CHAPTER 39✨

29.6K 1.9K 60
                                    

<<<<GATANG>>>

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

<<<<GATANG>>>

SEKARANG ini Lintang sedang berada di markas RedBlood,yang dimana hari ini Redja dan kedua temannya akan datang kesini.

Tidak beberapa lama, pintu Markas terbuka menunjukkan Redja dan kedua gadis di samping kiri dan kanannya dengan tas yang bertengger di masing-masing punggung mereka.

Lintang berdiri dari duduknya berlari menghampiri Redja dan memeluknya erat.

“Kangen.”gumam Lintang membuat Redja tersenyum geli.

Membalas pelukan Lintang, Redja turut bergumam. “ck.tumben manja.” gumamnya membuat Lintang melepaskan pelukannya lalu mendelik tajam kearah Redja.

“Rese lo!” kesal Lintang membuat Redja terkekeh, lalu tatapan Lintang beralih menatap kedua gadis di samping kiri dan kanan Redja.

Reflek Lintang merentangkan tangannya dengan senyum lebar yang langsung disambut pelukan antusias keduanya yang tak lain adalah Resya dan Anin.

“Gue kangen kalian.” gumam Lintang.

“Kita juga!!”balas mereka serentak lalu setelah puas berpelukan mereka mengurainya dan bersama sama beriringan duduk disoffa yang tersedia.

“Gimana kabar Ibram sama Acul?” tanya Redja membuka percakapan.

Saat ini di Markas hanya ada beberapa anggota saja, sebagiannya lagi di Rumah Sakit bersama Acul dan Ibram.

“Ibram baik,acul juga udah sehat besok udah bisa pulang.” jelas Lintang yang diangguki oleh Redja dan yang lainnya.

“Jadi---kita harus balas dendam kesiapa?Lord?atau---si Singa?” tanya Resya.

Lintang tersenyum tipis menatap Resya.
“Dua-duannya,tapi kayaknya ada yang salah paham disini.” ucapnya membuat mereka mengerutkan dahinya.

“WHO?”tanya Anin bingung.

“Dark Devil.” gumam Lintang.

.......
“KITA bakal balas dendam malam ini ke Redblood, gue gak peduli lo setuju atau enggak Lang!!pokoknya Kita harus balas dendam.”

“Rafi bener. Kita harus balas dendam,buktiin kesetiaan lo sama temen lo Lang jangan jadi pengecut.” kompor Randu yang disetujui oleh semua anggota  membuat Langit mengepalkan tangan geram.

“Oke!!!entar malam kita serang markasnya! “putus Langit Final lalu berlalu pergi meninggalkan markas.

Randu yang melihat itu tersenyum miring melihatnya.

‘cukup gampang.’ batinnya.

Langit keluar dari Markas Dark Devil dengan mata terpejam.

Lalu mengeluarkan handphone dari jaket nya dan mengetikan sesuatu disana untuk seseorang.

Sembari menunggu balasan ia duduk dimotornya untuk siap dilajukan.

GARIS LINTANG[E N D]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang