Bulan~15. Gebetan Bang Bumi🍃

114 21 3
                                    

****

"BULAN! BANGUN WOY! GAK SEKOLAH LO HAH?" teriak Bumi dari arah ruang tengah.

Bulan yang ada di kamarnya mendengus, "Sante Bang! Ini tinggal make sepatu doang elah!"

"Buru woy! Pangeran dah jemput lo nih!"

Pangeran?

Setelah membatin bingung, Bulan berjalan menuruni tangga dengan kaki yang di hentak hentakan seperti anak kecil. Sampai di bawah Ia langsung menatap sengit sang Abang dan bertanya.

"Bang, gak kuliah?"

Bumi yang sedari tadi berdiri sambil terkekeh menjawab, "ada, tapi jam siang"

"O- loh? Kamu sejak kapan disitu?" tanya Bulan kaget ketika mendapati Langit tengah duduk sambil menatapnya.

Langit tersenyum, "barusan"

Bumi mencibir, "pacaran mulu! Ingat tempat oy! Berasa dunia milik berdua"

"BUMI, BULAN SARAPAN DULU! AJAK PACAR KAMU JUGA LAN!"

"IYA MAH!"

Mereka bertiga segera berjalan beriringan menuju ruang makan, di dapati di meja makan terdapat Mamah dan Ayah mereka. Bulan duduk sambil tersenyum di ikut Bumi dan Langit di sampingnya.

"Gimana sekolah kamu Lan?" Tanya Ayah nya.

Ia meneguk susu coklat, "Baik kok Yah!"

Arion mengalihkan tatapannya ke arah Langit kemudian bertanya "ini?.. pacar kamu?"

Alih alih Bulan dan Langit yang menjawab, justru Bumi lah yang bersorak heboh "Ho'oh Yah! Pacar Bulan, biasa bocil"

"Heh Bang! Gue kagak bocil yeh!"

Langit tersenyum dan menjawab "Iya om"

Arion mengangguk lantas menatap Bulan dan Bumi secara bergantian seolah meminta pendapat.

Bulan dan Bumi yang risih pun bertanya "kenapa sih Yah? Natapnya gitu amat"

Arion menghelah nafasnya, "eum, Ayah sama Mamah kalian ntar malam mau pergi Bulan madu. Kalian gak papa kan, Ayah tinggalin?"

Uhuk uhuk

Suara itu berasal dari Bumi dan Bulan, kemudian serempak mereka berdua memukul meja sangat keras. Pikiran tentang amukan dua singa di depannya mulai kemana mana.

"Gakpapa yah! Buat dedek yang banyaaak! Biar bisa di gelinding dari balkon gitu!" Seru Bulan dan Bumi lantas membuat ketiga orang yang sudah waspada itu melotot.

Bulan menepuk jidatnya, "astoge! Lang, berangkat yok. Dah mo telat nih"

Langit mengangguk, belum berjalan, Bumi sudah menghentikan mereka berdua. Oh ralat Bulan

"Lan! Entar temenin abang ke rumah gebetan abang yeh!"

"Aela Bang! Gimana gak jomblo coba?! Tiap kali ketemuan sama pacar atau gebetan selalu ma gue! Ogah ah, yang ada gue obat nyamuk!"

Langit, Bulan & Bintang [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang