٤٠. Mendekat

31 6 0
                                    

❣بسم الله الرحمن الرحيم❣

"Allah pernah memisahkan atara aku dan perasaanku sendiri, aku pernah berusaha melupakannya karena hal itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Allah pernah memisahkan atara aku dan perasaanku sendiri, aku pernah berusaha melupakannya karena hal itu. Namun, rencana-Nya memang indah. Kini aku bisa tersenyum kana rasa itu."

محبّه

📌Nadhran

Selamat membaca⚬(💗 📖)
🔱SilmiSNurfadilah

___

"Kamu di mana sekarang?"

"Kenapa?"

"Tumben Ummi nanyain aku."

"Aku udah di luar negri sekarang, percuma di sana, aku udah gak dianggap lagi."

Tut ... tut

Panggilan diakhiri secara sepihak oleh seseorang yang berbicara di telpon tadi. Qisti langsung terdiam karena sikap putrinya tersebut. Ya, yang tadi berbicara adalah Nadhifa. Rasanya sakit sekali diperlakukan seperti itu, ibu mana yang tidak merasa gagal ketika menyaksikan anaknya yang berperilaku tidak baik terhadapnya.

Qisti diam dengan tatapan kosong, dalam hatinya ia ingin sekali seperti dulu, bisa berkumpul bersama. Rasanya, semua itu mustahil, salah satu putrinya telah pergi jauh, bahkan mungkin akan membenci kedua orang tuanya.

"Nadhifa ... mengapa kamu berubah?" batin Qisti

***

Suara alas kaki yang terdengar seakan menjadi alunan nada yang tak beraturan, para mahasiswa silih berganti melewati koridor ini, langkah Nadhran terhenti kala melihat wanita yang berjalan sembari memegang buku di tangannya. Sekilas, wajahnya nampak murung, ada apa dengan Nadhira?

Nadhran ingin menjelaskan tentang undangan yang salah beberapa hari yang lalu, tapi ... pasti Nadhira telah mengetahui semua dari orang tuanya.

Plup

Notifikasi dari ponsel milik Nadhran terdengar, ia mengambil ponsel tersebut dari sakunya.

Ummi Nadhira

Dua kata itulah yang muncul dari notifikasi pesan yang masuk.
Tangannya mengklik untuk membuka pesan itu.

Bismillah

Nak, maaf ummi ganggu kamu kuliah, ya. Gini ... ummi belum sempat menjelaskan ke Nadhira soal undangan itu, tadi pagi wajahnya murung sekali, ummi takut malah memperburuk keadaan, ummi takut dia malah berpikiran yang enggak-enggak. Dari kemarin Nadhira jadi pendiam, dia bahkan gak ngobrol sama ummi, kecuali kalau ditanya. Jadi, lebih baik kamu ya yang menjelaskan semua.

 NADHRAN (Open PO) In syaa AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang