Tet teret tet teretetteretet
Aku membuka matanya paksa gara gara suara terompet serentak di halaman rumah.
APA LAGI??!!
aku capek! Aku butuh istirahat. Luka pasca operasi masih terasa sangat pedih, dan aku males kalo mau marah-marah. Tapi! Ini orang siapapun dianya bikin emosiii!
"Kucing!!!" Geram tetsuya.
Oh shit. Seijuro tidak ada, sentaro pun tidak ada di box bayinya.
"Seijuro.... kau kira kau tidak bisa mati apa?!" Seruan tetsuya menggema di dalam kamar, menjadi frustasi karena suami sendiri adalah hal yang... hah bagaimana menjelaskannya..
BRAAAKKK
Seijuro membuka pintu ga selo, jika saja perut tetsuya tidak terasa nyeri saat ini. Seijuro pasti mati saat ini juga.
"Sebelum kau merencanakan pembunuhanku, aku hanya ingin bilang bahwa itu ulah ayah!"
Seijuro mengangkat tangannya ke atas, berjalan dengan hati-hati ke arahku, sedang aku hanya dapat memijit-mijit kepala. Aah ...ayah... bisakah kau menjengukku sekitar... sebulan setelahnya...?
Ramai-ramai di bawah sana pasti ulahnya, dia pasti ingin mengumumkan kepada media bahwa cucu kedua yang di nanti-nantikan telah lahir kedunia.
Ugh...
Padahal aku dan seijuro berusaha sebisa mungkin agar media tidak tahu soal ini, kami hanya ingin hidup tenang!
"Aah! Seijuro perbanyak babu dirumah ini, bagaimana bisa kau mempercayakan rumah di tangan 20 orang asisten rumah tangga!" Oceh ayah.
Ku mohon jangan ke sini! Ku mo- ooh...tidak dia telah kesini bersama sentaro di gendongannya.
"Hohoho tetsuya! Kerja bagus! Lihatlah betapa tampannya cucu ku ini! Aisshh! Dia benar benar mewakilkan ketampanan keluarga akashi." Bacot ayah menggelegar, petir saja kalah dahsyatnya sahabat.
Aku tersenyum maksa. Aku benar benar baru bangun tidur karena kaget gegara alunan terompet, kalian pasti tau betapa gak enaknya bangun gara-gara dikagetiin, bawaannya pengen mukul orang gais.
"Berisik...apa sih..." lenguh sae, tampaknya sae juga baru bangun. Bisa ku lihat dari raut wajah kesalnya.
"Pagi putri dady yang cantik." Seijuro mengendong sae dan mengecup pipi putrinya sayang.
Ahh bagus mereka seperti sekelompok psikopat dan 2 balita. Benar benar kombinasi yang meledak ledak.
Daebak!
"Adduuuuhh sae... semakin gede semakin cantik... maaf ya kakek ga bisa dateng ke acara ulang tahun kamu, habisnya dady kamu sama sekali ga bilang apa apa."
"Hooaam... its okay popo, yang penting hadiahnya nyampe tepat waktu." Sae berucap santai, ia menyander di dada ayahnya, masih sangat mengantuk.
Oh... jangan lupakan aku bahwa ayah memberikan sae sebuah mobil yang aku tidak tahu merknya tapi sangat mengingat harganya.
Sialan! Mana bisa memberikan anak kecil berumur 4 tahun sebuah mobil mewah hah?!
"Anu ayah... sentaro butuh istirahat. Jadi aku akan-"
"Apa?! Kau ingin memisahkan aku dan cucuku?! Tetsuya! Kau benar-benar keterlaluan!!"
Aku membungkam mulut ku rapat. Sentaro...dia baru berumur 2 hari ayah!!! Aku hanya ingin mengistirahatkannya!!!
"Tetsuya tega-teganya sama mertua sendiri." Ucap seijuro sok dramatis.
Pengen bunuh orang.
"Aku tahu alasan momy baik tapi aku dukung popo, soalnya biar sentaro sakit terus mati." Sae ketawa mengerikan, membuat perutku semakin nyeri.
Kurang ajar.
"Seijuro." Panggilku. Gaada lagi suara halus, gaada lagi intonasi yang lembut. Sekarang ini hanya ada malapetaka untuk mereka. "Kalau kau melanjutkan permainan tidak lucu ini aku akan bercerai denganmu, jika kau menolaknya aku akan menikahi siapapun yang menaruh rasa padaku. Dan biar ku pastikan bahwa harta tahta sialan mu itu tidak akan menghentikanku untuk memadukanmu."
Sunyi, seusai aku berbicara mereka seakan membungkam. Aku jarang berbicara seperti ini, mereka pun mengerti betapa seriusnya aku saat ini bukan?
Seijuro menurunkan sae dari gandongannya lalu mengambil sentaro dari gendongan ayah, mendekatiku dengan langkah kaki kaku yang teratur dan memberikan aku sentaro dengan sangat hati-hati.
"Keluar." Kataku,
Seperti anak bebek yang mengiring ibunya, mereka keluar satu per satu mengikuti perintah tanpa masalah sedikit pun. Terakhir, seijuro menutup pintu, menunduk tidak berani menatapku.
Aku menghela nafas panjang, sentaro masih tertidur dalam pelukanku.
"Ah sentaro, berbaik hatilah pada ibumu, aku seperti akan meninggal lebih cepat jika kau mengikuti jejak mereka."
Sentaro tolong ibumu :')
.....
Sebenernya... aku buat fanart-nya seijuro, tetsuya sama sae and sentaro, tapi belom di export dari laptop👻