Aku ini mungkin adalah orang yang sabar. Ketika ayah menyuruhku untuk berhenti bekerja.
Sebagai menantu yang baik dan penurut (baca : tidak ingin dicerai paksa) maka aku menurutinya.
Padahal...itu cita-citaku lho...
Hanya karena gajinya tidak seberapa..Ayah dengan senang hati menyuruhku untuk berhenti. (baca : memaksa)
Lalu ketika ia mulai datang kesini dan mengomentari setiap kegiatan yang aku lakukan, aku akan tersenyum ikhlas (baca : paksa)
Tapi ketika ia meminta untuk tidak bergerak dan hanya berbaring disofa...
Disini tetsuya merasa hilang kesabaran.
Woi! Aku memang hamil tapi aku tidak akan hancur berantakan hanya gara-gara berjalan dari kamar ke dapur!!!
Demi apa ayah??!!
"baby... Jangan kesal pada ayah... Kau tahu ia hanya ingin kau dan 'dia' baik-baik saja... "
Aku mencebik,
"bibi jingin kisil pidi iyih. "
Seijuro menjitakku pelan.
"awh!! Anak monyet bisa g sih g usa ganggu sehari saja??? "
"inik minyit bisi g sii g isi ginggi sihiri siji. " giliran seijuro yang berucap alay membuatku melonggos.
Ini setan kesurupan setan?
"kesal'kan? Kan? Makanyaa... Jangan suka bercanda kalo suamimu sedang ngomong serius! " seijuro mencubit pipiku gemas lalu menggigitnya pelan.
Aku mendorongnya menjauh karena risih.
"sei...jangan dekat-dekat ah! Nanti ayah salah paham lagi! "
Tapi seijuro tidak memperdulikannya masih menempeli diriku seperti lintah.
"woi jangan diemut woi! Nanti ada cupang! "
Aku mejambak rambut scarlet seijuro berusaha menyingkirkannya dari leherku.
"aah... Baby!! Jangan donk nanti aku horny ah! Mesum banget sih nih kutu kerbau! " ucapku berusaha tidak mendesah.
Seijuro nyengir melihatku memerah karena nafsu yang mulai naik. Ia meraih ku lebih dekat, aku memalingkan wajah berusaha menolak keindahan duniawi.
G...
Ada ayah!
Jangan diladenin tetsuya....
"baby... Tidak rindu dicipok apa?"
Aku menggeleng keras, justru aku gembira woi! Akhirnya bibirku istirahat...
"ayolah baby...cipok aja... Bener aku g bakal minta yang lebih. "
Nih anak kenapa sih!
Aku menghadap seijuro dengan wajah marah, namun ia dengan cepat mengunci mulut cabeku dengan ciumannya.
Aah... Sebenernya ini enak...aku mulai terbuai... Dan membalas dan dan dan..
Anjer ada ayah dipintu!!!!!
Aku mendorong seijuro dan menatap horor ayah...
Demi apa...
Kepergok lagi???
"jangan membahayakan cucuku karena nafsu bodoh kalian!!! "
Aku dan seijuro hanya dapat menahan sakit karena ayah menjewer telinga kami.
Ah ayah... Tidak seru... : (
...