Day - 35

1.4K 197 27
                                    

WITH BAE

Bukan lagi tentang sang surya, kini langit cerah telah berganti warna menjadi langit hitam pekat. Ditemani sang rembulan diantara ribuan bintang diatas sana, pertemuan bisnis antardua perusahan akhirnya selesai, dilanjuti dengan sesi makan malam  sebelum Taehyung pamit undur diri. Taehyung tidak tahu jika pertemuan kali ini akan berlangsung hingga malam hari. Karena dalam bayangan seorang Kim Taehyung, mereka hanya akan membicarakan perihal kerja sama antarperusahaan yang mungkin tak akan menyita banyak waktu dan dilanjutkan dengan sesi makan siang seperti biasa. Kendari apa yang terjadi jauh dari ekspektasi.

Taehyung berjalan menuju area parkiran, sementara asistennya pulang menggunakan taksi. Meskipun Taehyung sudah menawarkan diri untuk mengantarnya, namun wanita itu menolak halus. Taehyung tak bisa memaksa dan memutuskan pulang ke rumah. Berada diluar dalam keadaan ponsel mati hanya akan menimbulkan kekhawatiran orang - orang dirumah, terutama Irene. Meski wanita itu sendiri tahu bahwa ketidakhadiran Taehyung hari ini karena harus menemui rekan bisnisnya, tak menampik jika ada terbesit kekhawatiran pada sang istri.

Sebelum menyalakan mobilnya, Taehyung merogoh saku celana bahan yang ia kenakan. Lalu mengambil ponsel miliknya. Menekan tombol power selama beberapa detik, benda pintar itu akhirnya menyala. Begitu layar lockscreen terlihat, beberapa notifikasi masuk. Semuanya berupa panggilan telepon dari ibunya dan ibu Irene.

Dahinya menyerngit, apakah Irene lupa memberitahu orangtua mereka? Tetapi itu terdengar sangat mustahil mengingat ibunya pasti akan bertanya pada Irene perihal mengapa wanita itu pulang seorang diri.

Taehyung hendak mendial nomor ponsel ibunya, namun wanita itu terlebih dulu menelponnya. Tanpa pikir panjang ia menggeser ikon hijau.

"Tae, kalian sekarang dimana, nak?" suara ibunya terdengar khawatir dari seberang. Selain itu, tangisan Chua juga tertangkap indera pendengar Taehyung, "Kenapa sampai sekarang kalian belum juga pulang? Sebenarnya, kau dan Irene pergi kemana, nak?"

Kalian? Taehyung masih belum mengerti dengan ucapan ibunya. Dan juga, memangnya ia dan Irene pergi kemana? Selain ke supermarket. Itupun Taehyung harus pergi meninggalkan wanitanya lantaran pekerjaan mendesak. Karena memakan banyak waktu, Taehyung tak sempat pulang ke rumah. Karena ia pikir ini hanya makan siang biasa, jadi dengan setelan santai, ia pergi menghadiri pertemuan dengan koleganya. Tapi mengingat bahan makanan begitu penting, berakhir Taehyung menyewa jasa untuk mengantarnya ke rumah.

"Tae, kenapa tidak menjawab pertanyaan ibu, nak? Kalian dimana sekarang? Irene bersama denganmu, 'kan? Telepon ibu sampai saat ini sama sekali tidak diangkat."

"Bu ..." Taehyung kesusahan menelan ludahnya sendiri. Dadanya tiba - tiba sesak seakan ada benda tajam yang menikamnya. Tiba - tiba, ketakutan datang menyergap. Tidak mungkin ... Taehyung yakin ketakutannya selama ini tidak benar - benar terjadi, "Irene ..." untuk sekedar menyelesaikan kalimatnya sendiri Taehyung bahkan tak sanggup, "Irene ..."

"Iya, Irene.. kau bersama dengannya 'kan? Kalian berdua sebenarnya pergi kemana, nak?"

"Bu ..." Taehyung tak sanggup mengatakan yang sebenarnya. Mereka pasti khawatir begitu tahu bahwa ia tak bersama dengan istrinya, "Irene ...? Dia sedang mengurus sesuatu. Iya .. dan aku sedang menungguinya sekarang. Sebentar lagi kami pulang." helaan nafas lega terdengar samar ditelinganya, "Bu, apa bahan makanannya sudah sampai? Kami berdua tidak bisa pulang cepat. Ada urusan penting yang tak bisa kutinggalkan."

"Syukurlah. Ibu lega mendengarnya. Cepatlah pulang. Chua tidak berhenti menangis sejak tadi sore."

"Eng, kami akan pulang sebentar lagi." ujarnya pelan.

WITH BAE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang