33- Matamu yang indah

952 48 0
                                    

Brak!!!

Alice menutup pintu mobil dengan keras tanpa peduli mobil siapa yang dia banting pintunya itu.

Setelah masuk, Alex langsung melajukan mobilnya. Kevin masih mengejar mobil itu sambil memukul-mukul pintu mobilnya dan memanggil nama Alice.
(Kalian bayangkan saja sendiri ya)

Saat ini Alice menangis, menumpahkan semua air mata yang ia tahan tadi, bahkan Alice tidak peduli dengan Alex yang terus memperhatikannya.

Alex selalu bertanya-tanya dalam hatinya, ada apa dengan Alice? Kenapa dia menangis begitu?

Alex kemudian mencari tempat yang sepi untuk memberhentikan mobilnya. Akhirnya Alex memberhentikan mobilnya di sebuah taman yang lumayan sepi, hanya ada beberapa orang saja.

Alex memandang keluar jendela dan membiarkan Alice menangis, Alex memberikan ruang untuk AlAlice menangis. Dia tidak menanyakan apa-apa, walaupun dia ingin tau apa alasannya. Kalian tau? Sakit rasanya melihat orang yang kita cintai itu sedang menangis, seperti saat ini.

Alex melirik kearah Alice, dia melihat Alice yang terus menerus menghapus air matanya. Wajah yang biasanya selalu terlihat cantik, kini berubah menjadi sembab, dengan mata yang bengkak dan memerah, disertai hidung yang ikut memerah juga.

Alex benar-benar tidak tega dengan keadaan Alice, Alex kemudian meraih tubuh Alice dan membawanya ke pelukannya.

"Menangislah sepuasmu, keluarkan semuanya, aku akan meminjamkan bahuku". Ucap Alex dengan nada lembut pada Alice.

"Apa kamu menangis karena Kevin? Bukannya dia sangat mencintaimu? Kenapa dia membuatmu menangis sampai seperti ini?". Ujar Alex sambil mengelus rambut Alice lembut.

"Aku sangat mencintainya, na... Namun dia malah berpelukan dengan wanita lain. Padahal dia mengatakan sendiri padaku, bahwa dia sangat mencintaiku, tapi pemandangan tadi siang membuatku sadar bahwa dia tidak mencintaiku". Tangis Alice semakin menjadi-jadi.

Alex menghela napasnya, mendengar penjelasan Alice tadi membuat Alex merasa iba. Sepertinya Alice sangat membutuhkannya saat ini.

Alice semakin erat memeluk Alex, hal itu membuat Alex terkejut, namun tetap berusaha tenang.

Disisi lain

Kevin terjatuh karena mengejar mobil Alex tadi, dia sangat menyesal karena mencueki Alice tadi pagi. Bahkan ia berbohong padanya, apakah Alice akan membenci Kevin? Itu tergantung seberapa kuat perasaan Alice pada Kevin.

2 hari kemudian...

Alice yang masih belum memaafkan Kevin, dia hanya diam saat tak sengaja bertemu dengan Kevin, seolah-olah Kevin hanya di anggap sebagai angin lewat oleh Alice dan bersikap bodo amat. Begitu sebaliknya, Alex malah lebih sering mengunjungi Alice, entah niat Alex benar-benar tulus untuk menghibur Alice, ataukah ini sebuah kesempatan untuk Alex mendekati Alice. Ahh entahlah hanya Alex, tuhan, dan author yang tau.

19

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

19.30

Saat ini Alice dan Alex sedang mengobrol di ruang tamu.

"Kakak mau minum apa? Biar Alice suruh pelayan yang bikinin"

"Apapun itu aku mau"

"Mau minum susu? Biasanya kalau aku jam segini minum susu". Ucap Alice sambil cengar cengir.

Alex pun ikut tertawa melihat Alice.

"Baiklah, aku mau". Alice pun pergi untuk memberi tau pelanyannya.

Alex melihat-lihat isi rumah Alice, terdapat banyak foto indah yang terpajang di lemari.

"Hahaha, ini foto masa kecil Alice ya? Imut sekali, cantiknya udah dari orok ya". Alex berniat membuka lemari itu untuk mengambil foto Alice, namun gagal karena Alice sudah kembali.

"Kakak sedang apa?"

"Ahhh, aku sedang memandangi fotomu, hihihi"

"Ihhh, kakak kok ketawa?"

Oh tidak, Alex tertawa karena sebuah foto dimana Alice yang saat itu masih berusia 1 tahun sedang tidak memakai baju.

Dengan cepat Alice menarik Alex agar menjauh dari lemari.

"Ihhh imut banget loh". Ucap Alex menggoda Alice.

Pelayan pun tiba mengantarkan dua gelas susu.

"Ngomong-ngomong laki-laki yang difoto itu siapa?"

"Oh itu, ini sepupuku Joe, dia tinggal di London, ganteng kan?"

"Tidak juga, masih gantengan aku"

"Hahah, emang kakak ganteng? Kayaknya biasa aja tuh menurutku"

"Aku ini sangat tampan bahkan lebih tampan dari pada sepupumu itu. Kamu belum melihat sisi wajahku ini dengan baik, wajahku campuran Indonesia Italy"

"Ah benarkah? Pantas saja mata kakak kebiruan, sangat cantik"

Alice berjalan mendekati Alex, memandang dengan lekat mata itu, seakan-akan ingin mengambilnya dari Alex.

Mendadak napas Alex seperti berhenti, dia berusaha agar tetap tenang, tapi tidak dengan jiwanya yang dilanda oleh getaran, dimana getaran itu berasal dari Alice.

Apa yang terjadi pada Alice?

*tbc*

Handsome widower in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang