"Momyy~ kita kau kemana sihh??" Tanya sae, pagi-pagi udah ribet banget satu keluarga.
Sae jadi risih soalnya aku sibuk ngurusin sentaro sementara dia terbelangkalai, persis deh kek anak pungut.
Aku mengelus kepala sae, mengerti sae kurang perhatian karena kesibukan tak berarti ayah dan mamaknya.
"Hari ini om niji sama om mayu kawin nak." Seru seijuro dari tangga.
"NIKAH!" Aku melayangkan deathglare ke seijuro.
"Dih apa sih momy dan pergaulannya homo semua." Sae bergidik, agak ngeri juga kalo dipikir-pikir.
"Heleh! Kamu juga lahir karna kita homo, coba daddy atau momy straight, you mana ada!" Seijuro jadi sensi sendiri, wajar belom dapet jatah sejak kelahiran sentaro. Dan ini udah bulan yang ke tujuh.
"SEIJURO!!"
Seijuro berlutut tekuk di hadapan tetsuya, "ampuni hamba yang mulia."
Aku mengurut-urut keningku, bagus, mulai pusing lagi. Semenjak sentaro mulai bisa merangkak aku harus ekstra mengawasi putraku, apalagi karena orang di rumah ini gak ada yang waras. Jangan-jangan nanti sentaro dijulak oleh sae, ataupun ayah gilanya itu karena rasa ingin tahu yang aneh.
Jika itu terjadi yang pastinya aku telah menyiapkan alat-alat untuk memutilasi keduanya.
Lihat!!!
Aku pun berubah menjadi seperti merekaaa!!!
Untung sentaro sedang tertidur di gendonganku jadi aku agak tenang.
Setelah banyak perdebatan tentang hal unfaedah akhirnya aku menyeret seijuro san sae untuk berangkat. Pusing, hamba pusing oleh rutinitas unfaedah dari bacotan suami dan anak sendiri. Sae juga! ku kira karena mirip denganku setidaknya ia akan sedikit menyamai ku tapi... semuanya hanyalah ekspetasi biasa yang menyakitkan.
"Tetsuyaa!" mayuzumi menyambutku dengan sebuah pelukan hangat.
"oi mayuzumi!" mata seijura menyala seakan-akan memancarkan laser.
"mayuzumi!!" protes nijimura, ya iyala, sebenarnya siapa sih yang jadi pasangan mayuzumi disini??
Mayuzumi tampak sangat tak senang akan beberapa teguran tadi, aku dapat memakluminya, karena aku tahu sesayang apa mayuzumi padaku. Tentu aku menyayanginya juga walaupun hanya sebatas rasa sayang keluarga. Ahh... melihat mayuzumi berbalut jas putih seperti ini membuatku terharu, hatiku meledak-ledak akan kebahagiaan.
Aku mencium punggung tangan mayuzumi, "Selamat ya nii-san" aku tersenyum lebar dengan mata berlinag-linang air mata. "Aku sangat bahagia untukmu..."
Mayuzumi menarik nafas, memandangku dengan mata yang juga berkaca-kaca, "tetsuya..." mayuzumi memelukku sekali lagi, kali ini bahkan lebih erat.
"Menikahlah denganku!!"
Seijuro dan nijimura shock dengan wajah tak mengenakkan, meskipun begitu, ahh aku sangat tergoda dengan tawarannya.
"Baikla!! Mari kita menikah!!" Seruku bersemangat.
Dan dengan itu, seijuro dan nijimura segera menyeret kami berdua menjauh, seijuro bahkan segera menyeretku pulang bersama anak-anak. Meskipun aku menolak dan memberontak, aku berakhir dengan seijuro yang membungkam bibirku dengan ciuman paksa. Sejak saat itu mayuzumi dilarang keras menemuiku.
SHIT.
....