08-Jadilah dirimu sendiri

3.5K 170 3
                                    

1 minggu kemudian...........
Dirumah Kevin Adhitama
08.00 am

Ting.....ting....ting suara piring yang dipukul dengan sendok,

"Kak cepetan, kakak tau Alice ama Zay laper nih". Gerutu Aluce yang sudah kelaparan sejak 15 menit yang lalu.

"Sabar ya, bentar lagi matang nih". Balas Kevin

"Apa nasi goreng buatan mu enak kak?". Tanya Alice yang ragu dengan masakan Kevin.

"Kau meragukan kemampuan memasakku Lis?". Tanya Kevin

"Enggak sih, kan Alice Cuma nanya, yeahhh sedikit takut aja".

"Tenang aja, walau masakanku gak seenak masakan chef Juna, tapi ini layak kok masuk kedalam perutmu itu". Ucap Kevin dengan percaya diri

"Terakhir kali Zay makan masakan papa, Zay langsung mules-mules ke kamar mandi sehari sampai lima kali, dan setelah itu papa dimarahin sama nenek".ucap Zayan dengan polosnya, dan langsung mendapat pelototan mata dari papanya.

"Zay papa gak suka ya kalau kamu buka aib papa, nanti papa marah loh"

"Aib? Apa itu pa?". Tanya Zayn sambil memiringkan kepalanya

"Aib itu adalah sesuatu yang seharusnya gak kamu katakana pada orang, mengerti?". Zayan hanya menggelengkan kepalanya tanda tidak mengerti.

"Tak apa, saat kamu sudah dewasa nanti kamu akan mengetahuinya"

"Sepertinya aib kakak banyak ya?". Tanya Alice.

"Aib kakak???? Hahaha kakak gak pernah punya aib Lis"

"Benarkah?". Tanya Aluce dengan mata yang memicing tanda tak percaya padanya.

"Iya, gak percaya sama kakak?"

"Kak!!!!!!!! Senyumnya itu loh, tolong dikondisikan"

"Kenapa? Terlalu manis ya?"

Alice hanya tersenyum singkat. "Iya manisnya kayak pare"

"ck, kamu gak tau, dulu sewaktu kuliah dulu kakak selalu dikejar-kejar sama cewe, tapi untungnya kakak masih setia sama mama Zayan"

"Hmm". Alice hanya berdehem sambil memakan nasi gorengnya.

Dikantor Kevin

"Van, apa saja jadwal saya hari ini?". Tanya Kevin pada Evan sekretarisnya.

"Hari ini meeting setelah makan siang nanti Pak, jam 2"

Sekarang masih jam 11, meeting jam 2, kesempatan nih, makan siang sama Alice ah

"Pak? Kenapa Bapak tertawa? Apa ada yang lucu Pak?"

"Ah itu, resleting kamu terbuka"

"Ha?!!!! Yang bener pak?". Ucap Evan sambil melihat kebawah

Evan menatap Kevin dengan tatapan yang tajam,lalu berjalan keluar dari ruangan Kevin dengan kesal dan membanting pintu itu dengan kuat.

"Dibohongin aja mau, hahahahahahahaha". Tawa Kevin yang menjengkelkan ditelinga Evan.

Untung bos, kalau bukan aku ratain tuh muka

Brak....

Evan menabrak seseorang,saat itu Evan membawa berkas-berkas yang ada ditangannya, lalu Evan mengambil berkas tersebut, namun malah diomelin sama yang nabrak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Evan menabrak seseorang,saat itu Evan membawa berkas-berkas yang ada ditangannya, lalu Evan mengambil berkas tersebut, namun malah diomelin sama yang nabrak.

"Kalau jalan liat-liat dong". Ucap seorang wanita.

Evan tak terima diomelin sama perempuan itu, "Yang harus hati-hati itu........". belum selesai Evan berbicara, wanita itu langsung masuk keruangan Kevin.

"Gila tuh cewek, gue tahu kalau kacang itu murah, tapi kalau gue yang jualan gue mahalin tuh kkacangnya

Didalam ruangan Kevin

"Kevin apa kabar???". Tanya wanita tadi

"Ngapain kamu kesini"

"Aku? Ya karena kangenlah, makanya kesini". Ucap wanita itu sambil berjalan mendekat kearah Kevin

"Stoooooppppp!!!!!!!"

Tapi wanita itu malah semakin dekat kearahnya

"Hey, kamu kenapa? Harusnya kamu senangkan kalau aku ada disini"

"Lihatlah penampilanku Kevin, bukankah aku sangat cantik dan seksi?". Ucap wanita itu sambil berbisik ditelinga Kevin.

"Jangan kurang ajar, atau aku laporin kamu ke papamu"

"Terserah, aku tidak peduli. Bukankah kita akan menikah?". Wanita itu mencoba membuka dasi Kevin.

"Cukup!!!!"

"Hey! Kenapa kamu bentak aku? Aku kan jadi takut". Ucapnya sambil memasang muka memelas.

"Pergi,,,,,, apa perlu aku telpon Pak Surya?"

"Kamu memakai baju seperti ini, kamu mulai menggodaku, apa kamu tidak malu? Setahuku kamu tidak seperti ini?". Lanjut Kevin

Kevin mulai mengambil hpnya, namun wanita itu mengambil paksa hp Kevin, lalu membantingnya.

"Terserah kamu mau ngomong apa, yang penting aku mau kita nikah, orang tua kita udah setuju Kevjn".

"Terserah aku gak peduli, yang mau nikah kah aku, bukan orang tuaku, jika aku mau menikah aku akan mencari wanita yang layak untukku dan juga anakku". Balas Kevin

"Aku sudah seperti ini, apa kamu belum mencintaiku?"

"Penampilanmu seperti orang lain, dan kamu mengubah penampilanmu menjadi seperti orang lain, hanya untuk membuatku jatuh cinta? Kamu kira aku ini laki-laki mata keranjang hah?"

"Kevin jangan munafik deh, aku tahu semua laki-laki menyukai tubuh wanita"

"Jangan samakan aku dengan mereka, aku adalah Kevin Adhitama bukan mereka, oh ya, kalau kamu mau kenapa gak goda mereka saja, kenapa harus aku?"

"Karena aku menyukaimu Kevin, bukan mereka". Wanita itu mulai emosi

"Biar kutebak, apa kamu sedang memperjuangkanku, karena aku sudah menolakmu kemarin?"

Wanita itu diam,,,,,, tentu saja karena dia juga malu, dia merasa dia cantik, sexi, kaya, berpendidikan, tapi ditolak oleh duda yang tak lain dan tak bukan adalah Kevin.

"Dengar ya, mau kamu gak pake baju sekalipun, perasaanku tetaplah sama, tidak akan berubah sedikitpun". Kevin menarik tangan wanita itu namun dtepis olehnya

"Jadi, aku harus gimana biar kamu jatuh cinta padaku Vin?"

Kevin hanya menghela napas panjang.

"Aku sudah ada pilihan, jadi mau sampai kapanpun perasaanku ke kamu akan tetap sama, mengerti?"

"Aku kasih saran ya, jangan berubah jadi orang lain jika kamu hanya ingin dicintai, cukup jadi diri kamu sendiri, maka suatu saat kamu akan menemukan jodohmu". LanjutbKevin

Wanita itu mulai meneteskan airmatanya, dengan berharap Kevin akan memeluk dan menghapus air matanya.

"Tidak usah menangis didepanku, percuma kalau kamu membuang air matamu, aku bukan laki-laki yang akan luluh bila melihat wanita menangis, kecuali jika itu ibu dan istriku"

"Evan aku tahu kamu berada dibalik pintu, masuk dan bawa wanita ini keluar"

"Etdah ketahuan deh apes apes"
Evan masuk kedalam ruangan bosnya itu.

"Maaf mbak bisa keluar sendiri, atau mau saya temani?". Tawar Evan sambil memegang tangan wanita itu.

"Gak usah pegang-pegang!!!!"

Galak amat sih, kayaknya kemaren lembut

Evan menggelengkan kepala melihat kepergia wanita itu, namun ada yang menarik pandangannya.

"Eh,,,,,,, bukankah itu........."

*tbc*

Handsome widower in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang