٣٣. Berharap

47 8 22
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم⚘

"Berharap. Satu kata yang kerap kali menimbulkan rasa sakit kala kenyataan tak seperti harapan.

Berharap kepada makhluk layaknya menabung rasa sakit, kau akan merasakannya rasa sakit itu kala orang yang kamu harapkan tidak bisa mewujudkan harapanmu.

Sejatinya berharap itu bukan kepada makhluk, tapi kepada Khalik. Niscaya tidak akan ada lagi rasa kecewa."

⚬Selamat membaca⚬(💗 📖)
🔱SilmiSNurfadilah

___

NADHRAN

-Kisah Meneguhkan Hati-

___

Bulir bening jatuh dari sudut mata, perlahan jarinya menunjukan pergerakan.

"Alhamdulillah, Abi! Bi!"

Qisti berlari keluar, ia ingin memberikan kabar bahagia ini.
Sebelum itu, ia harus memanggil dokter juga perawat untuk memeriksa putrinya.

Langkahnya tertuju pada ruangan di mana dokter bertugas.

"Permisi, Dok ...," panggil Qisti.

Pintu putih terbuka, dan munculah dokter.

"Ada apa, Bu?

"Alhamdulillah, Dok, sepertinya putri saya sebentar lagi siuman," ucap Qisti penuh harap.

"Baik, sebentar," kata dokter, ia ke dalam dan mengambil peralatan yang diperlukan.

Mereka berdua bergegas menuju ruangan Nadhira.

Dokter mulai memeriksa.

"Alhamdulillah, Bu. Pasien atas nama Nadhira telah melalui masa kritisnya, mungkin sebentar lagi dia akan siuman," ucap dokter dengan senyuman.

Akhirnya apa yang diharapkan Qisti terkabul, perlahan kondisi putrinya itu membaik.

Alhamdulillah ya Allah ....

Rendri memasuki ruangan. "Ini ada apa, Dok?" tanyanya panik.

"Apa yang terjadi pada putri saya?"

Qisti langsung memeluk suaminya itu. Perasaannya sedikit lega kali ini.

"Alhamdulillah, Bi ... Nadhira sebentar lagi akan siuman," jelas Qisti.

Rendri melepaskan pelukan, ia kemudian menatap mata sang istri, kemudian menatap putri kesayangannya.

"Alhamdulillah," ucapnya penuh haru.

___

"Dhran, kita mau kemana sih?"

"Ikut ana aja, Naf."

"Iya ... tapi ke---"

"Ana mau ketemu sama Marra. Jadi antum harus ikut," potong Nadhran.

Manaf akhirnya diam dan tidak bertanya lagi.

Mereka berdua berjalan menelusuri taman, tapi mereka tidak menemukan Marra di sini.

"Naf, tolong hubungi Marra."

 NADHRAN (Open PO) In syaa AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang