NADHRAN (Open PO) In syaa Allah

٤٦. Cerminan

بسم الله الرحمن الرحيم

"Jika cermin akan menampakkan apa yang ada di depannya. Maka jodoh akan menampakkan sisi lain dari diri kita. Karna jodoh adalah cerminan diri."

الْخَبِيثَاتُ لِلْخَبِيثِينَ وَالْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَاتِ ۖ وَالطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِينَ وَالطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَاتِ ۚ أُولَٰئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).
(Q.S An-Nur 26)

🍂Selamat membaca🍂
🍂SilmiSNurfadilah🍂

___

Banyak sekali bunga-bunga bermekaran hari ini, tepatnya dalam hati dua insan yang baru saja disatukan.

Hari-hari yang dilewati terasa lebih berwarna, saling melengkapi, dan bersama-sama untuk meningkatkan taqwa.

Pemuda yang kini tak lagi sendiri itu saat ini sedang merapikan beberapa buku di mejanya, ia harus cepat karena hari ini ia kembali lagi untuk menimba ilmu di kampusnya.

Suasana kontrakan yang dulunya ditinggali oleh Nadhran terasa sepi, di sini hanya Manaf saja yang tinggal.

Tak terasa sudah satu munggu Nadhran menetap di rumah orang tua Nadhira.

"Dhran, mau berangkat sama ana gak?" tanya Manaf yang berada di belakang Nadhran.

"Eh iya lupa, antum, 'kan pasti berangkat sama istri antum, ya?"

Nadhran berbalik dan melihat ke arah sahabatnya.

"Bentar, Naf, ana coba telpon Nadhira dulu, kalau dia udah berangkat berarti ana bareng sama antum."

Manaf melirik ke arah ponsel Nadhran, ada sesuatu hal yang membuatnya penasaran.

Nadhran mulai mencari nomer dari istrinya.