[ TIDAK DI REVISI LAGI, MOHON MAAF KALAU BANYAK ALUR YANG DILUAR DUGAAN DAN BNYAK TYPO ]
Judul Awal : Embun Qirani
>-------------------------------------------------------------<
Bulan Aqilla Qirani Wijaya, remaja yang sudah di tinggal mati o...
Suara riuh itu berasal dari Mereka semua. Saat ini Mereka disebuah taman untuk piknik berasama dan mengambil gambar semuanya sebagai kenang kenangan bagi Mereka semua.
Eva berjalan cepat ke arah Bara, dia memeluk putra kecil nya itu dan membujuk sang buah hati, "Jangan nangis yah, nanti di obatin terus kita beli es krim oke?"
Bara membersihkan sisa-sisa air mata di wajah nya dia mengangguki ucapan Bunda nya itu dan segera Kembali berkumpul.
"Gavin lo geser dikit, kaya orang lagi marah sama bini. Dirangkul bini lo Vin!" Lio memberikan intruksi sambil diri nya melihat dari sisi kamera yang di stel untuk mengambil gambar
"Lan, itu Nathan di payungin dikit, kasian silau dia"
"Daniel lo sama Salsa yang bener dong, deketan dikit. Nah, itu si Keysa udah senyum cakep gitu."
"Bulan, Bintang kalian duduk sambil meluk Nathan aja biar gak polos nih gambar."
"Nah oke, tahan yah gue atur waktunya sebentar,"
Setelah mengatur Waktu di kamera itu, Lio bergegas kearah Mereka berdiri di samping Clarissa sambil merangkul Pundak nya dengan erat.
"1 2 3, SENYUM!"
Beberapa potret gambar Mereka terambil dengan sempurna, Senyum yang menghiasi wajah Mereka masing-masing terlihat sangat Bahagia.
Bulan menatap gambar di dinding ruang tamu rumahnya, dia tersenyum mengingat moment foto bersama itu. Dia juga melihat gambar lain yang ikut terpanjang bersama dengan gambar yang tadi,
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Di sebuah lemari Ia melihat foto saat pertemuan pertama Mereka di SMA,
"Gak nyangka, pertemanan kita awet sampe sekarang."
Dia menoleh ke sebelah foto yang tadi, terlihat foto bersama yang menampakan senyum Merekah Langit,
"Lo disini keliatan Bahagia banget ya, Lang"
"SAYANG, LIAT NATHAN GAK?"
Bulan tak menanggapi panggilan itu, dia terus menatap foto-foto di dinding itu dengan mengingat kenangan yang ada, Seolah foto itu bergerak memutar Kembali kejadian itu.
Bintang turun dari tangga, dia melihat Bulan sedang melamun, segera di hampiri oleh nya dan merangkul Pundak istri nya itu.
"Melamun aja, kenapa? kangen sama Mereka ya?"
Bulan menoleh kesamping, menatap Bintang lalu dia menggelengkan kepalanya, "Sedikit, lebih tepat nya kangen masa-masa sama Mereka Waktu sekolah. Waktu dimana kita semua masih..Lengkap,"
"Sayang, come on. Semua nya sekarang udah normal, kita juga gak pernah lupa buat ziarah.."
Bulan mengangguk membenarkan ucapan itu, dari arah pintu Utama terlihat Nathan bersama salah satu maid dirumah itu.
"Gak apa-apa Bi. Bibi istrahat aja, biar Nathan sama kami."
******
"Aunty, Bara bisa main sama Nathan gak?" Anak kecil itu berbicara sambil menatap Bulan dengan wajah imut nya,
"Bara sayang, main sama Nathan tunggu dia bangun yah, dia masih tidur..."
"Oke Aunty,"
Bara mendekat ke arah Daniel dan Salsa yang berada di sofa, dia menatap Keysa yang berada di gendongan Daniel,
"Om Daniel, boleh gak Bara main sama Keysa?"
"Boleh kok," Daniel meletakan Keysa di tempat tidur depan sofa dan membiarkan Bara bermain dengan pantauan Mereka.
"Keysa cantik yah Om,"
"Jelas. Om kamu ini pinter nyari istri," Daniel berujar dengan sedikit tawaan,
"Kata gue Niel Anak lo nikahin sama Anak gue aja," Gavin berujar dengan enteng nya sambil membawa beberapa cemilan dari arah dapur,
"Enak aja lo, gak ah. Pasti playboy kaya lo!"
"Yehh, tai lo!"
"Heh ada Anak kecil, ngomong nya tai-tai gitu," Clarissa memukul Pundak Gavin lalu menatap Lio yang sedari tadi duduk diam
"Freya udah tidur, Li?" Clarissa bertanya sambil duduk di sebelah Lio yang sedari tadi menggendong Anak perempuan pertama nya itu,
Lio mengangguk,
"Yaudah taruh di tempat tidur nya aja itu,"
"Ga usah, nanti dia ke bangun."
"Ingat tempat lo berdua mesra nya, disini rame!" Bintang bercelutuk dari arah tangga menghampiri Mereka untuk bergabung,
"Sirik aja lo!"
Mereka tertawa ringan dengan candaan yang terlontar satu sama lain, seperti rasa nya kebersamaan di markas. Namun hal ini berbeda, suasana berbeda dan tempat yang berbeda, serta beberapa anggota kecil tambahan di sekitar Mereka,
"Bun...aku mau adek dong, kaya Keysa sama Freya....."
"Boleh juga ide kamu, Bar" Gavin berucap sambil menatap Eva usil