Don't be sider
Happy reading*****
"Dalam radius 10 meter dari sini berhenti disitu!" suara menggunakan toa berasal dari tengah lapangan basket terdengar nyaring dan tegas. Peserta MOS akhirnya berhenti di tempat Bintang dan dua rekannya berdiri.
"Bintang lo ambil alih di bagian situ, setelah selesai urusan lo sama mereka suruh ke tengah sini."
Bintang mengangguk mendengar suara Bulan menggunakan Toa, kemudian Ia berbalik dan bersedakap di sertai tubuh tegap.
Bintang menarik nafas nya, "Selamat pagi, pesan pemakaian atribut sudah masuk di email masing masing?"
"Siap sudah!" Jawab mereka serempak namun masih ada yang tidak lengkap.
Bintang menoleh ke titik tidak jauh dari tempat Ia berdiri dimana ada Lio, Ia memberikan kode untuk memeriksa perlengkapan mereka.
"Siap gerak! Posisi siap sementara Teman saya akan memeriksa atribut kalian"
Segera mereka melakukan perintah, di balik itu masih ada yang berkeringat dingin mewanti wanti bagaimana nasib nya.
Lio berjalan dengan gaya cool ke setiap barisan meneliti setiap peserta MOS.
"Lo sama barisan kebalakang, maju sebagai Ketua barisan lapor sama teman saya tadi kalau barisan kamu siap lengkap," ucap Lio sambil menunjuk Lelaki di barisan terdepan.
Segera lelaki itu mengangguk dan berjalan melapor ke arah Bintang,
"Permisi kak, kelompok saya siap lengkap!"
Bintang mengangguk dan mempersilahkan mereka menuju lapangan di mana Bulan berada.
"Mana atribut lo? Bukannya di email tertera memakai papan nama terbuat dari kardus dan di gantung kan di leher? Kenapa lo bikin aturan sendiri?" tukas Lio saat melihat anak perempuan menggunakan papan nama dari kertas karton yang di pres.
Perempuan itu memutar bola mata nya malas, "yakali gue harus pakai begituan, gak epik banget."
Lio tak menanggapi banyak Ia kembali ke barisan depan jejeran perempuan tadi.
"Lo, sebagai ketua gak perhatiin kelompok nya lengkap dan tidak! Barisan lo berpisah!" Ketua perempuan itu menelan ludah nya dalam, Ia kemudian beralih menatap tajam ke belakang di arah perempuan tadi.
Seterus nya, mereka semua selain barisan kelompok tadi di persilahkan ke arah lapangan dengan di tuntun oleh Langit dan Bintang.
Lio mendekat ke arah barisan tadi, "jadi peraturan nya begini. Satu salah, kalian semua di hukum. Kelompok ini akan berlangsung hingga MOS selesai."
Ia bersedekap, "jadi gue tanya, sekarang hukuman apa yang cocok buat lo semua? Skot jam atau Push Up?"
tak ada yang menjawab, semua sibuk mengumpat dalam hati akibat kecerobohan anak tadi,
Lio mengangguk, "oh, berarti kalian pilih opsi kedua, segera posisi Push Up!"
"Siap tidak kak! Kami ambil skot jam saja," mereka semua menyahut pasrah. Yang benar saja? Pakai rok dan hasil nya harus push up.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit, Bulan & Bintang [ END ]
Jugendliteratur[ TIDAK DI REVISI LAGI, MOHON MAAF KALAU BANYAK ALUR YANG DILUAR DUGAAN DAN BNYAK TYPO ] [BACA SEBELUM BEBERAPA PART DI UNPUB UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] Judul Awal : Embun Qirani >-------------------------------------------------------------< Bu...