02-Pertemuan Pertama

8.1K 410 2
                                    

Pagi-pagi sekali Kevin sudah bangun dari tidurnya. Why? Biasanya kan dia tak pernah bangun awal. Inilah alasannya semalam ibunya pergi mengunjungi sahabatnya yang sakit. Kevin membuatkan sarapan dan juga mengurus Zayan, ditambah lagi masalah dikantornya, dan Kevin berfikir masalah ini kenapa harus datang di pagi buta begini sih?

Pagi-pagi sekali sekretarisnya menelpon, dia memberi tahu Kevin bahwa mereka gagal membeli sebuah proyek di Prancis. Sebenarnya proyek itu tidak terlalu penting, tapi ya namanya aja Kevin pasti tetap dibeli penting gak nya siapa tahu suatu saat berguna nanti.

Karena ibunya pergi menjenguk sahabatnya yang sakit terpaksa deh Kevin harus bangun pagi demi membuatkan sarapan untuk Zayan, kalau Kevin kekantor terus Zayan bagaimana? Ya tentu saja Zayan akan dibawa kekantor oleh Kevin.

07.00 am

"Zay, bangun sayang, cepat mandi setelah itu sarapan, papa tidak bisa membantumu, papa juga harus buru-buru, hari ini nenek sedang pergi maka dari itu kamu ikut dengan papa". Kata Kevin sambil menyiapkan beberapa buah berkas.

"Pa, Zay tidak ingin ikut ke kantor, Zay bosan kalau lama berada disana, Zay di rumah saja, ya". Balas Zayan sambil memeluk kembali gulingnya

"Tidak bisa Zay, kamu sendirian di rumah, papa tidak bisa meninggalkanmu sendirian". Jawab Kevin sedikit tegas namun lembut

Tapi tiba-tiba terdengar suara isakan tangis dari balik bantal guling itu, so pasti Zayan siapa lagi kalau bukan dia yang memeluk bantal gulingnya tadi.

"Mengapa kamu menangis? Papa kan tidak memarahimu". Ucap Kevin yang mulai kesal.

"Berhenti". Ucap Kevin kembali sambil memandang anaknya itu.

Namun tangis Zayan semakin keras, wajahnya sudah memerah dan dipenuhi air mata. Kevin menghela nafas, lalu membanting semua berkas yang ada ditangannya. Zayan kaget dengan apa yang dilakukan Kevin itu, kemudian Zayan turun dari atas kasur lalu berlari keluar rumah.

"Zayan Adhitama mau kemana kamu?". Panggil Kevin, namun Zayan semakin terus berlari.

Aish! Anak itu masih pagi sudah buat emosi saja.

Ketika Zayan berlari tiba-tiba dia tak sengaja menabrak seseorang.

Bruk...

Kevin yang melihat itu sontak kangsung berlari kearah anaknya.

"Hey Zay, kamu kenapa sayang? Kok nangis?". Ucap orang itu

"Tante, maafin Zayan". Ucap Kevin yang telah sampai pada anaknya.

Orang yang menabrak Zayan tadi adalah wanita paruh baya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Orang yang menabrak Zayan tadi adalah wanita paruh baya.

"Kevin, kenapa Zayan nangis?". Tanya wanita paruh baya itu pada Kevin. Namun Kevin hanya bisa diam.

Wanita paruh baya itu mengangguk mengerti walau Kevin tidak memberi tahunya.

"Zayan, yuk ikut ke rumah nenek saja". Ucap wanita itu sambil memegang tangan Zayan.

"Gak bisa tante, Zayan harus ikut Kevin ke kantor, karena mama sedang tidak di rumah saat ini". Jelas Kevin pada wanita paruh baya itu.

"Kalau kamu pergi ya pergi aja, biar Zayan sama tante aja, lagian tante kenal mama kamu itu dari kecil jadi tante gak bakal apa-apain cucunya". Ucap wanita itu pada Kevin.

"Tante, maksud Kevin bukan seperti itu, hanya saja.....". ucapan Kevin terputus ketika mendengar suara wanita dari kejauhan sana yang memanggil mama. Kevin pun mencari asal muasal suara itu.

"Mama". Panggil seorang wanita muda dengan suaranya yang sangat kembut dan merdu.

"Hey sayang kenapa lari-lari?".

"Ma, tadikan Alice disuruh papa bikinin kopi, tapi pas papa minum rasanya asin, papa malah melototkan bola matanya, untung saja gak keluar matanya papa, karena Alice takut makanya Alice langsung lari, biar gak di amuk papa". Jelas Alice pada mamanya.

Kevin yang mendengarnya langsung tertawa, dan itu membuat Alice tambah malu.

"Dia siapa tante?". Tanya Kevin pada wanita paruh baya itu.

"Ah, Kevin kenalin ini anak tante, Alice Camron, dia baru menyelesaikan kuliahnya di London". Jelas wanita paruh baya itu pada Kevin, wanita paruh baya itu namanya adalah Ny. Adeeva Camron istri dari Bapak Camron.

"Kamu ya Lis, di London pasti selalu dimanja sama tante kamu sampe gak bisa bedain yang mana gula dan yang mana garam, bikin malu mama di depan nak Kevin aja". Alice yang mendengarkan itu mengerucutkan bibirnya sambil melihat kearah Kevin. Kevin yang melihatnya pun tertawa namun memandang lekat mata Alice.

Dia sangat cantik. Astaga apa yang kukatakan tadi?

Kevin menggelengkan kepalanya ketika sadar apa yang dia gumamkan tadi.

"Kamu kenapa Vin? Sakit kepala ya?". Tanya Ny. Camron pada nya.

"Ah, tidak kok tan, hehe". Kevin menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali.

"Ya sudah kalau gitu, Zayan ikut nenek yok, nanti kalau kamu pulang kamu bisa jemput Zayan di rumah tante, tidak ada tapi". Ketus Ny. Camron kepada Kevin. Kevin hanya menghela nafas dan menganggukkan kepalanya.

"Ayo Zay". Ucap Ny. Camron sambil menggandeng tangan Zayan.

Alice yang melihatnya hanya bisa bengong, Alice berfikir apakah mamanya sedang kasih kode ke dia agar dirinya cepat menikah? Bagaimana dia bisa menyebut dirinya nenek kepada cucu orang lain? Alice hanya menghela nafasnya setelah itu memandang Kevin yang entah sejak kapan memandang dirinya, Alice tersenyum malu karena dilihatin secara intens oleh Kevin. Sedangkan Kevin terus menatap Alice, hingga membuat Alive salah tingkah.

"Mengapa kamu sangat cantik?". Tanya Kevin secara tiba-tiba.

"Hah?"

Kevin tersenyum lalu mengulurkan tangannya.

"Kenalin aku Kevin Adhitama, rumahku tepat didepan rumahmu".

Senyuman Kevin hilang ketika ada seseorang yang memeluk Alice dari belakang.

"Eh, Joe. Ngagetin tau?".

"Mengapa kamu berudaan disini? Sama cowo lagi, aku cemburu". Ucap Joe sambil menaruh dagunya di bahu Alice dan itu membuat Kevin emosi tanpa sebab.

Tunggu kenapa aku harus emosi? Dia kan bukan siapa-siapa nya aku.

Joe melihat mata Kevin sambil tersenyum lalu membuang muka.

"Udah ah, yuk pulang. Em, kak Kevin Alice pulang dulu ya". Alice tersenyum pada Kevin tapi Joe menutup wajah Alice dengan tangannya dan langsung menariknya untuk pulang.

*tbc*

Handsome widower in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang