Aku termenung menatap suami ku yang tamvan ini.
Berpikir....apakah ia benar-benar gay?
Berhubungan seks tidak menjamin dia gay.
Bagaimana jika ternyata dia adalah biseksual. Dan... ternyata dia punya pacar seorang perempuan?
Hell no!!!
Sekarang ini aku sudah mengandung 7 bulan! Dan aku tidak ikhlas menjadi uke janda yang sedang hamil tua!
Meskipun aku yakin aku bisa mengandalkan mayuzumi san, tapi tetap saja oi! Merelakan suamiku bersama perempuan lain huh tak akan pernah.
Aku harus membawa kabur harta seijuro dulu bersamaku setidaknya.
Rumah, mobil, dan properti lain sepertinya harus diataskan pada namaku hmm... ide yang bagus sangat bagus.
Mengapa aku berpikir seijuro seperti itu?
Ini karena jamannya pelakor semakin menerang gengs! Perasaan dimana mana laki orang terlakorkan kan.
Wajar sekali jika uke seperti tetsuya ini waspada bukan?
Aku mengelus-elus perutku yang membuncit, 'tenang anakku, bunda akan berhati-hati. Harta daddy-mu tentu akan jadi milik kita.'
"Baby... apa-apaan dengan aura mengerikan dari mu ini? berhenti menatapku dengan aura membunuh itu! Itu harusnya milikku!" Tegur seijuro,
Seijuro belakangan ini terus mengeluh padaku bahwa aku menguarkan aura membunuh? Huh???? Maksudnya apa coba?
Dia lupa anak siapa yang aku kandung ini?
"Kau punya simpanan kan?" Ucapku menyelidiki.
Seijuro menghela nafas letih, ia menghampiriku yang sedang bersandar malas di sofa, wajahnya benar- benar putus asa.
Ada apa dengan ekspresi itu?
"Kan baby tahu, baby satu-satunya orang yang aku cinta." Jelas seijuro lemah lembut.
"Ewh... ewh... geli...."
Seijuro sweetdrop.
Sepertinya... ia akan segera membunuhku dengan gunting saktinya.
"Terus maunya apa coba baby~" seijuro berusaha tersenyum dengan gigi yang gemerletuk menahan kesalnya.
Aku mencoba berpikir,
Aku harus mempertahankan seijuro lebi iye lagi.
"Beby kita nikah lagi aja ya?."
Seijuro speechless, menatapku lama sekali.
"ooh...." katanya.
"Iya, jadi... baby gaakan bisa selingkuh dariku lagi, kita kan udah nikah 2 kali!" Ucapku yang mulai semangat.
"He..."
"Kenapa??"
Ah seijuro kenapa sih, ga seru!
"Kerumah sakit yuk baby!" Seijuro tersenyum lebar mencurigakan.
"Untuk apa??" Tanyaku sedikit curiga, soalnya ekspresi seijuro tuh cringe!
"Kurasa sudah saatnya aku untuk suntik mati!"
.
.
.
Mungkin aku memang agak keterlaluan belakangan ini.
....