18- Malam yang bergairah

3K 123 0
                                    

"Kakak!". Sentak Alice pada Kevin.

Kevin memandang Alice dengan tatapan yang lembut, memandang setiap inci wajah Alice, sambil mengingat kembali pertemuan pertama mereka.

Rasanya konyol sekali, bisa menyukai gadis seperti Alice, apabila Alice menjadi istrinya maka orang lain akan mengira Alice adalah anaknya Kevin. Kevin tertawa pelan membayangkan hal tersebut.

"Lis, kenapa kamu begitu cantik? Aku benar-benar terpana akan kecantikanmu, bolehkah aku memilikinya?". Kevin seakan merasa tubuhnya bergerak otomatis untuk mendekati Alice. Oh ayolah Kevin, jadilah laki-laki yang baik, jangan merusak Alice.

Aku tidak ingin merusaknya, aku hanya ingin sedikit menyentuhnya, aku benar-benar gila apabila terus-menerus menahan ini.

Kevin mendekati wajah Alice mengincar bagian bibir Alice, Alice yang melihat itu mengigit bibir bawahnya.

Kalian tau, Alice benar-benar tidak bisa menghindarinya, seakan-akan tubuhnya lemas tak berdaya, tidak mampu untuk menggerakkan tubuhnya.

Kevin memegang leher Alice, hal itu membuat Alice gemetaran. Kevin mulai mencium Alice dengan lembut, namun sangat dalam, benar-benar terasa.

Alice meremas baju Kevin, ciuman yang awalnya pelan sekarang sudah semakin panas, Kevin menarik Alice agar duduk dipangkuannya. Membuka jaket yang ada ditubuh Alice, meraba bagian belakang tubuh Alice. Tanpa sengaja Alice menggigit leher Kevin, Kevin meringis pelan.

Alice membuka perlahan baju yang melekat di tubuh Kevin, meraba tiap bagian tubuh Kevin, benar-benar sangat kekar. Alice ingin mencium bagian dada Kevin, namun Kevin segera mencegahnya.

"Tidak, ini sudah kelewat batas". Ucap Kevin dengan napas yang terengah-engah.

"Sedikit lagi". Balas Alice dengan mencium sudut bibir Kevin sekilas.

Kevin mencium Alice dengan sangat panas, menyentuh tiap lekukan tubuh Alice, Kevin menarik Alice untuk berpindah ke kursi tengah mobil, kemudian menidurkan Alice dan kembali mencium leher Alice.

Namun tiba-tiba terdengar suara ketukan kaca mobil, Kevin membuka sedikit kaca itu.

"Ada apa ya?"

"Maaf pak, Bapak dilarang memarkirkan mobil disini". Ucap orang itu

"Oh baiklah, saya akan pindah. Maaf ya, pak". Kevin merapikan bajunya tanpa melihat ke Alice, kemudian pindah ke kursi depan kembali.

"Kita akan ke hotel terdekat". Ucap Kevin lalu menjalankan mobilnya.

Hotel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hotel

Kevin memesan kamar hotel, mengambil kunci kamarnya, kemudian berjalan menuju lift, kamar 234 lantai 12.

Di kamar

Alice membuang asal tasnya, lalu kembali mencium Kevin, satu persatu baju mereka terlepas, namun masih tertutup.

Kevin menggendong Alice, lalu meletakkannya di atas kasur.

Adegan bercumbu berlangsung begitu lama, Kevin terus meremas bagian pinggang Alice. Hanya bagian pinggang, leher, juga punggung Alice yang terus dia jamah, tidak dengan lainnya. Karena, dia masih memiliki sedikit kesadaran, walaupun sedikit, dan walaupun gairahnya meledak-ledak.

Tiba-tiba Kevin berhenti kemudian meletakkan kepalanya di ceruk leher Alice.

"Aku sebenarnya tidak boleh melakukan hal ini, tapi kenapa kamu memancingku hah? Asal kamu tau saja, walaupun sedikit saja kamu sentuh itu akan berdampak besar pada tubuhku". Ucap Kevin tepat di telinga Alice.

Alice mencium pundak Kevin, namun Kevin hanya diam. Jika saja mereka sudah sah, Kevin akan melakukan hal lebih pada Alice sampai pagi.

Kevin berada dalam titik kebimbangan. Antara mau dan tidak, antara gairah atau menjaga.

Akhirnya dia memilih untuk tidak melakukannya dan menjaga Alice sampai mereka sah nanti, agar Alice tidak rusak sebelum adanya kata sah dari pak penghulu dan para saksi.

-----------------------------------------------------------

*TBC*

Handsome widower in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang