Hari ini terbilang cukup cerah, dan aku serta sei memutuskan untuk menghabiskan sore kami di lapangan basket.
Lapangan basket milik sendiri kok.
"sei! Kau membuatku kesal berhentilah bergerak begitu lincah!" omelku yang mulai terpengaruh rasa lelah dan panas.
Seijuro terkekeh mengejek.
"ayo baby, jangan merengek seperti bayi. "
ingin diri ini mengumpat.
"kau dan penglihatan masa depanmu itu membuat pertandingan ini menjadi tak adil!"
Sei menutup matanya lalu melakukan shoot, dan bola itu masuk keranjang.
Arrghhhh
Dia sengaja mengolok-olok aku seperti itu.
"main sendiri saja sana!" seruku jengkel.
Aku melangkahkan kaki kesal menjauh darinya. Aku bisa mendengar tawa seijuro yang sangat riang karena berhasil membuatku jengkel.
Emang ya, tidak hari senin, selasa, rabu, kamis, ataupun jumat, sabtu, minggu. Seijuro selalu mengerjaiku!
Harga diriku sebagai pemain bayangan rusak sudah!
Dasar.... Uuggh suami tidak berguna!!! Aahh kesal sekali!
"aduh baby... Ngambek nih?" tanya seijuro dengan suara yang dipaksa yang menahan tawa.
Terdengar menjengkelkan!
Aku tidak memperdulikannya sementara ia terus mengekoriku.
"pergi! Pergi sana main basket sendirian!" usirku pada seijuro yang masih mengekoriku kemana-mana.
Seijuro mendengus.
"dasar GR, ini'kan rumah kita berdua baby. Aku hanya ingin pergi ketempat yang aku inginkan. "
Walaupun begitu....
Si brengsek ini memang tidak mau kalah dalam hal apapun. Dan ini membuatku semakin jengkel dan ingin membunuhnya terkadang.
Astaga... Apa aku baru saja...
Terjangkit virus pyscho-nya seijuro?
Aku berbalik menghadapinya dengan wajah serius.
"lah... Ada apa dengan tatapanmu itu baby?" tanya seijuro yang terheran.
"hidup lama denganmu membuatku gila. " jelasku.
Seijuro mengangguk disertai senyumannya. Seakan-akan ia sangat bangga karena perkataanku.
"jika aku juga gila...? Bagaimana keluarga ini akan bertahan."
Seijuro menyentil dahiku dengan sangat keras hingga aku mengaduh.
"dari awal siapa yang bilang kau waras baby? " tanya sei sarkastik.
Ei... Si bangsat... Minta ditampol.
"aku lebih waras darimu! " teriakku tepat dihadapannya.
"iya serah, yang waras ngalah. "
Uughhh.... Si seijuro mata belang si... Anak setan ini....
"cukup! Dasar kau asshole!"
Seijuro menatapku dengan nyalang.
"siapa yang mengajarkanmu berkata kasar seperti itu? "
Eh... Seijuro... Jadi menyeramkan..
"ahe.. Itu.. Baca di internet."
Tatapan marah seijuro membuatku diam.
Dan aku berakhir dengan mendapat beberapa pukulan di bokong.
Hiks.
Sei jaat!
Emang... Arti asshole apaan sih?
Masa gara-gara itu ia memukul bokongku!
Kejam!!!
...