak?, anak gue lahir lo umur dua puluh satu tahun ogep, ngak pantes dipangil kakak" kesal ziena.
"Lu mah, ngak mau dukung teman" cemberut cio.
"AAA KETAHUAN LO" teriak kimi, bio dan bondan memergoki cio dan ziena. Ziena dan cio kaget.
"K-ko lo pada ada disini?" Tanya cio gugup.
"Ya kita curiga sama lo lah, ya kita ikutin sampai sini" jujur bio, bondan menyikut perut bio saat membeberkan apa yang dilakukan mereka.
"Aws..sakit bonbon" mentap kesal bondan.
"Makanya diam?" Ketus bondan. Bio cemberut menatap bondan.
"Pantes ya, saat kita kelimpungan mencari ziena, lo santai-santai aja" ujar kimi.
Cio menyengir " hehe sorry, gue ngak maksud ko, ziena sendiri yang minta ngak ngasih tau siapa-siapa" jelas cio. Kimi mendegus duduk lesehan disamping kaki ziena.
"Dan lo zie, kenapa lo ngak ngasih tau kita, lo angap kita apa sih?, kita-kita kawatir tau ngak nyari lo, no anak manja lo aja sampai ngak tidur mikirin lo" tunjuk kimi pada bio.
Ziena menoleh pada bio dan merentangkan tanganya, bio menarik paksa cio diatas sofa dan degan cepat memeluk ziena erat.
"Maaf ya, gue udah buat kalian susah" sesal ziena mengelus pungung bio.
"Lo tau ngak zie, selama lo ngilang, pak saka ngak keurus" ujar bondan ikut duduk lesehan disamping cio.
"mana mungkin, mbak kania kan ada, lagian selama mereka udah nikah pun, gue ngak pernah milihin baju, nyedia'in kopi, sarapan, tidur pun jarang, jadi keberadaan gue ngak berefek sama kehidupan dia" lirih ziena. Kimi cengo degan pengakuan ziena.
"Terus selama ini lo ngapain aja?" Tanya kimi heran.
"Ngak ada, gue cuma main sama bintang, cucunya bi mumun" ziena tersenyum, mengigat bintang yang sama polosnya degan bio. Ada rasa rindu terhadap bocah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dosen (PA). Tahap Revisi.
Romansa"saya jamin semua biaya kuliah kamu sampai wisuda, tapi kamu harus mau menikah sama saya, hanya 5 bulan"ujarnya menatapku santai. "Bapak waras? saya akui kalau saya suka sama bapak!! tapi untuk menikah kontrak jawabnya big no " ujar ku kesal dan me...