10-Bodoh sekali aku

2.4K 118 0
                                    

Aku hanya berharap semua orang didunia ini yang sedang berjuang untuk cintanya mendapatkan akhir yang bahagia, entah itu bersama orang yang dia perjuangkan ataupun yang berjuang untuknya dari belakang, termasuk kalian dan juga aku.
.
.
.
.
.
Dari balik tirai Kevin memperhatikan rumah Alice, dari kemarin perasaannya tidak tenang, dia terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri siapa laki-laki itu, kenapa harus muncul dikala hubungannya dengan Alice kalang kabut, baru saja mereka dekat tapi tanpa ada alasan kemarin Alice seperti orang lain, marah tanpa alasan, entah itu karena bentakanya atau memang ada kesalahanya pada Alice tanpa ia sadari melukai hati Alice. Dinda yang melihat anaknya terus murung mencoba bertanya, kenapa Kevin seperti mayat hidup dari kemarin sampai sekarang.

"Vin, kamu kenapa? Sakit?"

"Aku tidak apa-apa kok ma"

"Jangan berbohong pada mama Vin, ini mama nak, mama bisa melihat kesedihan dimata kamu, sebenarnya ada apa? Coba cerita sama mama sayang"

Kevin hanya tersenyum kecut mendengar penuturan mamanya.

"Apa Kevin terlihat sedang sedih? Perasaan Kevin baik-baik aja kok ma, sungguh?"

Kevin kembali menatap rumah Alice, Dinda mengikuti arah pandangan anaknya itu yang jelas-jelas tertuju pada rumah tetangga depan, dan pastinya sedang memikirkan si Alice, siapa lagi kalau bukan Alicenya, gak mungkinkan Mamanya Alice, ntar kena amukan papanya Alice lagi.

Aku berharap bisa melihat Alice, untuk menggugurkan rinduku yang menumpuk didalam hati, bisakah????

Reyhan dan Alice yang sedang berada ditaman belakang rumah, Alice teramat bingung kenapa laki-laki ini harus muncul lagi, laki-laki yang dulu mematahkan hatinya, bahkan ia berharap seumur hidup dia tidak akan pernah melihat Reyhan lagi, tapi apa? Saat ini orang itu tepat berada didepan matanya.

"Alice aku merindukanmu". Ucap Reyhan yang terus memperhatikan Alice.

"Bagaimana kabarmu selama ini? Dulu kamu pindah kenapa nggak ngasih tau kakak? Bukankah dulu kita sering bersama? Lalu kenapa kamu pergi tanpa pamit?". Tanya Reyhan

"Ini pertemuan kita setelah beberapa tahun tidak pernah bertemu, sekali bertemu sepertinya banyak sekali pertanyaanmu padaku". Jawab Alice tanpa tersenyum sedikit pun.

"Alice kamu sudah berubah, kamu bukan Alice yang kakak kenal dulu"

"Seseorang yang membuatku berubah kak, Seseorang yang mematahkan hati ku". Ucap Alice yang menahan air mata yang akan siap meluncur kapan saja.

"Siapa dia? Dimana da sekarang? Akan kakak balas rasa sakitmu itu"

"Untuk apa membalasnya? Rasa sakit ini ku dapat dari kebodohanku sendiri, bukan kesalahannya"

Sebenarnya yang salah itu cinta yang kenapa sangat mudah tumbuh, tanpa menyadari akan ada balasan atau tidak, bila tidak itu hanya menyakiti diri sendiri.

Sebenarnya yang salah itu cinta yang kenapa sangat mudah tumbuh, tanpa menyadari akan ada balasan atau tidak, bila tidak itu hanya menyakiti diri sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berbeda di tampat lain,,,

Saat ini Kevin sedang membaca berkas laporan perusahaannya, yang biasanya dilakukan oleh Edho, namun hari ini dilakukan oleh Kevin, diatas mejanya sekarang sudah bertumpuk dengan berbagai macam berkas, Evan dan Edho yang berada disana saling menatap heran, tumben sekali bosnya ini seperti itu.

"Kalian berdua boleh keluar, jangan ganggu aku sampai aku memanggil salah satu dari kalian, bila ada yang ingin bertemu dengan ku cancle lain waktu, atau bisa ketemu Edho". Ucap Kevin pada kedua karyawannya itu, mereka berdua mengangguk lalu berjalan keluar.

"Apa aku perlu melakukan ini? Hanya untuk membuang pikiran tentang Alice yang selalu berkelana didalam otakku, kenapa?"

"Apa aku kalah sebelum berjuang????"

Kevin menatap tajam semua barang yang ada dimejanya, Kevin mulai panas terbakar emosi, cintanya kali ini cukup sulit untuk didapat, sepertinya dia harus sedikit lebih bekerja keras lagi.

"Arghhhhhhhhhhhhhh!!!!!!!!!". Kevin mendorong semua barang yang ada dimejanya termasuk bekas yang ia baca tadi.

"Kenapa seperti ini? Kenapa? Kenapa?!!!!!!"

Namun tiba-tiba pintu terbuka

Cklekk

"Vin...". panggil seorang wanita.

Kevin menoleh kearah sumber suara.

"Kamu kenapa Vin? Kok bisa berantakan?. Tanya wanita itu.

"Bukan urusanmu. Ngapain kamu kesini?". Tanya Kevin ketus.

"Aku kesini tentu saja untuk menemui suamiku, memangnya mau ketemu siapa lagi". Jawab wanita itu dengan santai

"Siapa suamimu? Aku? Jangan mimpi, dan jangan harap, bangun sana dari mimpi anehmu itu". Ucap Kevin sambil menatap wanita itu datar.

"Kamu ini ya, sama calon sendiri masih saja kasar, sesekali bersikap lembut kenapa? Aku ini wanita". Ucap wanita itu yang sudah berada dibelakang Kevin dan memeluknya.

"Claudy stop!!!!'. Wanita itu adalah Claudy.

"Lepaskan! Bukankan pernah aku katakan kalau aku gak menyukaimu". Ucap Kevin to the point.

"Persetan dengan itu Kevin, cinta itu butuh waktu, dan kita juga"

"Kamu salah, karena aku sama sekali memang tidak ada niat untuk mencintaimu"

"Tapi aku mencintaimu Kevin, mau sampai kapan kamu begini dengan ku Vin?". Ucap Claudy dengan sendu.

"Terserah, itu urusanmu bukan urusanku". Kevin berjalan keluar dari ruangannya.

Claudy merungut kesal melihat Kevin yang pergi begitu saja.

*tbc*

Handsome widower in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang