birth date

2K 218 66
                                    

Hari ini seperti hari biasanya. Mengusili suamiku, memakan makanan bergizi, berselancar disosial media, menertawai para wibu di tiktok yang kelewat halu(dalam artian terhibur).

Ya sungguh hari-hari menyenangkan.

Hanya saja, demi apapun, tubuhku terasa sangat berat.

Ugh... 86 kg, berat badan tidak pernah seberat ini sebelumnya. Ya wajar saja sih... kan aku sedang membawa dede didalam perutku.

Sebenarnya aku cukup khawatir dan... takut. Namun... aku sangat ingin bertemu dengan dede!

Setiap tendangannya... membuatku semakin ingin bertemu dengannya!

"Baby, kau ingin sesuatu? Aku bisa mengambilnya untukmu." Tawar seijuro.

Haah.... mungkin... aku harus memberitahunya.

"Anu beby, air ketuban ku pecah." Ucapku kalem.

.
.
.

"DEMI APAPUN MENGEMUDILAH DENGAN CEPAT RICHARD!!" Bentak seijuro yang super panik.

Geez, aku menutup kedua telingaku, pria ini berisik sekali. Calm dude...calm.

"Baik tuan, tapi lalu lintas memang se-"

"AKU TIDAK PEDULI MAU KAU TABRAK KEK APA KEK, POKOKNYA CEPAT!!!"

Aku melirik seijuro dengan tatapan jengkel, tidak bisakah dia sedikit saja kalem?

Sebenarnya siapa yang ingin melahirkan disini???

"Baby bertahanlah!!! Tarik nafas lalu hembuskan... kau pasti bisa sayang... aku disini, jangan takut..."

Seijuro mengenggam tanganku cukup kuat hingga aku meringgis.

Astaga...

Lelaki ini benar-benar panik luar biasa.

"Aku baik-baik saja kok." Ucapku kalem.

Iya sakit sih sakit.

Tapi...kurasa... seijuro lebi sakit disini.

"RICHARD!!!!" Bentak seijuro pada pelayan tua malang itu.

Ya bagaimana ya bambank! Seijuro kadang-kadang memang gaada otak. Apa dia lupa kalo jarak rumah kami dan rumah sakit sangatlah jauh.

Lagipula... kemaren dokter midorima harus bertugas untuk operasi hari ini. Jadi dokter satu itu tak bisa 24 hour untuk mengawasiku.

"Midorima sialan, kau tunggu saja hijau  brengsek, jika sesuatu terjadi pada istri dan anakku ku pastikan nasib mu tak akan jauh dari itu."

Sifat gilanya itu benar-benar tidak bisa hilang huh.

"Baby, semuanya akan baik-baik saja." Ucapku, aku bisa merasakan keringatku mengalir lebi deras dari biasanya, ya karena ini memang sakit!

Tak lama kemudian kami sampai, seijuro segera mengendongku masuk ke rumah sakit. Para staff yang mengenal seijuro segera menanganiku dengan cekatan. Seketika saja aku telah siap untuk di operasi.

Kekuatan uang memang luar biasa.

"Seijuro jangan khawatir...." ucapku pelan sebelum obat bius benar-benar menumbangkan kesadaranku.

Seijuro terlihat cemas, panik dan takut di saat bersamaan, haha dasar pria menyedihkan, bodoh... aku tidak akan akan meninggalkanmu kok. Harusnya dia lebih bahagia napa? Dia kan akan bertemu dengan anaknya.

Dasar... daddy yang tidak berguna...

.
.
.
.

Rasanya seperti sedang bermimpi...aku membuka mata ku, ah rasanya mataku berat sekali....

Ugh..gabur....

Bau ini... rumah sakit kah?

Akkh...perutku... nyeri??? Sakit sekali...rasanya...perih.

"BABY!!!"

Aku menolehkan kepala ke kanan, seijuro dengan wajah bersyukurnya menyentakku.

"Beby..." lirihku masih diambang kesadaran.

Sebenarnya... aku kenapa?

Seijuro membawaku kedalam pelukannya dengan sangat lembut.

"Dede... sekarang benar-benar berada diantara kita."  Ucap seijuro terharu.

Mataku membelalak. Eh iya! Aku kan... sakit perut lalu... lalu...

"Mana dede? Mana??" Ucapku yang agak bersemangat.

Seijuro mengecup dahiku gemas. Lalu ia membawa bayi mungil dalam gendongannya padaku.

Aku tak kuasa menahan tangis saat dede beralih dalam pelukan ku.

Anakku... ah anak kami...

Euphoria kami....

Ia membuka matanya perlahan...menatapku...netra kami bertemu... kemudian, ia kembali tertidur lelap.

Aku menghapus air mataku yang hampir jatuh takut sekali akan mengenai dede.

Surai baby blue-nya yang halus... mata biru-nya yang bulat... pipinya yang kemerahan... serta bibir mungil itu..

"Dia adalah perempuan tercantik yang pernah ku temui."

Aku mengangguk setuju dengan air mata berlinang. Dia benar-benar mirip malaikat..

Begitu kecil... begitu rapuh...

Aku memeluk dede, merasakan kulit pipinya yang halus menempel pada pipiku...

Dia adalah keajaiban...

Anak kami....

"Akashi sae...."

Aku menoleh pada seijuro, ia mendekatiku, merangkul aku dan dede.

"Nama yang indah..."

.....



Yeee...akhirnya dede lahir :*
Keponakan kita <3

My crazy pyscho husbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang