21-Alice marah?

2.2K 87 1
                                    

"Kak, apa sudah pagi?". Tanya AlAlice sambil mengucek matanya, melihat Kevin yang sedang ada di depan kaca besar di kamar hotelnya.

"Udah jam 6 pagi ini, jam 7 kita sarapan, jam 8 kita pulang. Bangun dan bersiaplah". Balas Kevin lalu memandang pemandangan kota lagi.

"Oke". Balas Alice singkat

07.00 am

"Kak". Panggil Alice pada Kevin.

"Hmm? Kenapa?". Kevin mengalihkan matanya ke arah Alice.

"Ahh, tidak apa apa. Ya sudah ayo ke cafe abis itubaru pulang". Balas Alice lalu berjalan duluan.

Kenapa dia cuek? Apa aku melakukan kesalahan yang besar? Jangankan besar yang kecil saja aku tak tau.

Sesampainya di depan cafe Alice langsung masuk, tidak peduli Kevin melihatnya atau tidak. Pasalnya semalam mereka memesan banyak makanan hotel jadi untuk sarapan lebih enak di cafe.

Haduhhh dikacangin mulu sejak keluar hotel tadi, ngeselin banget gak sih? Aku masuk atau gak ke cafe ni dia mana tau. --- Batin Alice yang kesal karena Kevin.

Alice memesan makanan yang ia pesan untuk sarapannya, lalu menunggu di dekat jendela yang besar. Saat makanannya tiba, dan Kevin yang baru masuk ke cafe.

"Kenapa tidak menungguku?". Ucapnya pada Alice.

"Oh, maaf. Aku takut ganggu, jadi aku tidak memanggilmu". Ucap Alice ketus

"Apa kamu marah?".

"Tidak, untuk apa aku marah?". Jawab Alice sambil menusuk nusuk daging pesanannya tadi.

"Ohh, kirain marah. Oh ya, nanti temanku akan kemari. Tidak apa apa kan?"

"Terserah"

Tak lama kemudian!

"Kevin!!!". Panggil seorang wanita

"Hai Elsa. Wah lama tidak jumpa ya". Mereka berdua berpelukan. Alice menatap mereka horor.

"Kenapa kamu disini? Bukannya kamu di Amerika?"

"Ahhh, aku sedang liburan"

"Oh gitu ya, oh ya kenalin ini Alice". Ucap Kevin memperkenalkan Alice.

"Hallo, Elsa". Elsa mengulurkan tangannya.

"Alice". Balasnya sambil menyambut tangan Elsa.

"Vin apa ini pacarmu? Atau???"

"Ahh bukan, dia anak teman papaku"

"Ah begitu rupanya, bolehkah aku daftar?". Ucap Elsa dengan diiringi candaan.

"Tentu saja boleh". Ucap Kevin lalu mencolek dagu Elsa.

Heol daebak!!!!!

Di depan Alice loh ini, Alicenya nyesek lah. Padahal semalam baru ngelakuin, serasa dibuang ini mah.

Habis manis sepah di buang (bener kan?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Habis manis sepah di buang (bener kan?)

"Kak, Alice ke toilet dulu ya". Ucap Alice dengan terburu buru dan di angguki oleh Kevin.

Saking asiknya, bahkan Kevin tidak melihat kearah mana Alice keluar dari meja itu. Bilangnya ke toilet, kalian salah! Sebenarnya Alice menuju kasir, membayar makanannya lalu keluar dari cafe.

"hufftt Alice tahan emosimu". Alice menghela nafas panjang namun saat hendak berjalan, Alice merasakan sakit di kepalanya.

"Akhh, kok kepalaku sakit sih?". Ucap Alice, namun di telinga Alice terdengar suara orang berteriak memanggil Alice, suara laki-laki namun bukan suara Kevin.

"Itu.... Suara siapa?". Ucap Alice pada diri sendiri.

Alice berjalan menjauhi cafe dengan memegang kepalanya yang berdenyut. Alice mengambil obat di tasnya yang diberikan oleh dokter kemarin waktu di rumah sakit.

Bruk...

"Maaf nona maaf". Ucap laki-laki itu kemudian mengambil obat Alice yang terjatuh tadi.

"Ini nona". Ucap laki-laki itu sambil mengulurkan obatnya.

"Loh, kamu?". Ucap orang itu yang ternyata adalah Alex.

"Jika kepalaku tidak sakit, aku akan menghajarmu habis habisan". Ucap Alice yang masih sempatnya mau menghajar orang.

"Apa kamu baik baik saja? Kamu sangat pucat, laki-laki itu dimana?"

"Sebagai ganti rugi karena kamu sudah menabrak ku dua kali, bisakah kamu mengantarku pulang?"

"Dimana alamatnya?"

"Perumahan Kencana blok I nomor 10"

"Hah? Apa itu benar? Sebentar". Alex membuka ponselnya

"Alamatnya sama, bagaimana alamatnya sama dengan rumah pak Camron? Apa kamu istrinya?"

Alice langsung melotot pada Alex.

"Sembarangan aja kalau ngomong, kenalin aku Alice Camron, yang benar itu aku anaknya bukan istrinya". Balas Alice kesal.

"Ahhh begitu rupanya, kalau begitu dengan senang hati aku akan mengantarmu"

Mereka pun akhirnya kembali ke rumah Alice. Awalnya Alex ingin mengajak Alice ke rumah sakit, namun Alice menolaknya dan memilih tidur di mobil.

"Alice, apa kamu sudah menikah?"

"Belum"

"Ohh begitu rupanya"

Drrt... Drrt...

Ponsel AlAlice bergetar.

"Saat sadar aku udah gak ada baru nelpon". Ucap Alice yang memarahi ponselnya. Alice mengangkat ponselnya

"Lis kamu kemana? Ketoliet tapi kenapa tidak ada?"

"Aku sudah jalan pulang"

"Kenapa tidak menungguku?"

"Maaf, sepertinya kamu sangat bahagia saat bersama wanita tadi. Jadi aku pergi duluan"

"Alice kamu salah paham, Elsa itu adalah temanku saat di Amerika dulu"

"Ahh begitukah? Sudah ya aku matikan dulu telponnya". Alice memutuskan sambungannya secara sepihak.

Kalian tau Alice sudah menahan air matanya sejak tadi. Ia melempar ponselnya lalu menginjak dengan sepatu heelsnya.

Alex tidak berani berkata apa apa, ia hanya memilih fokus pada setirnya.

*Tbc*

Handsome widower in Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang