WITH BAE [✓]

Day - 27

Happy 50k readers!

Makasih buat yg selalu support juga silent readernya. Ailopyu 50k sebanyak yg baca nih cerita awokwokwok 🤣

Hahaha mirip siapa hayoooo <3

WITH BAE

♛

"Kami tidak akan kenapa - napa. Tidak akan terjadi apapun padaku dan Chua." ujar Irene kesekian kalinya karena Taehyung terlihat khawatir meninggalkan mereka. Padahal tak ada yang perlu dikhawatir. Terkadang, Irene sedikit bingung dengan Taehyung yang tiba - tiba cemas berlebihan. Irene berniat mengeceknya ke dokter. Tapi sebelum itu ia harus membicarakannya dengan Taehyung, "Kenapa? Kali ini karena apa? Takut ada penculikan? Atau ada alasan lainnya? Sudah, ya, kami baik - baik saja. Sebaiknya kau ke kantor sekarang, akhir - akhir ini kau sering datang terlambat. Apa kata pegawaimu melihat bos besarnya datang dan pergi sesukanya?"

"Mereka tidak punya hak memarahiku, sayang."

"Kakak Erin sebentar lagi masuk kelas. Sudah, ya, aku harus mengantar putrimu. Hm, sekalian juga bertemu dengan Hana. Sudah lama kita tidak mengobrol. Kalau tidak salah terakhir kalinya adalah ketika aku mengirim surat resign." Irene melihat Taehyung menghela nafas. Ia terkekeh sebentar sebelum mendekat dan mengecup pipi ayah anak - anak. Tak lupa memberi obat pereda kecemasan.

"Hati - hati."

"Bye, daddy!" Chaerin melambai tangan kepada sang ayah.

Irene menggenggam sebelah tangan Chaerin, melangkah bersama menuju bangunan tempat si sulung menimbah ilmu. Didepan pintu masuk, Irene bertemu dengan teman yang ingin sekali ia temui. Dan baru hari ini tersampaikan. Hana terlihat terkejut melihat Irene, lupa pada anak murid yang bersamanya tadi, wanita itu berangsur mendekati Irene dan memeluk wanita itu erat.

"Kemana saja? Kenapa baru sekarang aku melihatmu?"

Irene meringis, melepas pelukannya dan tertawa canggung pada temannya yang kini menatapnya tajam. Bukan sepenuhnya salah Irene sih, sebab biasanya ketika Irene mengantar Chaerin, yang menjaga dipintu masuk adalah Ahn Jiran. Guru baru penggantinya—Irene tahu ketika gadis itu memperkenalkan dirinya tanpa Irene minta. Kebetulan gadis ramah itu mengenalnya.