بسم الله الرحمن الرحيم
"Selalu ada cobaan yang mengiringi setiap langkah manusia, cobaan itu datang dari yang Maha Kuasa melalui orang lain, atau diri kita sendiri."
📌Nadhran
⚬Selamat membaca⚬(💗 📖)
🔱SilmiSNurfadilah___
Seorang pemuda yang bernama Nadhran tak sengaja berjalan beriringan dengan seorang wanita, keduanya nampak sedang terburu-buru, koridor kampus kali ini lumayan lenggang, jadi mereka bisa leluasa berjalan dengan cepat.
Sekilas Nadhran melirik pada sepatu yang dipakai seorang wanita itu, kemudian ia melihat wajah wanita yang berada di sampingnya.
"Nadhira?" panggil Nadhran sedikit ragu.
Nadhira terus saja berjalan tanpa memperhatikan sekitar, sedangkan Nadhran setelah mengetahui siapa wanita yang di sampingnya itu, ia berjalan lebih pelan dan membiarkan Nadhira melangkah lebih dulu.
Selama mereka diikat dalam ikatan khitbah, mereka berdua selalu menjaga diri mereka masing-masing. Jika tidak ada hal penting yang akan dibicarakan, maka mereka akan seperti orang asing lagi. Saling menundukan pandangan, dan saling menjaga, hal itulah yang selalu mereka lakukan.
Gaun atau baju pernikahan milik Nadhira sampai saat ini belum juga ditemukan, tetapi perihal ini Nadhran tidak mengetahuinya karena memang Nadhira tidak memberi tahunya. Ternyata hanya baju pengantin Nadhira saja yang hilang, sedangkan milik Nadhran masih ada di butik itu.
Nadhira melangkah cepat karena akan mengambil baju pengantin milik Nadhran, ia takut baju tersebut akan hilang seperti miliknya, hal itu lah yang membuatnya sangat terburu-buru saat ini.
Nadhira tidak menyadari bahwa tadi ia berjalan beriringan dengan calon suaminya, saking fokus terhadap baju tersebut, ia sampai tidak memperhatikan sekitar, jika Nadhira tadi mengetahui bahwa ia berjalan beriringan dengan Nadhran, pasti ia akan membiarkan Nadhran jalan lebih dulu, atau dirinya akan mengambil jalan lain.
Sedangkan Nadhran terburu-buru karena akan pergi ke rumah Nadhira untuk memberikan sebagian undangan yang diambilnya kemarin.
Nadhran menepuk dahinya. "Tadi, 'kan Nadhira, kenapa gak ana kasih aja undangannya?"
Nadhira sudah tidak ada di depannya, mungkin ia sedang ada urusan penting, makanya terburu-buru tadi, begitulah pikiran Nadhran saat ini.Nadhran memutuskan untuk kembali ke kelas, lebih baik ia memberi undangan ke rumah Nadhiranya nanti saja setelah jam kuliah selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
NADHRAN (Open PO) In syaa Allah
Random⚠️Sebagian part akan dihapus untuk kepentingan penerbitan. ⚠️ Apa yang kalian pikirkan pertama kali jika mendengar kata "Cinta"? Apa? Pacaran? Yakin Cinta itu hanya identik dengan pacaran? Sebuah kisah yang dirangkai untuk sang pencari cinta. Kisah...