Day - 21

4.7K 423 88
                                    

Maaf aku telat balik huhu. Pusing sih alurnya mau gmana. Awalnya mau kutaruh konfl*k tapi gajadi. Jadi manis² aja dulu sampe puasa abis. Gadeng ntr pada bosen semuanya.

Selamat membaca. Jangan lupa teken bintang dan komen setiap paragraf yang menarik buat sistur - sisturqeeu!

Aku gabisa kasih target soalnya gatau kapan apdet lagi mianhae...

Niatku mau spoiler tapi gajadi. Eh btw mau tau spoiler apa? Cerita baru tapi gadeng biar jadi surprise 😚

WITH BAE

Perjalanan darat menggunakan subway dari Seoul ke Daegu memakan waktu kurang lebih dua jam. Keluarga kecil Kim Taehyung menggunakan waktu yang ada sambil bercerita, dengan Taehyung sebagai penceritanya. Lalu Irene dan Chaerin sebagai pendengar setia. Cerita ini sangat jauh dari tema anak - anak, bahkan Taehyung ragu Chaerin mengerti akan apa yang disampaikan. Kendati demikian, pria itu ingin Chaerin tahu kisah manis pertemuan daddy dan mommy-nya.

"Daddy mau cerita kisah mommy dan daddy dulu." Irene yang awalnya tersenyum hingga matanya menyipit sontak saja membola. Wanita itu pikir, Taehyung akan menyampaikan kisah anak - anak atau mungkin kartun yang pernah ditontonnya untuk menghilangkan kejenuhan Chaerin, nyatanya jauh dari ekspektasi. Irene hendak menyela, sayangnya kecolongan oleh pria itu, "Erin mau mendengarnya, tidak?"

"Ada banyak cerita anak - anak yang bisa kau ceritakan pada Erin. Kenapa harus menceritakan kisah orang dewasa, sih? Erin masih—,"

"Daddy dan mommy punya cerita?" Erin menyela cepat. Wajah menampilkan ketertarikan akan kisah yang nantinya diceritakan sang ayah seandainya memang benar adanya. Ia memperbaiki duduknya diatas pangkuan sang ibu, melirik ke kanan dimana ayahnya duduk sambil memangku baby Chua yang tengah terlelap, "Erin mau dengar." pintanya.

"Erin tidak akan paham, sayang."

"Erin benar - benar ingin mendengarnya?" potong Taehyung. Sama sekali tak memberi Irene sela untuk menghentikan aksinya. Taehyung sangat paham, ibu anak - anak itu malu karena kisah percintaan mereka dulu akan diceritakan pada buah hatinya, padahal bukan masalah yang besar jika hanya untuk menceritakan pada gadis kecil mereka, "Tapi mommy sepertinya marah. Erin bujuk mommy, ya. Daddy takutnya mommy marah." tersenyum jenaka karena berhasil menjahili istrinya.

"Tidur diluar!" cebik bibir wanita itu sambil berbisik mengatakan ancamannya. Benar - benar! Lihatlah, Irene akan membalas pria itu suatu hari ini.

"Mommy boleh?"

Ya Tuhan, dan cobaan paling berat adalah Chaerin yang meminta izin dengan cara memohon padanya. Jika sudah begini, bagaimana ia menolaknya? Jawaban telak adalah iya. Bagaimana pun kondisi dan keadaannya, Irene tidak akan bisa menolak gadis manis itu. Mengangguk lesu, Irene berdecak melihat senyum kemenangan prianya. Ck, ingatkan Irene untuk membalasnya nanti, dude!

"Mommy dulu seorang guru di sekolah tempat Erin sekolah sekarang. Erin masih ingat 'kan waktu mommy mengajar beberapa waktu yang lalu?" Chaerin mengangguk. Sementara Irene, tak sama sekali tertarik mendengarnya. Ia lepaskan pandangan ke luar. Andai bisa, tulikan saja telinganya untuk sementara ini, "Waktu itu, daddy lagi dijalan, mau ke kantor kakek untuk bekerja. Dan, ya, waktu itu Erin dan adik Chua belum ada." ia terkekeh karena merasa lucu pada ekspresi putrinya.

WITH BAE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang