Absen dulu dung, mau liat sebanyak apa yg nunggu uri-vrene main basah - basahan haha
Btw, bakal ada banyak bulan gosong. Eh bisa ngga ya, bulan gosong diganti sama bulan yg satunya lagi [🌝] sakit mata akutuh liat bulan gosong haha
250 cepet banget rasanya. Aku naikin ke 260. Biar bisa 2 hari lamanya. Aku belum napas, baru selesai ngetik juga. Huhu, kalian kok cepet banget sih. Kan aku suka huhu.
Fix ya, 260 plus komen 200 lebih. Plis, kalian Jan ngegas, aku kewalahan ngetik skrg hehe.
Bacot bgt sih aku.
Chaaaa selama membaca! Nikmati basah²an uri vrene
Ntar, kalo pembacanya udah 50k, aku publish cerita baru.
Spesial dan gakalah seru. Btw, alurnya lebih menantang dari cerita² sebelumnya. Fyi, ngga ada orang ke-3. Jadi, slow aja ya hehe.
-
WITH BAE
♛
"Bu, acaranya besok, ya?" Irene mengeringkan rambut basahnya menggunakan handuk sementara waktu. Ponsel ia speaker, diletakkan di atas meja rias. Ia hendak menggunakan hairdryer, tetapi ia urungkan karena Irene ingat bahwa sedang bertelepon dengan sang ibu. Jadi, ia putuskan menggunakan handuk yang tadi, "Chaerin sekolah. Tidak mungkin aku meninggalkannya 'kan, bu. Aku juga ragu kalau dia mau ditinggal di rumah ibu mertua."
"Dua hari satu malam. Bibimu mengidam ingin bertemu anak - anakmu, nak. Sudah, ya, ibu akan bilang Taehyung kalau kau keras kepala tidak mau menurut. Ibu heran, kenapa Taehyung lebih menurut daripada anak ibu sendiri. Sudah, ibu matikan teleponnya."
"Tapi—,"
Tut—
Ibunya memang luar biasa. Paling tahu bahwa Taehyung kunci dari semua penolakannya. Melempar kesal handuk ditangan, Irene menggapai hairdryer dan menyalakannya. Bibirnya tak henti komat - kamit mengomeli kelakuan nyonya Bae yang akhir - akhir ini membuatnya kesal. Tidak ini - tidak itu, ada saja kelakuannya. Ujung - ujungnya Irene pasti mengalah setelah wanita itu menetapkan keputusan telak.
Usai mengeringkan rambut, Irene berjalan menuju tempat tidur yang sudah diisi oleh kedua putrinya. Karena ulah mereka, Irene baru bisa membersihkan diri setelah jam menunjukkan angka sembilan lebih beberapa menit. Seharian penuh, anak - anak tak berhenti main, bahkan si kecil Chua tak sempat tidur siang karena ayahnya mengajaknya bermain ini dan itu sepanjang hari. Mungkin karena lelah, ketika jarum jam menunjukkan pukul 7 malam, mereka terlelap sendiri diruang tengah—tempat dimana mereka bermain. Dan satu jam yang lalu, Taehyung menggendong Erin ke kamar. Sedangkan Irene menggendong baby Chua yang lebih ringan.
Ngomong - ngomong tentang ayah anak - anak, pria itu tidur di kamar tamu.
Suara pintu terbuka tanpa diketuk. Irene membatalkan niatnya berbaring disampingnya baby Chua. Matanya melirik kearah pintu dimana Taehyung berdiri dengan wajah sayu bangun tidur. Sepertinya, bukan hanya anak - anak saja yang kelelahan dan langsung tertidur. Nyatanya, daddy mereka juga merasakan hal yang serupa. Wajar, Taehyung adalah sumber tawa anak - anak seharian tadi. Sementara Irene hanya menimpali sedikit.
KAMU SEDANG MEMBACA
WITH BAE [✓]
RomanceRated : [M] ❝make what happens in this life a lesson. don't do it if it's misleading, on the contrary, do it if it can correct the mistakes that have been made❞ [ the romance fanfiction ➡ series 2 ] start : 2 maret 2020 end : - cr by instagram