27- Present

900 57 1
                                    

Mereka akhirnya sampai di mall, Kevin dan Alice langsung mencari apa yang mau mereka beli. Jadi, niat Alice ke mall itu mau membeli baju untuk camernya. Ekhem, tapi Alice, Kevin kan belum lamar kamu? Plak ok aku diam.

Maksudnya untuk orang tua Kevin, entah setan apa yang merasukinya saat ini, yang pastinya Alice ingin memberikan sebuah hadiah kecil untuk mama dan papanya Kevin. Itung-itung cari perhatian sebelum ekhem kalian tau lah itu apa.

Ya, biar bisa deket gitu sama orang tuanya. Untung-untung besok kalau ada rintangan di masa depan bisa cari bantuan sebelum masalahnya makin runyam, iyaaa kan?

"Lis, kamu ingin baju yang seperti apa? Aku akan bantu untuk memilihnya". Ucap Kevin yang lagi milah-milah baju.

"Ya ampun, celananya bagus-bagus, tapi di robek-robek, aku gak suka kalau kamu makai celana yang begituan". Ucap Kevin sambil melirik ke arah Alice.

Sedangkan Alice yang sedang asik-asiknya memilih baju mana dengar ocehan Kevin, maklumlah kalau perempuan sedang berbelanja, mereka akan fokus pada satu titik, lalu beralih ke titik lainnya.

"Kak, bagaimana dengan ini? Bagus tidak?". Tanya Alice sambil menunjukka dua model baju.

Kevin menggeleng sebagai jawaban dari pertanyaan Alice.

"Terlalu pendek, pilih yang lain". Ucap Kevin lalu kembali memilih baju.

Padahal bajunya bagus tau, eh tunggu, niatnya kan mau cari baju buat om dan tante, aku kan mau surprise buat mereka, tapi anaknya malah ada disini. Gimana ya, buat dia ngejauh dulu dari aku?

Sepertinya tuhan berpihak padanya, tiba-tiba saja ponsel Kevin berbunyi, dan Kevin langsung mengangkatnya.

"Lis, kakak tinggal sebentar ya". Ucap Kevin, lalu berjalan menjauh untuk mencari suasana yang sepi.

"Yes, kesempatan". Alice langsung pergi mencari baju untuk kedua orang tua Kevin.

40 menit kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

40 menit kemudian

Kedua tangan Alice sudah penuh dengan tas belanjaan, sedangkan Kevin yang sedari tadi kebingungan mencari dimana Alice berada.

"Astaga, padahal aku bilang untuk tunggu sebentar tadi, ini malah ngilang entah kemana". Gerutu Kevin ketika melihat Alice dengan keadaan kedua tangannya yang sudah penuh akan belanjaannya.

"Hehehe, kakak cari aku ya tadi?". Tawa Alice, hal itu membuat Kevin tak jadi marah lagi.

"Kamu kemana aja sih? Kan, aku bilang untuk tunggu sebentar, kok malah ngilang?". Ucap Kevin sedikit kesal.

(Ngilang macam do'i ya Vin? Datang tak di undang, pulang tak diantar ya? Hehehe)

"Maaf, maaf, aku abis beli ini tadi". Ucap Alice sambil menunjukkan belanjaannya pada KeKevin.

"Banyak banget, gak salah?". Tanya Kevin kaget.

"Ya gak salah lah, ngapain pakai acara kaget segala sih? Aku pakai kartu aku juga, bukan pakai kartu kakak, jadi gak usah kaget gitu". Ujar Alice dan mulai meninggalkan Kevin.

"Hey, ayolah, jangan marah ya? Aku gak bermaksud begitu". Kevin kemudian mengejar Alice dan mengambil belanjaan yang ada di tangan Alice itu, lalu Kevin menggenggam tangan Alice dan mengecupnya dua kali punggung tangan Alice.

"Jangan marah ya, ntar cantiknya ilang loh". Rayu Kevin, namun hanya dibalas dengan wajah datarnya Alice.

Sesampainya dirumah Kevin, mereka berdua disambut oleh orang tua Kevin yang sedang mengobrol di teras depan rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya dirumah Kevin, mereka berdua disambut oleh orang tua Kevin yang sedang mengobrol di teras depan rumah.

"Alice, ya ampun, makin cantik aja". Ucap mama Kevin sambil mencubit pipi Alice.

"Hehehe, makasih tante". Balas Alice kemudian menyapa papa Kevin.

"Alice, aku tinggal mandi ya, gerah soalnya". Ucap Kevin lalu berjalan pergi menuju kamarnya.

Setelah Kevin pergi, mama Kevin mengajak Alice untuk masuk ke dalam.

"Lama gak ketemu ya, tante kangen nih". Ujar mama Kevin yang dibalas senyuman oleh AlAlice.

"Oh ya tante, Alice ada hadiah untuk om dan tante". Alice mengambil baju yang dibelinya tadi. Oh ya, Alice mengetahui ukuran baju mereka dari orang tuanya.

Alice membelikan kemeja untuk papa Kevin, sedangkan untuk mamanya Alice belikan sebuah kebaya. Mama Kevin itu suka banget sama kebaya, apalagi kalau mau pergi kondangan atau ke pesta pasti mama Kevin akan memakai kebaya.

"Ya ampun Alice, ini beneran untuk tante sama om?"

"Om suka banget hadiahnya Alice, om mau coba dulu ya". Mereka berdua langsung memasuki kamarnya untuk mencoba baju dari Alice.

Alice juga tidak lupa membeli baju untuk Kevin, satu stel jas kantor, dan satu kemeja putih. Dia berjalan menuju kamar Kevin berniat untuk meletakkannya.

"Kira-kira kak Kevin suka gak ya? Semoga aja suka". Ucap Alice.

Alice membuka lemari Kevin, terlihat baju Kevin yang tersusun rapi, dari segi ukuran dan juga warnanya. Alice menaruh jas itu dibagian depan agar Kevin bisa melihatnya.

Sebelum Alice menutup pintu lemari, hatinya tergerak untuk menyentuh baju-baju Kevin, seolah-olah menyentuh sang pemilik baju.

Mendadak Alice mengingat kembalu kejadian mereka di hotel waktu itu.

"Astaga, apa yang aku pikirkan, dasar mesum". Alice menggelengkan kepalanya dan membuang semua pikiran liarnya itu.

Tiba-tiba Alice merasakan ada yang memeluknya dari belakang, itu Kevin. Kevin yang baru selesai mandi, dengan keadaan badan yang sedikit basah, dan handuk yang terlilit dari pinggang menutup bawahnya.

Alice langsung menegang seketika.

"Apa yang kamu lakukan disini?". Bisik Kevin di telinga Alice dengan suara yang sexy.

"Aku.... Aku". Alice tiba-tiba menjadi gagap, apa setelah ini akan terjadi hal yang iya iya?

Kevin mengeratkan pelukannya, dan itu semakin membuat Alice kalang kabut.

Astaga, roti sobeknya kerasa banget, malah nempel banget lagi, aduhhhh gimana ini? Apa yang harus ku lakukan?

*tbc*

Handsome widower in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang