٣٥. Istikharah

40 12 5
                                    

🌷🌷بسم الله الرحمن الرحيم🌷🌷

*Ana saranin sambil membaca dengerin lagunya, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*Ana saranin sambil membaca dengerin lagunya, ya.☺ Lagunya enak banget lho.😁

***

"Istikharah adalah caraku untuk meyakinkan pilihan yang akanku ambil."

📌Nadhira

💐Selamat membaca💐(💗 📖)
🔱SilmiSNurfadilah

___

Rintik hujan jatuh dengan kuasa-Nya, merubah hari yang tadinya cerah, kini awan hitam nampak menutupi langit ibu kota ini.

"Kamu yakin mau pulang sekarang?" tanya Qisti memastikan. Nadhira mengangguk untuk menjawab pertanyaan itu.

"Di luar masih hujan, Nak," ucap Qisti memandang ke arah jendela. Terlihat air dari langit itu memang belum reda.

"Terus kalau hujan emangnya kenapa, Ummi?" tanya Nadhira dengan senyuman, ia membantu Qisti merapikan beberapa barang, tangannya cukup cekatan melipat selimut yang ia pegang.

"Kamu duduk aja, biar Ummi yang tapikan," titah Qisti yang mengambil alih selimut dari tangan putrinya.

Nadhira menurutinya, ia duduk dan memikirkan suatu hal.

"Ummi seneng banget akhirnya kamu sudah bisa pulang," tutur Qisti bahagia, wajahnya begitu cerah walaupun cuaca kali ini tengah hujan.

"Apa aku harus sholat istikharah lagi untuk meyakinkan diriku sendiri?" tanya Nadhira pada diri sendiri.

"Tapi gimana kalau jawabannya masih tetap sama? Ya Allah permudahlah semua."

Sebelumnya, Nadhira memang pernah melakukan istikharah kala Qisti akan menjodohkannya, tetapi dulu ia tidak mengetahui dengan siapa dirinya akan dijodohkan. Dulu ... ia hanya meminta haruskah ia menerima perjodohan tersebut? Kemudian Allah memberikan jawaban untuknya, ternyata dirinya diberi keyakinan untuk menjalani semua ini.

Kali ini Nadhira bukan meragu atas ketetapan Allah, tetapi ia hanya mencari keyakinan disetiap keputusannya, ia ingin langkah yang ia ambil bukan karena kehendaknya sendiri, melainkan melibatkan Allah dalam setiap langkahnya.

"Sayang," panggil Qisti. Namun, tak ada jawaban di sana. Qisti menoleh kepada putrinya, ternyata Nadhira sedang melamun dan tatapannya pun kosong.

"Nak," panggilnya sekali lagi.

Qisti menghampiri kemudian duduk di dekat Nadhira, ia mengusap lembut bahu putrinya itu. "Kamu lagi mikirin apa sih?" tanyanya hati-hati.

 NADHRAN (Open PO) In syaa AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang