١٥. Surat

90 39 41
                                    

❣بسم الله الرحمن الرحيم❣

Semoga Allah mengizinkan


⚬Selamat membaca⚬(💗 📖)
🔱SilmiSNurfadilah

Saat mulut tak mampu bicara, maka yang akan berperan adalah aksara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat mulut tak mampu bicara, maka yang akan berperan adalah aksara

Dariku, untukmu.

📌NADHRAN

___

POV Nadhran

___

Hari berganti dengan hari.
Menjadikan kemarin adalah sebagai lembaran yang lalu.

Hingga saat ini perasaan ana masih sama. Malah, semakin hari semakin kuatlah apa yang ana rasakan.

Perpustakaan. Tempat paling ana sukai dari kampus ini. Di sinilah ana bisa membuka jendela dalam pikiran ana sendiri.

Deretan buku tersusun rapi, berjejer seakan sudah tahu tempatnya di mana.
Jika buku merupakan sesuatu dengan sumber yang jelas, lain halnya dengan hati.

Hati penuh dengan ketidak jelasan, atau ketidak pastian. Hari ini mungkin menyukainya, namun tidak tahu untuk besok, dan setelahnya.

Kenapa ana malah membahas sebuah perasaan? Apa hubungannya buku dengan perasaan?
Nadhran ... Nadhran.

Ana menggelengkan kepala. Heran, kenapa malah menyangkutkan semua hal dengan sebuah perasaan.

Nadhira, kenapa membuat ana menjadi seperti ini?

Waktu tak terasa berlalu begitu saja. Dua jam ana hanya duduk di sini. Malah memperhatikan deretan buku yang tersusun rapi, dan belum membaca satu buku pun.

Bukan buku perpustakaan yang kini ana pegang, melainkan sebuah buku dengan kertas putih yang belum ana torehkan tinta sedikitpun.

Otak  ana berputar keras, memikirkan rangkaian kata apa yang harus tertoreh dalam kertas itu.
Apa ini saat yang tepat? Atau mungkin ana terlalu cepat?

Sebenarnya ... ana berniat untuk membuat surat kepada Nadhira, ada suatu hal penting yang ingin ana sampaikan.

Namun, kalimat apa yang harus ana tulis?
Dan jika ini sudah selesai, apa ana berani memberikan ini langsung?
Bagaimana jika Nadhira enggan menerimanya?
Atau bahkan  membuang kertas ini?

Pertanyaan itu seolah menghujani ana, satu kata pun belum ana tulis, tapi beribu pertanyaan malah menyudutkan.

Ana mencoba memejamkan mata, berharap ada ketenangan di sana.
Bismillah ana ucapkan dalam hati.

 NADHRAN (Open PO) In syaa AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang