Kevin yang masih setia menunggu Alice di parkiran, akan tetapi, Alice tidak kunjung datang.
Sebenarnya itu tidaklah benar, sebelum keluar dari cafe, Alice mengecek cctv rumah sakit di handphone nya, lalu dia melihat Kevin yang sedang menunggu di parkiran.
Saat Alice kembali dari rumah sakit, dia langsung masuk lewat pintu belakang, agar dia tidak bertemu dengan Kevin.
Kenapa harus menghindar? Yang salahkan bukan dirinya, kenapa harus menghindar?
Sebenarnya Alice tidak menghindar, hanya saja Alice malas bertemu dengan Kevin, bagaimana tidak? Tadi pagi marah gak jelas, sok cuek, eh taunya tadi malah kedapatan lagi meluk cewe lain. Gimana gak sakit coba hati Alicenya.
"Maaf kak, aku kecewa padamu. Kenapa harus berbohong? Kenapa gak jujur aja sama Alice? Apa kakak ingin balas dendam karena aku dinner sama kak Alex? Tapi kan itu hanya dinner biasa, lalu kenapa kakak bisa setega itu?". Air mata mulai turun dari pelupuk mata Alice. Alice kembali memandangi cctv dimana Kevin yang masih setia menunggu disana.
Dari balik pintu terdapat sepasang mata melihat ke arah Alice. Oh astaga, wanita cantik itu sedang menangis.
Haruskan aku menghapus air mata itu?
Orang itu adalah Justin, dia masih setia menatap ke arah pintu.
Sedangkan di dalam Alice semakin mengencangkan tangisannya, menundukkan kepalanya. Hahaha seharusnya dia tidak menangis.
Jangan menangis Alice, tunjukkan pada kak Kevin kalau kamu biasa-biasa saja.
Padahal hatinya sedang tidak baik-baik saja. Sangat susah, disaat kita memaksakan keadaan agar baik-baik saja, padahal diri kita sendiri sangat tidak baik-baik saja.
Kevin masih saja setia menunggu di parkiran rumah sakit sampai sore hari, ia menunggu sebuah keajaiban dimana Alice akan keluar dari rumah sakit itu.
Kevin sudah merasa kalau kakinya itu pegal, matanya sudah lelah, namun tekad nya masih kuat. Dia merasa belum lega sebelum Alice mau memaafkannya, dan menjelaskan semua yang terjadi.
Namun sepertinya Alice sudah terlanjur marah padanya.
Di tempat lain.
"Hallo kak Alex, maaf, bisa Alice minta tolong? Please"
"Katakan saja cantik, ada apa? Aku akan siap membantumu"
"Bisa jemput Alice di rumah sakit? Mobil Alice mogok"
Padahal mobilnya baik-baik saja, dia berbohong untuk itu.
"Baiklah aku akan menjemputmu. Jemput sekarang atau nanti?"
"Nanti kak, nunggu tahun depan"
"Hahaha itu mah kelamaan Lis"
"Ihhh, udah tau kok nanya lagi? Ya Sekarang lah kak, masak harus nunggu tahun depan? Keburu kakak jenggotan nanti"
"Hahaha kamu bisa aja, yaudah aku kesana ya"
"Iya, Alice tunggu dirumah sakit ya"
Panggilan mereka sudah diakhiri, Alice bersiap-siap untuk pulang.
Posisi Alex
"Tumben banget Alice minta jemput, apa jangan-jangan Alice menyukai ku? Hahaha pd banget sih kamu Alex. Alice itu kayak bidadari, lah kamu kayak upil gajah". Alex menggelengkan kepalanya tersenyum pada dirinya sendiri. Menjelekkan diri sendiri hahaha.
Alex pun mengambil kunci mobil dan berjalan ke parkiran, otw mau jemput pujaan hati.
Alex sudah sampai di rumah sakit. Dia berniat untuk menelpon Alice, tapi matanya tak sengaja menemukan dua orang yang sedang menuju kearah mobilnya.
"Alice dengerin penjelasan kakak. Tadi itu tidak seperti yang kamu lihat, Alice kakak mohon". Kevin menarik tangan Alice.
Namun Alice hanya diam dan terus melangkahkan kakinya.
"Lis, please, dengerin penjelasan kakak". Ucap Kevin sedikit membentak.
"Jelaskan? Memangnya apa yang mau kakak jelaskan? Tadi pagi aku bersikap baik pada kakak, aku mengajak kakak makan siang bersama, namun kakak jawab apa? Siang tadi kakak berpelukan dengan seorang wanita, itukah alasannya kak?". Tanya Alice dengan wajah marah, tapi matanya yang sembab kini kembali berlinang air mata.
"Alice kira kakak tulus sama Alice, namun nyatanya kakak hanya mempermainkan Alice, kenapa kak?". Alice kembali melanjutkan langkahnya. Dan Kevin kembali mengejarnya.
"Lis, tadi aku tidak berduaan, sungguh. Tadi ada papaku dan juga papa Claudy, aku tidak berdua saja dengannya". Jelas Kevin kembali.
"Ah, wanita itu lagi? Sungguh kak, aku sudah muak mendengarnya, mendengar nama wanita itu semakin membuatku muak saja. Selesaikan saja hubungan kita, oh ya aku lupa kita tidak memiliki hubungan apa-apa, aku tidak ingin begini terus dengan status yang tidak jelas". Ucap Alice lalu masuk ke mobil Alex.
Akankah Kevin membiarkan hubungan mereka berakhir? Dimana tidak ada status yang terlihat jelas, namun hanya satu yang meyakinkan kita saat ini, bahwa perasaan mereka itu jelas nyatanya.
Pesan untuk kita semua, adakanlah komunikasi disuatu hubungan, agar di kemudian kelak tidak retak sebagaimana hubungan Kevin dan Alice. Karena sebuah hubungan itu perlu adanya komunikasi agar tidak terjadi kesalahpahaman.
*tbc*
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome widower in Love ✔
No Ficción⚠️ DILARANG KERAS UNTUK PLAGIAT CERITA!!! JANGAN PLAGIAT YA, DOSA TAU!!! ⚠️ Kevin Adhitama adalah seorang duda beranak 1, istrinya meninggal di saat melahirkan anaknya, ketika anaknya mencapai usia 4 tahun Kevin masih tetap setia terhadap Almh istri...