Don't be sider
Happy Reading****
Tidak terasa, waktu mereka berada di masa SMA tinggal menghitung bulan bahkan minggu. saat ini Bulan dkk dan Langit dkk sedang berjalan beriringan menuju ruang guru, mencari keberadaan Pak Iwan.
"beneran nih? minta soal UN tahun kemarin?" tutur Lio sedikit ragu, pasalnya Ia dan Gavin paling anti yang namanya belajar.
Eva memutar bola matanya malas, "jadi yang kita lakuin jalan ke ruang guru, menurut lo bercanda?"
"y-a gak gitu juga sih, yaudah lah ayo cepetin jalannya." Lio kemudian berjalan cepat saat terlihat ruang guru tinggal berapa langkah lagi, mereka kemudian sampai dan mengetuk pintu.
tok tok tok
"misi Bu, Pak Iwan ada?" tutur Bintang saat mendapati Buk Retno-guru Bahasa Indo itu hendak duduk.
tak seperti Buk Setya dan Buk Rini, Ia termasuk guru yang ramah, Ia kemudian tersenyum.
"ada, lagi di toilet bentar,"
mereka mengangguk, selang berapa menit Pak Iwan keluar dari pintu yang berada di pojok ruangan,
"oh kalian, ada apa mencari saya? tumben sekali,"
mereka hanya tersenyum ramah, kemudian berjalan mendekat ke meja Pak Iwan.
"begini Pak, saya sama mereka mau minta beberapa lembar soal UN tahun kemarin boleh? yang K13 Pak, buat persiapan belajar bareng."
Pak Iwan nampak berfikir, mengingat apakah soal soal itu masih tersimpan rapih di gudang atau tidak.
"boleh, tapi... sepertinya ah kita lihat saja ke gudang, ayo..."
mereka mengangguk dan keluar mengikuti Pak Iwan, sampai di gudang mereka masuk dengan Pak Iwan.
"sebentar, biar bapak cari lemarinya," Pak Iwan berjalan menyusuri tiap lemari dan membaca tulisan di kertas yang tertempel di lemari, Ia kemudian menemukan lemari yang di cari dan membukannya.
"ah ini masih ada, kalian lihat saja sendiri yang mana yang masih layak untuk di pakai."
mereka mengangguk dan segera memeriksa lemari itu, terdapat 5 ikatan kertas yang menumpuk di setiap rak nya, mereka mengambil 1 ikat kertas yang berisikan berlembar lembar soal ujian.
"udah ini aja Pak, makasih banyak maaf ngerepotin," ucap Clarissa dan Bulan sambil tersenyum ramah.
"iya, belajar yang benar semoga hasil ujian kalian nanti akan memuaskan. semangat"
Mereka mengangguk dan pergi dari gudang, sepanjang perjalanan ke kelas mereka diam, memikir kan nasib kedepannya. Langit berhenti sejenak memegang kepalanya dan bertumpu pada tembok membuat yang lain cemas dan ikut berhenti.
"Lo, kenapa Lang?" tanya Bulan sambil membantu Langit berdiri tegak.
Langit menggeleng, "gak, gue bercanfa tadi,"
Gavin memukul bahu Langit, "bercanda Lo bikin kita spot jantung monyet,"
mereka kembali berlalu tanpa sadar Bintang dan Langit tertinggal beberapa langkah di belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Langit, Bulan & Bintang [ END ]
Teen Fiction[ TIDAK DI REVISI LAGI, MOHON MAAF KALAU BANYAK ALUR YANG DILUAR DUGAAN DAN BNYAK TYPO ] [BACA SEBELUM BEBERAPA PART DI UNPUB UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] Judul Awal : Embun Qirani >-------------------------------------------------------------< Bu...