37- Air mata kerinduan

1.1K 59 1
                                    

Alice berjalan setengah berlari, karena Edo dan Evan menceritakan semua masalah yang sedang terjadi.

Alice menyalahkan dirinya sendiri karena tidak mau mendengarkan penjelasan dari Kevin, apakah karena masalah ini Kevin akan menjadi pembunuh?

Oh tidak, itu tidak boleh terjadi. Nafas yang menderu, Alice terus berjalan dengan cepat, sebelum semuanya terlambat.

Alice melihat Kevin yang mencengkram leher Claudy dengan pisau yang berada di sekitar leher Claudy.

"Kevin, STOP!!!"

Sontak Kevin menghentikan aksinya, dia diam sejenak, sambil mencerna kembali, apakah ia sedang ngawur bisa mendengar suara seseorang yang dirindukan nya?

Alice? Apa itu Alice ku ?

Kevin masih ragu dan belum menoleh sama sekali.

"Kak, ini aku, Alice". Ucap Alice yang memandang Kevin dengan rasa bersalah.

Kevin langsung mencari-cari sumber suara itu, benarkah yang ia dengarkan? Apakah itu Alice nya? Ini bukan mimpi kan?

Kevin menoleh kebelakang, matanya bertemu dengan mata Alice, Kevin spontan menjatuhkan pisau itu dan melepaskan Claudy. Claudy merasa lega dan mengambil nafas sedalam-dalamnya. Pasalnya Kevin sedikit mencekik lehernya.

Claudy terjatuh lemah, dia merasa seakan-akan hidupnya berakhir saat itu juga.

"Alice?". Ucap Kevin memandang dengan lekat wanita yang berdiri tak jauh darinya itu.

"Benarkah itu kamu?". Tanya Kevin untuk memastikan kembali.

Alice meneteskan air matanya, air mata rasa bersalah nya, Alice menganggukkan kepalanya dan merentangkan kedua tangannya.

Kevin yang melihat itu langsung berlari dengan sekuat-kuatnya, dan memeluk Alice dengan erat.

"Maafin aku Lis, maafin aku, aku... Aku gak bermaksud membohongi mu, soal Claudy dan aku, kami tidak ada hubungan sama sekali, aku hanya mencintaimu saja, hanya kamu Alice yang ada di hatiku, aku mohon maafkan aku". Lirih Kevin dan menumpahkan air matanya di pelukan Alice. Dia sangat merindukan wanita ini, dia merindukan tubuh mungilnya, hangat tubuhnya, dan belaian lembut tangannya.

Kevin terjatuh, lalu terduduk di depan Alice, tingginya sekarang hanya sebatas perut Alice.

"Ini kesalahanku, aku benar-benar minta maaf". Ucap Kevin tulus, Alice mengelus surai itu dengan lembut.

Kevin berdiri lagi, Alice melihat wajah yang biasanya memang selalu tampan itu, saat ini sudah basah karena air mata, dengan lembut Alice menghapus air mata itu.

Alice tersenyum dan berkata.

"Aku juga minta maaf, karena tidak mau mendengarkan penjelasan mu". Setelah itu Alice mengecup pipi Kevin tepat di bekas air mata Kevin mengalir.

Kevin menggeleng dengan kencang.

"Kamu tidak perlu minta maaf, ini kesalahanku". Kevin pun memeluk Alice kembali.

Alice memandang ke arah Claudy, dengan posisi masih memeluk Kevin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Alice memandang ke arah Claudy, dengan posisi masih memeluk Kevin.

Alice melepaskan pelukan itu dan berjalan mendekati Claudy.

"Apa kamu merasa kesakitan? Datanglah ke rumah sakitku, aku akan mengobati mu". Dengan senyum Alice memandang ke mata Claudy.

Namun sebaliknya, Claudy memandang Alice dengan penuh kebencian. Dia sangat-sangat membenci Alice, karenanya Kevin menolak menikahinya, dan karenanya juga dia hampir mati sia-sia di tangan Kevin.

Claudy langsung mengambil pisau yang berada di dekatnya dengan cepat mengarahkan pisau itu ke Alice.

Namun dengan sigap Alice menangkis tangan Claudy yang memegang pisau.

"Sudah dari usia 17 tahun aku belajar menjadi dokter bedah, caramu memegang pisau itu salah". Ucap Alice dengan senyum manisnya.

Tapi Alice keliru, ada pisau lipat yang tersimpan di balik bajunya dan langsung menusuk perut Alice dengan kuat.

Dengan cepat Kevin berlari menghampiri Alice, dilihatnya baju Alice yang sudah penuh dengan noda darah yang berwarna merah pekat.

Plak
Plak

2 tamparan mendarat di wajah Claudy, hingga membuat sudut bibirnya berdarah.

Claudy pingsan, Kevin menyuruh anak buahnya untuk membawanya kembali.

Sedangkan Alice, dia masih termenung. Ia mencerna apa yang sudah terjadi. Dia terdiam melihat darah yang melekat di tangannya. Ia terjatuh dan langsung disambut oleh Kevin.

Evan datang dan memberikan sebuah kain untuk menahan darahnya agar tidak keluar semakin banyak. Kevin mengambil kain itu dan menekan perut Alice.

"Kak? Kenapa perut Alice sakit?". Alice bertanya, kemudian kesadarannya mulai memudar.

"Jangan berdiam disini saja bodoh, cepat ambilkan mobil dan bawa kesini, siapa saja CEPAT!!". Kevin berteriak ke semua yang ada disana.

"Alice kamu harus bertahan ya". Ucap Kevin sambil menepuk pipi Alice pelan. Alice hanya diam tidak menanggapi menanggapinya

*TBC*

Apa kalian gereget dengan Claudy? Apa kalian ingin membunuhnya juga? Yuk bersama denganku, kita kirimkan santet padanya secara berjama'ah.

Handsome widower in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang