Epilog

3.1K 91 4
                                    

5 bulan setelah pernikahan Kevin dan Alice, mereka pindah ke rumah baru. Kerumah yang pernah dijadikan Kevin sebagai tempat lamarannya dengan Alice.

Hari ini Alice masih belajar menjadi sosok istri yang baik, sebenarnya Alice tidak terlalu pintar dalam memasak, dulu aja bikin teh malah dikasih garam bukannya gula.

Baru 30 menit masak sudah ada 5 piring yang pecah, para pelayan meminta Alice untuk keluar saja dari dapur. Karena, mereka takut jika Kevin melihat Alice di dapur dia akan mengamuk saat itu juga, soalnya Alice sedang hamil.

Namun kita tahu kalau Alice itu keras kepala. Ia tetap kukuh untuk melanjutkan acara memasaknya.

"Siap, tumis sayur udah lauk juga udah". Alice tersenyum melihat hasil kerja kerasnya itu.

"Nona, ayo tinggalkan dapur ini sekarang, saya takut jika tuan melihat nona di dapur beliau akan marah besar pada kami semua". Ucap seorang pelayan.

"Kalian ini sangat cerewet, melebihi tuanmu saja". Alice mengehela nafas lalu berjalan meninggalkan dapur.

Sahabat Kevin, Evan dan Edho sudah memiliki pendamping, dan kebetulan pendamping mereka adalah kedua sahabat Alice yang ada di London. Kalian masih ingatkan dengan Sindy dan Hanna.

Kalau soal Claudy, dia kembali ke Amerika, dia sempat di penjara selama 2 bulan. Namun, karena Alice memaafkan kesalahan Claudy, dia pun bebas. Asalkan Claudy meninggalkan Indonesia.

TongTongTingTong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tong
Tong
Ting
Tong

Suara belum rumah berbunyi, dengan sigap Alice membukanya. Saat pintu sudah terbuka dengan cepat Alice langsung memeluk orang itu, siapa lagi kalau bukan suaminya.

"Aku belum mandi loh, masih bau juga". Ucap Kevin lalu melepaskan pelukan Alice.

"Ih iya, bau asem". Balas Alice sambil mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajahnya.

"Mandi sana, abis itu kita makan". Alice mendorong Kevin menuju kamar.

45 menit kemudian

"Alice, ini kamu yang masak?"

"Iya, gimana? Enak?"

Kevin langsung menatap horor semua pelayan yang ada disana, para pelayan hanya bisa menundukkan kepalanya karena takut.

"Jangan pelototin mereka, mereka juga udah ngelarang aku kok tadi. Cuma aku berniat buat masak untuk kakak".

"Kenapa kamu harus masak? Buat apa gunanya pelayan jika kamu yang masak?". Kevin tidak marah, hanya saja dia terlalu sayang dengan Alice.

"Baiklah, baiklah, aku tidak akan memasak lagi. Sekarang mending kakak makan, pasti laper kan?". Alice mengambil piring Kevin dan mengambilkan nya nasi.

"Aku bukannya tidak mau makan masakanmu, hanya saja di dapur itu tempat yang berbahaya. Bagaimana jika kamu terpeleset? Atau kena air panas, panci panas, atau----hmppph". Alice memasukkan sepotong ikan ke mulut Kevin. Ya begitulah sifat Kevin saat tau Alice sedang hamil.

Handsome widower in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang