a visitor

7.3K 466 6
                                    

.
.

Hanya satu...

Hanya satu orang ini yang dekat dengan seijuro,

Meskipun pernah terlibat kasus bersamaku.

Ia adalah kakak angkatku,

Mayuzumi-san yang baik hati,  rajin,  dan tidak pernah mengeluh.

Apa kau tahu?

Mayuzumi-san benar-benar punya kepribadian yang sangat baik. Aku benar-benar menyukai kepribadiannya yang sederhana,  aku merasa cocok berada didekatnya.

"baby jangan terlalu memuji mayu-san. "

Dasar pencemburu.

"akashi...  Kalian telah menikah,  mustahil aku merebut tetsuya. " kata mayuzumi-san berusaha memberi pengertian pada seijuro yang notabennya pencemburu berat.

Seijuro mendengus tampak sama sekali tidak mempercayai ucapan mayuzumi-san.

"hei!  Berhenti sebelum kalian berdua bertengkar lagi! "

Aku muak melihat kedua orang ini slalu saja beradu pendapat. Dan... Ini gara-gara aku sih...

Aku pergi kedapur maksudku berlari kedapur.  Aku tidak ingin membuat mereka saling bertengkar, menurutku aku lebih baik tidak berada diantara keduanya.

Namun naas...

Terkutuklah kedua kaki lemah yang slalu membuatku berada didalam masalah.

BRAAAAKKKK

"BABY/TETSUYA!!!!"

aku terjatuh... Tersungkur... Dengan wajah yang menghantam lantai.  Lagi!!!

Uughh

Aku berusaha bangun namun itu hanya membuat ku pusing dan terjatuh lagi.

Tampaknya lebih parah dari kemarin-kemarinnya.

"astaga baby'!  Kau ini slalu bertindak ceroboh!!! "

Dan seijuro mulai mengomel sembari mengangkat tubuhku ala bridal style.

"kau harus bertindak lebih hati-hati baby!!!  Kau membuatku jantungan!!  Kau slalu saja... "

"tenang akashi tenang... " sela mayuzumi-san.

Tampaknya hanya dia yang slalu sabar menghadapi kecerobohanku.

"haah kau benar... Kepanikan ini membuatku marah... Pada diriku sendiri karena tidak dapat menjaga tetsuya... "

Seijuro membaringkanku dengam sangat pelan disofa.

Aku menarik ujung kaosnya,

"maaf...aku slalu merepotkan beby.. "

Seijuro tersenyum,  mencium dahiku yang membiru dengan lembut.

"kau tidak... Tidak pernah merepotkan aku sayang... "

"tapi lain kali,  tetsuya harus berhati-hati. "

Seijuro mengangguk.

"ya aku setuju padamu, tetsuya kau harus berhati-hati.  Lebih berhati-hati. "


Aku terkekeh melihat suamiku dan kakakku.

"sekarang kau tertawa??"

"baby... Apa kepalamu sesakit itu?"

Aku menggeleng,

"tidak... Itu hanya,  sekarang kalian baru akur?  Apa aku harus terluka agar kalian berdua akur??"

Dan aku menyesal mengatakan itu,  karena...

Mereka terus saja...

Mengoceh hingga larut malam...

Astaga....


...

My crazy pyscho husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang