14- Amnesia itu lebih baik

1.9K 104 4
                                    

2 hari setelah kecelakaan

Alice masih di rumah sakit, orang tua, sahabat, keluarga yang di London semua berkumpul di rumah sakit. Pagi tadi Alice baru sadar, tapi walaupun Alice sadar, dia seperti patung manekin yang ada di toko baju. Namun tiba-tiba berubah kembali menjadi manusia. Menangis, diam, menangis lagi, diam lagi, ya kira-kira seperti itulah keadaan Alice yang sekarang.

Saat ditanya kenapa menangis, dia hanya menggeleng, dokter mengatakan dia amnesia separuh atau hilang ingatan tapi tidak keseluruhannya, hanya hal tertentu yang menjadi penyebab ia lupa ingatan. Maksudnya sebagian dari masa lalu nya dia tidak diingat, termasuk Reyhan. Namun dia mengingat siapa itu Kevin dan siapa orang tuanya.

Keluarga Camron tidak mempermasalahkan hal itu yang terpenting sekarang, Alice sudah sadar.

"Alice, bagaimana keadaan kamu sekarang? Apa ada yang sakit?". Tanya seorang wanita pada Alice dia adalah Sindy sahabat Alice. Alice hanya menggelengkan kepalanya.

Sindy mengelus kepala Alice, dia benar-benar sedih melihat keadaan sahabatnya ini.

"Sindy, biarkan Alice istirahat ya, kita keluar dulu". Ucap Hanna pada Sindy. Hanna, Sindy, dan Alice adalah sahabat semasa kuliah.

Sindy adalah seorang model asal London, sedangkan Hanna adalah seorang bos restaurant yang cukup terkenal di London.

Di luar ruangan.

"Sindy, Hanna, bagaimana dengan Alice?". Tanya mama Alice

"Sepertinya Alice masih trauma dengan hal yang membuat dia kecelakaan, dia tidak ingat, namun rasa sakitnya masih membekas". Ucal Sindy dengan menatap pintu kamar rawat Alice.

"Bukankah Kevin yang membawa Alice ke rumah sakit, kenapa Kevin tidak mau menceritakan kronologinya?". Ucap papa Alice menimpali.

"Apa papa lupa bagaimana reaksi Kevin kemarin saat mama bertanya padanya? Kevin hanya diam sambil menahan tangis yang dicampur dengan amarah". Ucap mama Alice menjawab pertanyaan suaminya itu.

Dari arah yang masih lumayan jauh papa Alice melihat Kevin, orang tua Kevin, dan juga Zayan. Mereka memasang wajah sebiasa mungkin, membuang perasaan yang tidak seharusnya mereka pikirkan. Berharap mereka tidak berpikir bahwa yang membuat Alice seperti ini adalah Kevin.

"Camron bagaimana dengan anakmu?". Tanya papa Kevin pada tuan Camron.

"Dia sudah sadar, namun ya, begitulah muruh terus, aku benar-benar bingung harus berbuat apa". Balas tuan Camron pada papa Kevin.

"Yang sabar ya, aku tau Alice anak yang kuat". Balas papa Kevin sambil menepuk pundak tuan Camron.

Papa Alice mengangguk sambil mengelus dadanya, berharap Alice dapat seperti dulu lagi.

"Papa sama mama jenguk Alice duluan aja, ada yang mau Kevin biacarakan dengan orang tua Alice". Ucap Kevin, orang tuanya menganggukkan kepalanya lalu memasuki ruang rawat Alice.

"Om, tante, bisa ikut Kevin sebentar?". Ucap Kevin kepada orang tua Alice, Kevin mengajak mereka ke kantin rumah sakit, kebetulan karena sudah sore jadi agak sepi.

"Om, tante, sebelumnya Kevin mau minta maaf sama om dan juga tante, Kevin gagal melindungi Alice, sehingga Alice tertabrak mobil. Saat itu, malam sebelum Kevin ke restaurant dengan Alice, Kevin melihat Alice berdiri didepan rumah, Kevin sudah bisa menebak kalau Alice akan pergi. Namun sekitar jam 19.30, Kevin membaca status Alice di whatsapp, Alice bilang bahwa ia lapar, makanya Kevin isengin Alice dan mengajaknya makan malam diluar dan beralasan bahwa Kevin belum makan. Tapi, sebenarnya Kevin sudah makan. Setiba di restaurant, Alice melihat orang yang namanya Rey dengan seorang wanita, Kevin tidak ingin ikut campur, makanya Kevin memilih untuk menjauh, namun sepertinya pembicaraan mereka berakhir dengan pertengkaran, bahkan Rey menampar Alice. Jika saja Kevin ikut campur waktu itu, mungkin Alice tidak akan berakhir seperti ini. Kevin benar-benar minta maaf om, tante". Air mata Kevin tak bisa ditahan lagi, apabila mengingat kembali kejadian 2 hari yang lalu. Dimana skandal itu terjadi.

"Jadi seperti itu ceritanya, sudahlah Vin, tante dengan om tidak menyalahkanmu, yang terpenting sekarang Alice kan sudah sadar". Ucap mama Alice pada Kevin.

"Benar apa yang dikatakan mama Alice, kami tidak menyalahkanmu, terima kasih karena saat itu kamu masih di samping Alice". Papa Lista menepuk pundak Kevin seraya mengatakan tidak apa-apa.

Terlihat dari kejauhan Sindy berlari mengahampiri Kevin dan orang tua Alice dengan memasang wajah cemas.

"Bagaimana? Apa sudah keluar?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bagaimana? Apa sudah keluar?". Tanya tante Caca, dia adalah adik dari papanya Alice.

"Tidak ada jawaban". Sahut papa Kevin.

"Bagaimana kalau di dobrak saja? Takutnya Alice kenapa-napa". Ucap Hanna.

Kevin dan orang tua Alice datang dengan wajah cemas, berharap Alice baik-baik saja. Alice masuk ke kamar mandi 20 menit yang lalu, namun sampai sekarang masih belum keluar, bahkan tidak ada suara sama sekali. Jangankan suara percikan air, tanda suara dia bergerak saja tidak ada.

"Semuanya mundur, biar aku yang dobrak pintunya". Ucap Kevin

"Biar aku bantu". Ucap Joe, dan diangguki oleh Kevin.

Brak...

Terlihat Alice terduduk diatas Closet, dengan mata terpejam.

"ALICE!!!!". Kevin memasuki kamar mandi dan menepuk pipi Alice.

"Dia pingsan, cepat angkat dia". Ucap Joe pada Kevin, Kevin mengangguk mengerti kemudian menggendong Alice ke ranjang rumah sakit itu, kemudian papanya Alice sudah memanggilkan dokter.

*TBC*

Handsome widower in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang