Kevin berdecak kesal karena Alice terus bergerak, padahal Kevin sudah sangat pelan mengelus luka di perutnya Alice, sebuah cream bersifat dingin yang Kevin beli dari luar negri, berguna untuk menghilangkan bekas luka di perutnya Alice.
"Ya ampun, berhentilah bergerak, nanti aku gak sengaja menekan lukamu ini". Decak Kevin kesal.
"Geli kak, lagian aku bisa kok olesin sendiri". Gerutu Alice.
"Tidak, selama ada aku disini, tugas ini hanya aku yang boleh lakukan". Bantah Kevin.
"Baiklah, berhenti mengomel, saat kamu benar-benar sembuh nanti, dan bekas luka di perutmu sudah hilang, kakak akan kasih hadiah terindah untukmu". Ucap Kevin sambil memandang Alice.
"Hadiah? Terindah? Apa?". Tanya Alice.
"Kalau aku katakan sekarang itu namanya bukan hadiah lagi. Nanti kamu juga akan tau kok, tunggu kamu benar-benar pulih sepenuhnya dulu, maka kebahagiaanmu akan bertambah"
Kevin menggenggam tangan Alice dan mengecupnya lembut.
"Alice, apa kamu masih menyukaiku?"
"Masih? Maksud kakak? Memangnya aku pernah mengatakan bila aku menyukaimu?"
Kevin memasang wajah sedih, astaga pernyataan itu membuat hatinya sakit.
Kevin memegang dadanya lalu berkata.
"Disini sakit". Sambil mengusap-usap dadanya.
Kevin menidurkan kepalanya dipangkuan Alice dan memejamkan matanya.
"Aku berharap bisa tiduran kayak gini tiap hari". Ucap Kevin sungguh-sungguh.
Waktu berjalan begitu cepat, luka yang dirasa Alice kian memilih, amarah Kevin juga mulai mereda.
Siang berganti malam, Kevin selalu berada disisi Alice.
Claudy kini berada di Amerika, setelah insiden waktu itu ditambah lagi didatangi oleh papanya Alice membuat ia merelakan perjodohan nya dengan Kevin, dan itu semua berkat keluarga Camron.
Percayalah akan Tuhan, saat dia berkata Kevin adalah jodoh Alice, maka mereka pasti akan bersama. Entah rintangan sehebat apapun yang merka lalu mereka harus menghadapinya bersama. Jika, mereka berjodoh mau dikata apalagi?
3 bulan berlalu
Saat ini Kevin sedang marah marah pada Alice pasalnya Alice pergi ke pesta temannya tapi tidak memberi tau Kevin, memakai baju sexy, dan saat ini kakinya keseleo karena sepatu hak tinggi.
"Ini baju gak ada yang lain apa?". Kevin mencubit lengan dan paha Alice.
"Sakit kak". Gerutu Alice.
"Sakitan mana sama kakak yang liat wanitanya telanjang lalu pergi ke pesta?". Ujar Kevin sarkas.
"Telanjang dari mananya sih kak? Orang jelas-jelas pakai baju kok". Omel Alice.
"Pokoknya kakak gak mau tau, setelah sampai dirumah, baju ini harus dibuang". Perintah Kevin.
"Apa? Buang? Yang benar aja kak, ini baru dibeli, harganya 5 jt loh, baru sekali dipake lagi. Rugi lah aku". Bantah Alice sambil menatap horor Kevin.
"Kakak ganti duitnya"
"Hehe, ya kalau diganti sih, gak papa, Alice ikhlas kalau harus bakar juga". Ucap Alice cengengesan.
"Dasar mata duitan". Kevin lalu mencium pipi Alice.
Alice mengelus pipinya yang habis dicium Kevin. Kevin melepas blazeer miliknya lalu memasangkannya ke Alice.
"Sebelum pulang ikut kakak sebentar ya, ada yang mau kakak omongin". Ajak Kevin, namun Alice malah menarik tangan Kevin.
"Kemana? Kenapa gak disini aja?"
"Disini tempatnya gak tepat, mau cari tempat yang gelap, tapi romantis". Kevin menarik tangan Alice kembali.
"Gelap tapi romantis? Mau nonton bioskop?"
"Gak romantis kalau disana mah"
"Lalu dimana?"
"Nanti kamu tau juga kok". Ucap Kevin sambil tersenyum.
"Ih mencurigakan". Alice pun mengikuti langkah Kevin.
Di dalam mobil
"Alice?"
"Hmm?". Alice menoleh kearah Kevin.
"Negara mana yang kamu sukai?"
"Tentu saja negaraku, Indonesia"
"Maksud ku, negara yang kamu sukai buat liburan kek atau buat senang-senang lah"
"Kalau untuk senang-senang, aku sih pasti ke Jepang atau Korea Selatan pas musim salju. Tapi kalau sama pasangan ya bagusnya ke Italy atau Paris, atau Swiss, hehehe"
"Kenapa nanya kak?"
"Gak papa"
Disisi lain
"Papa siap-siap dong, Alice sama Kevin bentar lagi sampai loh". Gerutu mama Alice pada suaminya.
"Iya, kalian ini malah asik ngobrol sendiri". Timpal mama Kevin memarahi suami dan temannya ini.
"Kak Kevin udah kasih sinyal, 30 menit lagi sampai". Ucap Joe.
"Bunga udah siap, cincin juga udah, boneka kesukaan Alice juga udah, mobil hadiah udah". Ucap Mama Alice setengah berfikir.
"Lampu sudah siap kan?". Tanya mama Alice.
"Sip, udah kok". Jawab papa Kevin.
"Duh kok mama deg-degkan ya pa". Mama Alice memeluk suaminya.
"Berasa kayak papa lamar mama untuk kedua kalinya". Mama Alice tersenyum malu.
Apa Kevin mau melamar Alice?
Cinta yang berawal dari ketidak sengajaan, bertemu dengan ketidak sengajaan juga, kekonyolan mulai terjadi, marah, cemburu, senang, semua itu membumbui kisah mereka, akankah kini mereka bersatu?
Banyak yang bilang menikah adalah akhir dari sebuah cinta, menurutku menikah adalah tantangan baru, memiliki anak sebagai pelengkap, datangnya masalah yang harus dihadapi bersama, di dalam pernikahan pun kadang tidak semulus dengan apa yang kamu inginkan.
Setia itu penting, jika kamu berkhianat artinya kamu yang menghancurkan kebahagiaanmu sendiri.
Redam kan emosi saat bertengkar dengannya, dengarkan semua keluh kesahnya, lalu peluk dia dengan sayang.
Ahhh rasanya pengen nikah, tapi masih kuliah, tunggu aja dulu ya😂😂
*TBC*
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome widower in Love ✔
No Ficción⚠️ DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA!!! JANGAN PLAGIAT YA, DOSA TAU!!! ⚠️ Kevin Adhitama adalah seorang duda beranak 1, istrinya meninggal di saat melahirkan anaknya, ketika anaknya mencapai usia 4 tahun Kevin masih tetap setia terhadap Almh istri...