WITH BAE
♛
Ada alasan kenapa Irene berdiri didepan lemari kamarnya seraya mengacak - acak isi benda mati berwarna putih berbahan mahoni tersebut, ia tengah mencari dengan sedikit gerutuan kesal sebuah dress yang sekiranya cocok dipakai ke acara pernikahan salah satu sepupu Taehyung yang tidak Irene kenal orangnya. Irene tidak mungkin berdiri disini lalu mengacak - acak seluruh isi lemarinya, jika bukan Taehyung yang mengajaknya pergi. Semuanya berjalan begitu saja ketika mereka membicarakan masalah itu di mobil.Kedua putri kecil itu tengah terlelap di jok belakang. Keadaan mobil hening dikarenakan Taehyung tak menghidupkan musik. Chaerin tidak senang jika tidurnya terganggu oleh suara bising sekalipun musik jenis kebisingan yang enak untuk didengar. Keadaan masih canggung setelah insiden Taehyung bertemu dengan Sehun. Kendati demikian, Taehyung berusaha untuk mengajak Irene mengobrol dan membuatnya nyaman ketika makan siang keluarga kecil itu berlangsung. Irene menghargai usaha pria itu. Ia tak lagi memusingkan mengenai istri Taehyung, toh ia tak punya alasan untuk bertanya masalah kehidupan pribadi pria itu.
Jikapun ada seorang wanita datang menemuinya karena kedekatannya dengan Taehyung, Irene cukup menjelaskan bahwa kedekatan mereka semata - mata karena Chaerin—anak didiknya di sekolah. Benar, jika bukan karena Chaerin, Irene tak mungkin berada disini, menemani Taehyung dan keluarga kecilnya makan siang yang seharusnya dilakukan bersama wanita yang telah melahirkan putri - putri menggemaskan seperti Chaerin dan Chua.
Jadi, dimana letak kesalahannya? Toh, jikapun wanita itu tak percaya, ia punya Taehyung yang akan menjelaskan arti kedekatan mereka ini.
Taehyung berdeham demi menarik perhatian Irene yang diam sembari menatap jalanan yang mereka lewati. Jika biasanya mereka akan menghabiskan sisa waktu yang ada dengan membicarakan perihal Chaerin dan tumbuh kembang Chua—yang menggemaskan, menurutnya— maka sekarang berbeda. Mereka kembali canggung seperti dulu, seperti baru saling mengenal. Yang bisa dilakukan adalah saling melempar senyum tanpa obrolan.
"Aku ingin bicara." tiba - tiba saja, Taehyung membuka pembicaraan untuk pertama kali setelah mereka meninggalkan restauran. Ia mengingat sesuatu dan membicarakan dengan Irene adalah tujuan yang tepat.
Mobil melaju pelan ketika mendekati blok rumah Irene. Berjalan berpuluh meter lagi, akhirnya mobil yang dikendarai Taehyung sampai didepan rumah yang beberapa waktu ini rutin ia kunjungi—karena Chaerin. Irene tak langsung turun, ia ingin mendengarkan dan ingat bahwa beberapa detik yang lalu Taehyung ingin bicara dengan dirinya. Irene tak ingin menerka - nerka, ia cukup menunggu apa yang akan Taehyung sampaikan.
"Um, jika kau tidak sibuk... nanti malam... aku ingin mengajakmu menghadiri pernikahan sepupuku." Taehyung kembali diam setelah berhasil menyampaikan tujuannya. Kemudian membuang pandang, yang semulanya mengarah pada Irene ke jalanan bersih komplek tempat istrinya tinggal. Karena tak ada jawaban disampingnya, Taehyung menarik kesimpulan—jawabannya; Irene menolak, Irene menolak ajakannya. Baiklah, cukup mengherankan juga tawarannya—Irene pasti bingung dengan dirinya, Taehyung tertawa miris dalam hati, "Baiklah, lupakan saja. Tidak usah dipikirkan." tambah Taehyung dan senyum, sialnya terpaksa lantaran rasa kecewa yang mendera.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH BAE [✓]
RomanceRated : [M] ❝make what happens in this life a lesson. don't do it if it's misleading, on the contrary, do it if it can correct the mistakes that have been made❞ [ the romance fanfiction ➡ series 2 ] start : 2 maret 2020 end : - cr by instagram