Day - 39 [ END]

2.2K 233 28
                                    

WITH BAE

Ruang rawat Taehyung hanya berisikan Taehyung, Irene dan Chaerin. Sementara Jimin sudah pulang lebih dulu setelah mengajak putri sulung Taehyung keluar untuk—makan sesuatu—katanya. Namun, yang Irene dapati adalah Jimin yang membawa kembali putrinya dengan berbagai macam makanan ringan dan permen lollipop. Bahkan, Irene mendapati ada dua buah ice cream di tangan Chaerin sekembalinya mereka. Karena tak mau mendapatkan omelan dari istri sahabatnya, Jimin memilih menghindar. Selain itu juga, ia merasa jika urusannya disini sudah selesai. Taehyung dan Irene sudah berbaikan. Terbukti dari keduanya yang terlihat baik - baik, Irene yang menyuapi Taehyung dengan bubur yang di bawakan suster, lalu Taehyung yang sesekali menggoda Irene dengan gombalan receh yang membuat Jimin ingin muntah saat itu juga.

Beberapa waktu lalu, dokter datang untuk memeriksa keadaan Taehyung setelah bekas jahitan yang masih basah kembali mengeluarkan darah. Posisi Taehyung sekarang setengah berbaring di atas ranjang rumah sakit bersama dengan Chaerin yang tidak mau lepas dengan sang ayah. Sedangkan Irene, wanita itu tengah merapikan kekacauan yang di dibuat oleh putrinya beberapa waktu lalu.

"Bae, sini." titah Taehyung tiba - tiba. Irene menoleh sejenak, tanpa suara. Tetapi dari gestur wajahnya, wanita itu meminta agar Taehyung melanjutkan ucapannya, "Aku jadi merindukan baby Chua."

Irene melepas bungkus makanan ringan putrinya diatas meja, sepertinya ia akan merapikan ruangan ini nanti, setelah selesai dengan urusan bersama dengan Taehyung. Ia mendekat ke arah ranjang Taehyung, duduk diatas kursi samping kiri suaminya. Chaerin berada disamping kanan tubuh Taehyung, berbaring sambil memeluk lengan sang ayah. Lengket sekali. Sampai - sampai Irene tak yakin Chaerin mau lepas untuk sekedar membiarkan ayahnya mengistirahatkan tubuhnya.

"Mommy, adek Chua semalam menangis keras. Tapi Erin tidak menangis. Karena nenek bilang, Erin harus jadi kakak yang baik untuk adik Chua." Erin dengan bangga memberitahukan pada sang ibu. Betapa ia menjadi anak yang baik selama wanita itu tak ada kemarin.

"Wow, benarkah, sweetheart?" Tanya Taehyung yang sontak saja mendapat anggukan antusias dari Chaerin, "Kemarilah, daddy mau mencium kakak yang hebat ini."

Erin bergerak pelan disisi kanan sang ayah, lalu mencodongkan kepalanya kearah sang ayah. Bibirnya mengerucut lucu, memberi akses Taehyung menjatuhkan ciuman disana. Taehyung tersenyum senang, lalu mengacak surai putrinya yang dibiarkan tergerai kali ini.

Sementara Irene, tak bisa untuk tak tersenyum melihat interaksi menggemaskan keduanya. Sebenarnya membuat Irene bahagia itu sangatlah sederhana. Cukup dengan suami dan anak - anaknya menampilkan senyum dan mengumbar tawa, ia sudah merasa jika perasaan bahagianya sudah mencapai puncak tertinggi. Terlepas setelah Irene membuat ayah dan ibunya bangga.

"Mommy, cium."

Irene mendekat, mencium putrinya tepat di bibir.

"Hadiah karena sudah menjadi putri yang baik untuk mommy dan daddy." ujar Irene tulus.

"Terima kasih."

Irene tersenyum dan membalas dengan kalimat 'sama - sama'. Setelahnya, wanita itu fokus kembali pada ponsel milik suaminya, mencari kontak sang ibu—ibu Taehyung, dan melakukan panggilan video. Pada dering ketiga, wanita paruh baya itu mengangkat panggilan videonya.

WITH BAE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang