Day - 32

1.3K 195 24
                                    

WITH BAE

Bukan lagi dalam hitungan jam, kemarahan Irene sudah berlangsung selama dua hari ini. Selama itu pula Taehyung menjadi uring - uringan, berujung pekerjaannya menggunung lantaran fokusnya terbelah. Bukan hanya itu saja, hari - harinya terasa hampa. Rumah yang ramai, berubah menjadi sepi dan hening karena atmosfer kemarahan sang istri begitu terasa, menusuk Taehyung hingga semua upaya yang terpikirkan olehnya—agar hubungan mereka segera membaik sirna seketika, musnah dan hilang entah kemana. Tergantikan oleh rasa takut dan rasa bersalah. Taehyung seakan tak lagi memiliki muka menghadapi istrinya.

Ditambah dengan keterdiaman Irene, Taehyung rasanya ingin mati saja. Meninggalkan dunia ini sejenak sampai nantinya Irene meraung - raung memintanya kembali dan meminta supaya tak meninggalkan dirinya juga anak - anak mereka yang masih kecil. Tentu saja itu tak akan pernah terjadi. Itu hanyalah pemikiran konyolnya dan Taehyung berharap Tuhan tak mengabulkannya. Setidaknya bukan sekarang. Taehyung masih ingin bermain bersama buah hatinya, berbagi cinta kasih bersama istrinya hingga tua dan masih banyak hal - hal lainnya yang ingin Taehyung wujudkan. Agar lembaran album di hatinya terisi oleh kenangan yang selalu abadi. Kelak, Taehyung akan bernostalgia bahwa dulunya, hidupnya sangatlah sempurna. Memiliki seorang istri yang cantik dan buah hati yang sangat menggemaskan.

Sesederhana itu inginnya.

"Jadi, bagaimana pendapat anda, sajangnim?"

Lagi, kesalahan yang sama terulang untuk kesekian kalinya. Malu. Jelas menjadi nama tengahnya saat ini. Teguran itu bahkan menjadi teman baiknya. Taehyung tak memperlihatkan ekspresi apapun saat ini selain mata yang mengerjap dua sekali seraya menatap sekelilingnya sejenak sebelum tatapannya jatuh pada sang bawahan. Dimana wanita yang memanggilnya 'sajangnim' juga juga tengah menatap balik. Taehyung seakan bisa melihat rasa jengkel dari tatapan para rekannya. Sayangnya, mereka tak mungkin mengatakan secara langsung jika tidak ingin dikeluarkan dari perusahaan.

Taehyung berdiri. Persetan dengan tindakannya, ia akan mengurus masalah perusahan nanti ketika sampai dirumah. Ia akan lembur, mengulas ulang masalah bisnis dan segala tetek bengeknya. Saat ini ia butuh berpikir lurus, mencari celah untuk memperbaiki hubungan dengan sang istri dan ... kembali seperti sediakala. Karena jika Taehyung terus - menerus lari dari masalah, hanya akan membuatnya gila.

"Rapat hari ini sampai disini. Kita akan melanjutnya besok pagi." Taehyung mendorong kursinya ke belakang, berdiri dan melangkah santai meninggalkan ruangan rapat diikuti bawahannya yang siap sedia mengekor kemana pun atasannya pergi. Sesampainya didepan lift, Taehyung meminta pada bawahannya untuk tak mengikutinya. Tanpa bertanya, mereka mengangguk paham. Membiarkan Taehyung berlalu dibawa kotak besi itu menuju lantai yang dituju.

Taehyung tak mengabari siapapun jikalau hari ini ia pulang lebih cepat dari biasanya. Biarkan Irene bingung sendiri melihatnya, toh, istrinya tak akan melontarkan komentar apapun sebab wanita itu begitu anteng mendiaminya. Walau Taehyung kerap kali mendapati Irene hendak bersuara, bukan karena ia terlalu percaya diri kali ini, melihat Irene melirik padanya secara tiba - tiba, namun menolak bersuara, Taehyung sontak saja mengerti bahwa istrinya butuh bantuan. Contoh sederhananya ketika pagi hari ketika Irene harus memandikan kakak Erin, maka Taehyung bertugas menemani baby Chua yang rewelnya minta ampun.

Melirik paperbag berisi cake kesukaan Irene yang Taehyung beli di toko langganan wanita itu, tangannya bergerak meraih tas berbahan craft itu dan membawanya ke keluar. Baru saja Taehyung menggapai pintu, nyalinya tiba - tiba saja menciut. Entahlah, berbeda jika di hari biasa kala hubungannya dan Irene baik - baik saja, Taehyung senang bukan main saat pulang ke rumah. Taehyung melirik gagang pintu didepannya, hanya tinggal memasukkan password maka pintu itu akan langsung terbuka. Tetapi tidak, keberanian yang dimilikinya tak mampu hanya sekedar bergerak menekan digit - digit angka.

WITH BAE [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang