Day - 28

2.2K 314 57
                                    

WITH BAE

Irene selalu berusaha mengenyah segala pemikiran buruk mengenai tragedi yang membuatnya akhir - akhir ini merasa ketakutan yang tak jelas. Ah, atau contohnya seperti saat Irene memasak seorang terdiri, terkadang ia selalu merasa seseorang sedang mengintainya. Tatapan yang menusuk, persis seperti pria bersetelan hitam beberapa hari lalu. Karena itu pula Irene tak keluar rumah jika bukan Taehyung yang menemaninya bersama anak - anak. Tetapi kali ini Irene harus membutakan segala pemikiran buruknya, menghilangkan ketakutan itu sebab hari ini ia harus menjemput Chaerin karena Taehyung tak bisa meninggalkan rapat setidaknya hingga waktu makan siang selesai.

Bahkan hingga hari ini, Irene tak kunjung membicarakan masalah ini pada Taehyung. Suaminya juga tak merasa keberatan kala Irene meminta pertolongan seperti mengantar jemput Chaerin ke sekolah. Terlepas dari itu, Taehyung terlihat senang. Jauh berbeda dari hari belakangan yang mana suaminya terlihat khawatir.

"Cha, saatnya kita menjemput kakak." Irene memoleskan sedikit bedak ke wajah baby Chua sebelum mengenakan bandana sebagai penyempurna penampilannya. Irene menggendong Chua, membawa putrinya keluar setelah semua selesai disiapkan. Slingbag berada dibahu kiri, Irene siap pergi sekarang. Kali ini ia memutuskan menggunakan stroller dibandingkan menggunakan baby carrier.

Irene mendorong stroller Chua menuju halte yang jaraknya bersampingan dengan supermarket komplek tempatnya tinggal. Salahnya juga, seharusnya Irene memesan taksi terlebih dahulu tadi agar ia tak perlu menunggu lama. Huh, benar, penyesalan selalu datang belakangan. Untungnya hanya ada ia dan Chua di halte, Irene mendudukkan bokongnya sembari celingak - celinguk memperhatikan siapa tahu ada taksi yang lewat. Sayangnya tak ada. Bus selanjutnya akan tiba kurang lebih dua puluh menit lagi. Selama menunggu, Irene mengajak Chua mengobrol sambil bercanda.

"Sekarang makan yang banyak ya, sayang." ujar Irene kala Chua terlihat lahap. Dibandingkan makan, bayi kecilnya dan Taehyung itu lebih suka ngemil hingga Irene maupun Taehyung akan menyediakan setidaknya lebih makanan itu, "Mau minum?" tanyanya kala Chua mengeluar - masukan lidahnya.

Irene mengambil botol air minum Chua dan mengarahkan pada sang putri melalui sedotan. Setelah cukup, ia meletakkan kembali ke tempat semula.

Bus tak kunjung datang, Irene mulai gelisah. Ia pasti terlambat menjemput putrinya sekarang. Seakan menemukan oase di pasang pasir, ia melihat sebuah taksi mendekat ke arah mereka, Irene berdiri dan melambaikan tangannya. Harapannya terkabulkan begitu taksi tersebut berhenti didepannya. Seorang sopir turun, membantu Irene masukkan ke dalam bagasi stroller Chua. Sedangkan Irene memilih masuk dan memangku Chua yang mulai rewel karena mainannya jatuh mengenai kaki Irene.

"Ke sekolah xxx, Tuan." ujar Irene. Karena tak ada sahutan, Irene melirik ke depan, kearah sopir yang setia bungkam dan bersiap menjalankan mobil ke jalanan yang lebih ramai. Irene mulai gelisah, tak biasanya para sopir taksi mengacuhkan penumpangnya. Paling tidak, mereka akan bertanya tujuan kepergiannya atau sekedar beramah - tama lainnya. Irene positif thinking saja, mungkin pria itu salah satu sopir taksi yang tak pandai bicara dengan orang asing. Sebab, Irene pun sama seperti itu.

Irene menyibukkan diri dengan Chua, tak sadar bahwa jalanan yang dilewatinya berbeda dengan jalan yang ia lalui jika ke sekolah sang putri. Chua tiba - tiba menangis karena mainnya jatuh mengenai kaki Irene. Wanita itu tertawa sebentar, mengusap air mata putrinya dan menunduk mengambil mainan itu. Tak lama ia mengangkat kepala, menghadap ke depan lagi dan menyerngit kala jalanannya tampak asing, "Tuan, sepertinya kita melewati jalan yang salah."

Hening. Pria itu tak sama sekali meliriknya. Sibuk dengan entahlah, sebelah tangannya memegang ponsel.

"Tidak, nyonya. Jalannya memang benar. Ah, iya, saya lupa kalau jalanan yang kita lewati sekarang ini adalah akses cepat agar sampai ke sekolah. Bukankah anda kesana ingin menjemput putri anda?"

WITH BAE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang