Day - 19

2.9K 501 221
                                    

Khem khem, mengandung banyak gula. Berpotensi :
- diabetes
- senyum - senyum sendiri

Note!

Komen yang banyak. Jangan lupa tekan bintang! Vote kalian menjadi kunci untuk ke part selanjutnya :)

 Jangan lupa tekan bintang! Vote kalian menjadi kunci untuk ke part selanjutnya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku orangnya baik dan tidak sombong. Aku juga paling pengertian kalo sistur - sisturqeeu yang comel nunggu part basah²an mereka yee ;)

Ayo vote! Vote! Biar aku tambah semangat.

Aku pengen with bae ga kalah seru sama cerita lain!

Btw, di kasih target begini malah makin gercep ya kalian 🌝

WITH BAE

Suasana menjadi canggung pasca pelukan itu terjadi. Taehyung menarik diri, berdeham beberapa kali, dan menggaruk bagian belakang kepala yang sama sekali tak gatal. Pria itu bahkan bergerak kikuk memundurkan tubuhnya perlahan hingga ke ujung sofa. Sementara Irene, memilih fokus pada Chua lagi, tak lama mengambil remote dan menyalakan televisi, melenyapkan suasana hening dan canggung yang menyelimuti. Bahkan setelah televisi menyala pun, suasana belum juga kembali seperti sediakala.

Irene sedikit malu. Sungguh. Tanggapannya ketika dipeluk benar - benar diluar dugaannya. Alih - alih menolak dan melepaskan diri, tangannya malah terangkat dan membalas pelukan Taehyung. Mengikuti gerak tubuh yang diperintahkan langsung oleh hati. Irene kalah telak sekarang. Ego yang ia bangun dengan mudah runtuh. Irene sendiripun sadar, bahwa ia pun merindukan Taehyung. Bahwa ia juga masih menyimpan rasa pada ayah anak - anak. Tetapi, Irene terlalu takut untuk mengutarakannya. Ia belum terlalu siap, walau rasa itu masih sama bahkan semakin luas dari hari ke hari. Tak ada yang berubah, apalagi pudar.

Irene menyugar rambutnya, lalu berdeham, "Tidak ke kantor saja? Sepertinya, telat sedikit juga tidak apa - apa. Tidak akan ada yang memarahimu." adalah kalimat pertama yang keluar setelah terdiam cukup lama. Irene menoleh, yang ditatap malam melempar tatapan bingung dengan dahi menyerngit dalam, "Nanti makan siang balik lagi. Untuk Chaerin, biar aku saja yang menjemputnya."

"Tidak masalah. Di kantor aku tidak punya pekerjaan selain duduk. Sekretarisku sudah meng-handle semuanya." Taehyung tak memberitahu Irene mengenai pembatalan pertemuan juga rapat yang seharusnya ia hadiri hari ini, namun karena adanya jackpot menarik yaitu—menghabiskan seharian penuh bersama Irene dan anak - anak, Taehyung tak mau menyia - nyiakan kesempatan yang ada. Pekerjaan bukan segalanya. Mendapatkan kembali kepercayaan Irene adalah target utama diatas semua yang ia lakukan.

WITH BAE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang