Sepertinya belakangan ini banyak yang sebel sama seijuro ya, iya aku tahu kok, aku sebagainya uke-nya juga kesel.
Please salah satu dari kalian kalo pengen ngapa-ngapaiin seijuro aing ikhlas.
Hartanya seijuro sekarang udah atas nama aku, jadi kita bisa kongsi, bisa diperbincangkan baik baik ohkey? Ada barang ada uang.
"t-tunggu! Apa kau ... baru saja berencana untuk menjualku???" Tanya seijuro gak percaya.
"Gak kok." Jawab ku datar.
Cih, lupa sama prediksinya yang menyebalkan itu, dia bahkan bisa membaca pikiranku hanya dari sorot mata.
Memangnya manusia macam apa dia?
"Baby!! Aku tahu itu! Tega-teganya kau ingin menjualku!!"
Seijuro memeluk ku, "kalo aku dijual... nanti siapa yang menghangatkan ranjangmu?"
Tangan seijuro turun dan semakin turun....
PLAK
"Anak kita belom genap satu tahun nanti udah hamil lagi saya ini! Tahan maimunah!!"
Seijuro ber-hehe-ria.
"Btw, semakin banyak readers yang tak suka dengan caraku mendidik sae hmm~"
"Kamu masih gak sadar diri tu beb?" aku dengan anteng meminum susu vanila. Ah~ sudah lama sekali tidak menikmati ketenangan ini....
Jika kau bertanya tentang anak-anak mereka sedang bersama ayah, Ayah memaksa mereka untuk ikut bersamanya lebih tepatnya.
Sebenarnya aku enggan membiarkan sentaro ikut, putraku terlalu...muda. dia baru berumur 3 bulan! Tapi ayah- ah susah dijelaskan.
Namun... jika terjadi apa-apa pada putra dan putriku, aku tidak akan segan pada bapak tua yang membangsat itu.
"Aku hanya mendidik sae menjadi akashi sejati." Seijuro berkacak pinggang, sama sepertiku, menikmati ketenangan dirumah ini.
Sama seperti saat kami masih belum memiliki anak-anak. Semuanya begitu tenang....
"Seijuro..." aku benar benar tidak mengerti jalan pikiran para akashi ini.
Cara menjadi akashi itu maksudnya dengan berkata-kata kasar, menghafal rumus yang ada di buku fisika kimia yang seharusnya dipelajari sae ketika ia remaja?
Dan... sebentar lagi seijuro bilang dia akan melatih fisik sae agar gadis itu dapat membela diri.
Itu baik!
Jika dilakukan saat ia setidaknya genap 8 tahun! Minimal 8 tahun!! Aku tahu seijuro tidak akan melatih sae dengan cara yang benar. Pria ini gila, ia menyiapkan anak-anak di umur sebalita ini untuk menjadi orang mengerikan kedepannya.
Sae ingin menjadi ilmuwan atas hasutan dari seijuro, dan aku merasa ngeri membayangkan ia di masa depan mungkin saja melakukan eksperimen-eksperimen yang tergolong kategori menyeramkan dan menjijikan.
Help!!!
Aku tidak ingin anakku jadi gila!!!
"Mungkin sebaiknya kau sedikit.... sedikit saja lebih normal dalam mendidik putra-putrimu...."
"Memangnya ada yang salah dengan caraku mendidik sae dan sentaro?"
Aku menepuk jidatku, dahla...
"Apa kau tak merasa sae terlalu pandai? Dia menyelesaikan persoalan matematika tingkat lanjut tanpa menggunakan kalkulator!!"
"Itu bagus baby!!! Dia jenius dan tidak sia-sia aku mengatur jam belajarnya dengan ketat."
Aku menghela nafas, mungkin harusnya aku bangga tentu aku bangga... tapi itu sedikit menyeramkan untuk otak normalku.
Benar benar sulit jadi orang biasa diantara para akashi ini.
"Baby... its okay.. jangan gelisah... kami memang dilahirkan dengan otak cemerlang seperti ini... tanpa aku mendidik sae seperti itu atau tidak dia akan tetap menjadi anak yang cerdas. Aku hanya mengasahnya.."
Aku diam, ahh mungkin... aku saja yang tak mengerti dan malah menjadi berlebihan.
"Dan saat dia dewasa akan ku gunakan kemampuan anak-anakku untuk menyingkirkan sainganku hahaha!" Seijuro tertawa sangat lepas.
"Beby... what the hell..."
Sebenarnya... apa yang ada di otak psikopat sialan itu?!
"Mematahkan beberapa leher tak akan sulit bagi putra-putriku." Seijuro mengusap-usap telapak tangannya, ekspresinya seakan akan tidak sabar untuk menanti keinginannya akan tercapai.
.....seijuro ini....
Aku menyiramkan susu ke wajahnya,
"Langkahi dulu mayatku!!" Seruku geram."Jangan harap kau akan menggunakan anak-anakku seperti yang kau inginkan!" Aku menarik kerah bajunya. "Mengerti?"
Seijuro mengangguk patuh dengan mata yang melebar. Heh, ku harap dia mengerti maksud yang sebenarnya ingin ku utarakan.
Hem~
......