akashi with child

1K 142 32
                                    

Pagi yang sangat cerah, cuaca yang bagus pun juga ikut berpengaruh besar dalam perubahan suasana hati. Aku menggosok mataku lalu menguap, kemudian meregangkan tubuh atas penat jenuh.

Berjalan ke kamar sebelah untuk melihat sentaro, begitu aku masuk putraku telah didandani sangat rapi oleh richard. Aku tersenyum lebar.

"Aw.... sentaro~" aku menggendongnya sayang, memberinya kecupan selamat pagi. "Bagaimana tidurmu sayang???"

Sentaro tersenyum melihat ibunya, kapanpun melihat ibunya ia selalu tertawa lepas dan bahagia.

"Auuuhh putraku yang tampan, senyumanmu mengalahkan teriknya matahari" tetsuya menyerbu wajah sentaro dengan ciuman, kembali bayi berumur 4 bulan itu tertawa lepas.

"Tadi sae berkunjung lho tuan."

Aku menatap richard terkejut. "Demi apa?"

Richard mengangguk, hanya saja, richard menahan tawa. "Reaksi sentaro sangat berbeda ketika ia bersama anda dan kakaknya."

Aku ikut tertawa, "mampus, karma si sae mah, sentaro juga tahu ya sayang siapa yang bener-bener sayang sama kamu~"

Sentaro tersenyum lebar, menggapai-gapai wajah ibunya.

"Lalu? Mana seijuro dan sae?" Tanyaku, aku tidak melihat seijuro sejak tadi.

Biasanya ketika aku bangun dia akan menghampiriku dan memaksaku untuk memberinya morning kiss.

Kata seijuro, jatah tetap harus terpenuhi. Terserahlah dengan pria itu, tapi sae juga tidak ada.

"Ooh...soal itu, tuan besar seijuro mengajak putrinya ke halaman belakang."

Aku menatap tanya, ini masih agak pagi, apa mereka melakukan sesuatu?

"Sentaro, mama mohon ke kamu, kalo udah gede, jadilah seseorang yang bisa mama andalkan. Jangan seperti kakak dan ayahmu itu."

Sentaro hanya menatap ku seakan dia mengerti. Dengan langkah yang malas, aku berjalan ke halaman belakang.

Bukankah aku sudah bilang kalau rumah mereka itu luas?

Rasanya butuh waktu yang sangat lama untuk berjalan dari satu ruangan ke ruangan yang lain.

Dan by the way, apa kalian masih ingat kebun binatang ku? Yang seijuro buat ketika aku mengatakan aku ingin melihat singa atau apapun itu. Ya kami masih memilikinya, dan beberapa orang mengurusnya, termasuk beberapa pelayan dari richard.

Mereka yang memberi makan dan segalanya, kadang-kadang jika bosan aku akan mengajak sae untuk berinteraksi dengan hewan lainnya. Aku ingin menceritakan apa yang terjadi tapi sebaiknya aku simpan untuk episode selanjutnya.

Aku mulai lelah.... aahh! Bisakah rumah ini menjadi lebih kecil sedikit saja. Bahkan halaman belakangnya terbagi menjadi beberapa bagian. Seperti 1 untuk yang paling luar. Hingga 5 tempatnya kebun binatang dan 6 untuk kolam renang. Pokoknya luaaass!!

"34! 35!"

Sayup sayup aku dapat mendengar suara teriakan sae yang penuh semangat dan tiupan peluit yang nyaring.

Tetsuya keburu menghela nafas, dan kakinya agak pegal gara gara berjalan terlalu jauh. Semoga mereka berdua tidak melakukan hal yang tidak tidak.

"38! 39! 40!!"

Aku terdiam di tempat.

"A-apa yang kalian lakukan???"

"Morning momy!!!" Seru sae.

"Morning baby!!!" Seijuro berlari ke arahku, memberikan aku kecupan. "Morning juga anak papiii!" Seijuro mengusap usap rambut sentaro sayang.

"A-apa...yang kalian lakukan...?" Tanyaku lagi.

Seijuro tersenyum lebar,

"Melatih sae agar mendapatkan abs!"

Ooh tuhan tolonglah aku...

Dan hal terakhir yang kulakukan adalah melemparnya dengan sandal dan berlari mengejarnya memutari rumah.

.....

My crazy pyscho husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang